Katolikana.com – Tidak pernah terbayangkan bahwa saya harus menulis eulogi bagi Romo Alexander Sapta Dwi Handoko SCJ dalam rentang waktu secepat ini. Romo Sapta adalah seorang imam Dehonian yang memiliki dedikasi luar biasa dalam melayani orang lain dan mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan kasih Hati Yesus kepada jiwa-jiwa yang haus.
Romo Sapta adalah sosok yang benar-benar memiliki hati yang besar. Dalam setiap tindakan dan kata-katanya, Romo Sapta selalu menunjukkan belas kasih dan kepedulian yang mendalam terhadap setiap individu yang ia layani. Sebagai seorang Superior Provinsial beberapa waktu lalu, Ia sungguh-sungguh menekankan pada kami, para Dehonian, betapa pentingnya mengenal Hati Yesus dan memusatkan hidup untuk kembali pada sumber kasih yang sejati; yang menjadi identitas kami para Dehonian.
Romo Sapta hidup dengan tekad yang kokoh untuk mengembangkan spiritualitas cinta Hati Kudus Yesus di dalam dirinya dan di Kongregasi serta Yayasan yang ia layani. Cinta Yesus yang tak terhingga dan belas kasih-Nya yang abadi mengalir melalui setiap tindakan, perkataan, dan sikapnya. Dalam cinta-Nya yang tak terbatas itu, Romo Sapta menemukan kekuatan untuk melayani orang lain tanpa kenal lelah dan mengasihi mereka dengan segenap hati. Ini sebabnya, Romo Sapto selalu dikenal ramah, mudah bergaul dan cepat sekali terhubung dengan apa yang menjadi pergulatan umat.
Melalui spiritualitas cinta Hati Kudus Yesus, Romo Sapta memahami bahwa kehidupan ini bukan hanya tentang diri kita sendiri, tetapi juga tentang pelayanan kepada sesama. Dalam hatinya yang murni dan rendah hati, ia menjadikan kebutuhan orang lain sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Ia selalu siap memberikan dirinya sepenuhnya bagi yang membutuhkan, memberikan dukungan, penghiburan, dan kasih sayang tanpa pamrih.
Namun, di antara semua cinta dan kepedulian yang ia tunjukkan, ada satu aspek yang begitu istimewa bagi Romo Sapta, yaitu perhatiannya terhadap dunia pendidikan. Romo Sapta juga memiliki visi pendidikan yang kuat untuk Indonesia. Ia menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Dalam setiap kesempatan, ia mendorong umatnya untuk memberikan prioritas pada pendidikan dan mengembangkan potensi mereka secara penuh. Ia menyadari bahwa pendidikan adalah sarana untuk mengubah kehidupan dan membuka pintu masa depan yang lebih cerah.
Romo Sapta secara aktif terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah St. Antonius Jakarta dan di Sekolah Yos Sudarso Metro, memperjuangkan akses yang adil bagi semua anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Romo Sapta tidak hanya berbicara tentang pentingnya pendidikan, tetapi ia juga bertindak. Ia mendirikan program-program pendidikan bernafaskan semangat Dehonian, menyediakan bantuan bagi siswa yang kurang mampu, dan membantu Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon bertumbuh dalam masa pandemi yang tidak mudah.
Kisah Romo Sapta yang peduli dengan dunia pendidikan adalah cerminan dari tekadnya untuk memberikan kesempatan kepada semua orang, terutama generasi muda, untuk tumbuh dan berkembang dengan sepenuh potensi mereka. Ia memahami bahwa dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda lewat pelayanan pendidikan berkualitas, mereka akan memiliki kekuatan untuk mencapai impian mereka dan membawa Kerajaan Kasih Hati Yesus bagi masyarakat – “Adveniat Regnum Tuum!”
Hari ini, saat kita berpisah dengan Romo Sapta, marilah kita mengenang begitu banyak rahmat Tuhan yang tak ternilai ditaburkan di sepanjang jalan hidup beliau. Marilah kita menjaga spiritualitas cinta Hati Kudus Yesus yang ia hidupi dengan penuh ketulusan. Dan, terutama, marilah kita melanjutkan perjuangan dan cintanya bagi putra-putri bangsa.
Dalam perjalanan hidupnya, Romo Sapta telah memberikan inspirasi kepada banyak orang. Keberadaannya telah membawa sukacita, penghiburan, dan harapan kepada mereka yang membutuhkannya.
Hari ini, saat kita mengucapkan selamat tinggal kepada Romo Sapta, mari kita mengenang warisannya yang luar biasa. Mari kita memelihara semangat belas kasih dan kepedulian yang telah ia perlihatkan kepada kita. Dan, terlebih penting, mari kita mengikuti jejaknya dalam mengenal Hati Yesus dan menyebarkannya kepada jiwa-jiwa yang membutuhkan.
Romo Sapta, terima kasih atas kehidupan yang penuh kasih dan pengabdianmu. Kami akan selalu mengingatmu sebagai contoh nyata dari cinta dan pelayanan. Semoga warisanmu dan semangatmu akan terus hidup dalam hati anak-anak yang selama ini engkau gendong-bopong di Sekolah St. Antonius Jakarta dan Sekolah Yos Sudarso Metro.
Sampai jumpa di Surga Baka. Vivat Cor Iesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus, melalui Hati Maria!
Imam Dehonian, Pendidik di SMA Yos Sudarso Metro, Lampung.
RIP. Sugeng tindak Rama Sapta, SCJ. Terima kasih utk semua pelayananmu kepada umat. Thn 94-95 kenangan menerima komuni pertama dan menjadi misdinarmu saat misa. Terima kasih mengajarkan umat utk adorasi.