Tre Fontane, Alternatif Destinasi Wisata Unik di Italia

Tre Fontane adalah tempat penampakan Bunda Maria di Italia. Meski kurang dikenal, Tre Fontane menjadi tempat berdoa dan pertobatan bagi umat Katolik.

1 875

Katolikana.com—Tre Fontane (Three Fountains) yang terletak di tepi jalan besar Laurentina ini, memang belum banyak terdengar di telinga masyarakat Italia.

Kisah Bunda Maria datang ke Tre Fontane menjadi saksi di mana seorang pria yang membenci Gereja Katolik, justru menjadi seorang Katolik yang baik.

Situs Divine Mysteries and Miracles melansir, pria pembenci Gereja Katolik itu bernama Bruno Cornacchiola. Kebencian Bruno makin membara ketika ada seorang pendeta Jerman Protestan yakin bahwa Gereja Katolik memiliki tanggung jawab atas segala kejahatan yang terjadi di dunia.

Bruno Cornacchiola dan keluarganya. Foto: mdrevelation.org

Bruno Cornacchiola berencana membunuh Paus. Setelah hari Paskah, tepatnya 12 April 1947, Bruno kembali merencanakan untuk menyerang Gereja Katolik dengan memberikan pidato anti Katolik dan anti Bunda Maria.

Sebelum pidato itu dilaksanakan, Bruno bersama tiga anaknya pergi untuk membeli coklat di Biara Trappist.

Ketika Bruno sedang mempersiapkan pidatonya, anaknya bermain bola namun bola tersebut hilang. Bruno lantas ikut membantu anak-anaknya mencari bola. Ketika sedang sibuk mencari bola, anak bungsu Bruno ikut hilang.

Bruno menemukan anak bungsunya itu di dalam gua kecil. Anak bungsunya itu terlihat tersenyum pada seseorang, namun Bruno tidak melihat siapa-siapa.

Saat Bruno hendak membawa anaknya keluar dari gua itu, Bruno tidak bisa mengangkat ketiga anaknya itu. Ketika berada dalam kesulitan itu, Bruno tiba-tiba merasakan ada kedua tangan yang mengusap wajahnya.

Bruno Cornacchiola. Foto: szeretetlang.blog.hu

Seseorang itu mengatakan bahwa apa yang dia lakukan menyakiti hati seorang yang memegang wajahnya itu. Seseorang ini lantas meminta Bruno untuk berhenti melakukan kebencian.

Bruno bersaksi bahwa seseorang yang memegang wajahnya itu adalah Bunda Maria. Bruno pun tersadar dan melakukan pertobatan atas segala perbuatannya.

Setelah dua tahun berlalu, Bruno bertemu Paus Pius XII secara pribadi untuk meminta pengampunan.

Jika ditilik kembali, penampakan diri Bunda Maria ini belum disetujui oleh Gereja. Namun Tre Fontane memberikan keajaiban-keajaiban bagi masyarakat yang berziarah di sana.

Terdapat kesembuhan bagi orang sakit baik itu kesembuhan fisik maupun kesehatan spiritual. Semua orang yang datang berdoa dan meminta berkat dari Bunda Maria.

Pintu masuk ke Gua. Foto: thecatholictravelguide.com

Romo Bobby Steven, MSF berbagi pengalaman Ketika berkunjung ke Tre Fontane, bertepatan dengan Hari Raya Pentakosta, Minggu (23/5/2021), lalu. Semangat untuk beribadah begitu terasa. Apalagi, Roma menjadi pusat Katolik sedunia.

“Tempat ini menjadi suatu tanda bahwa Tuhan campur tangan dalam sejarah manusia”, ucap Romo Bobby.

Tre Fontane dapat ditempuh dalam waktu 45 menit dari pusat kota. Tempat ini memiliki lahan parkir yang luas dan mudah dijangkau.

Pengunjung tak perlu khawatir karena tidak dipungut biaya. Tempat ini menyuguhkan suasana tenang.

“Saya merasakan damai setiap kali berziarah di sini,” ucap Romo Bobby.

Ketika berdoa di Tre Fontane, Romo Bobby merasa bahwa aura kerohanian itu kuat.

Bagian depan Gua Maria Tre Fontane. Foto: Rm. Bobby MSF.

Selama pandemi Covid-19 ini, Tre Fontane berada di dalam zona yang relatif aman. Toko, restauran, dan sekolah sudah dibuka dengan protokol kesehatan  yang ketat. Tre Fontane sekarang sudah memiliki banyak peziarah yang datang untuk mengikuti misa dan berdoa devosi.

Kegiatan yang biasa dilakukan oleh umat Katolik di Tre Fontane adalah mengikuti misa dan pengakuan dosa.

Romo Bobby merekomendasikan untuk datang ke Tre Fontane kapan saja. Namun, Romo Bobby tidak menyarankan untuk datang pada musim dingin karena pada musim dingin, daun berguguran sehingga pemandangan kurang indah.

Romo Bobby menyayangkan tempat peziarahan ini kurang dikenal masyarakat. Tre Fontane kurang melakukan promosi.

Umat mengikuti misa kudus. Foto: Rm. Bobby MSF.

Informasi-informasi yang diberikan mengenai Tre Fontane masih dalam Bahasa Italia.

“Banyak pemandu tur ziarah dari luar Italia bahkan tidak tahu tempat ini,” tutur Romo Bobby.

Dalam berziarah, masyarakat Roma ternyata memiliki kebiasaan yang berbeda dengan masyarakat di Indonesia.

Orang Roma senang berjalan kaki ketika hendak berziarah. Orang Roma dikenal jarang sekali berfoto ketika sedang berziarah.

Selama pandemi Covid-19, masyarakat di Roma masih bergantung pada status Covid-19. Apabila data menunjukkan zona merah, memang dilarang untuk keluar rumah kecuali untuk hal-hal penting.

Jika zona kuning, hijau, serta putih, masyarakat diperbolehkan keluar rumah dengan mematuhi protokol kesehatan. *

Kontributor: Maria Fransiska Ayu Diva Yulita, Maria Friday Letisia, Maria Aufrida Ardhieawati,
Nicholas Feby Kurniawan (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

1 Comment
  1. teo tarigan says

    Ulasan yang inspiratif. Terima kasih, Mbak Ayu, dan rekan-rekan kontributor lainnya. Salam sehat penuh berkat. 🙏

Reply To teo tarigan
Cancel Reply

Your email address will not be published.