Bregada Rakyat Suryatmaja Lestarikan Budaya Jogja Mulai dari Diri Sendiri

Bregada Suryatmaja menjadi juara dua pada perlombaan Bregada tingkat nasional pada 2022.

0 223

Katolikana.com—Seragam hitam berlogo kuning, topi keprajuritan, serta tombak sebagai simbol prajurit. Inilah atribut Bregada Suryatmaja, salah satu kebudayaan Bregada di Jalan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta.

Bregada mengusung konsep prajurit rakyat yang berperan aktif melestarikan budaya, meningkatkan peran serta masyarakat Yogyakarta, serta mendukung seluruh kegiatan yang diadakan pemerintah DIY.

Hal ini juga melandasi keberadaan Bregada Suryatmaja.

Ketua Bregada Rakyat Suryatmaja dan salah satu Panji Parentah di Bregada Suryatmaja Alfonsus Adinur Widiyanto menjelaskan Bregada adalah seni keprajuritan rakyat di Indonesia yang menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta.

‘’Kami kelompok masyarakat yang berafiliasi dengan pihak Keraton Jogja. Kami juga bertugas untuk mengikuti kirab budaya dan menjaga keamanan kawasan Malioboro, sebagai perwakilan dari bregada rakyat,’’ ucapnya.

Anggota Bregada sedang memainkan suling. Foto: Istimewa

Alfonsus mengatakan, dirinya bergabung dengan Bregada Suryatmaja sejak 2021. Ia ditugaskan untuk mengingatkan protokol kesehatan Covid-19 pada wisatawan di kawasan Malioboro.

‘’Saat Covid-19 kami bertugas mengingatkan wisatawan Malioboro agar menggunakan masker serta menaati protokol kesehatan. Selanjutnya kami bertugas menjaga kawasan Malioboro sebulan sekali dan memberikan informasi bagi wisatawan sebagai ikon pariwisata,’’ lanjutnya.

Yogyakarta, bagi Alfonsus, merupakan salah satu kota yang masih melestarikan kebudayaan asli.

‘’Yogyakarta merupakan satu-satunya kota yang masih melestarikan budaya asli. Bregada Suryatmaja tetap melestarikan hal tersebut sebagai salah satu bentuk pendekatan terhadap masyarakat,’’ tambah Alfonsus.

Bregada Suryatmaja berpose bersama. Foto: Istimewa

Bregada Suryatmaja memiliki 30 anggota dari berbagai usia, dari remaja hingga dewasa.

Ali, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, mengaku ikut Bregada Suryatmaja sebagai pemain suling.

“Awalnya sekadar bantu membawakan alat untuk bertugas, tapi akhirnya diajak bergabung di Bregada Suryatmaja dan jadi anggota aktif,’’ ujarnya.

Menjadi bagian dari Bregada Suryatmaja menurut Ali merupakan bentuk pelestarian budaya lokal sekaligus bangga terhadap budaya tersebut.

‘’Tidak hanya berjaga, sebagai ikon pariwisata, kami membantu wisatawan yang membutuhkan informasi di kawasan Malioboro. Kalau bingung bisa tanya ke orang yang tepat,’’ imbuhnya.

Menurut Ali, budaya Bregada memperkuat kebersamaan dalam masyarakat, serta melestarikan kebudayaan berdasar filosofi.

Ini diperkuat dengan adanya peresmian Bregada Suryatmaja oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2021 yang dirujuk sebagai ikon pariwisata Yogyakarta.

‘’Didukung penuh oleh Kemenparekraf, Bregada Suryatmaja memiliki susunan anggota, tata busana, tata rampak dan tata gending yang menjadi bagian dari Bregada. Busana yang digunakan memiliki filosofi tersendiri dan merepresentasikan keunikan dari Bregada Suryatmaja,’’ ujarnya.

Formasi Bregada Suryatmaja. Foto: Istimewa

Bregada Suryatmaja sudah diresmikan sebagai ikon pariwisata Yogyakarta sehingga sangat memperhatikan busana dan atraksi yang ditampilkan.

Bregada Suryatmaja rutin melakukan latihan setiap minggu, melibatkan formasi lengkap.

Dengan adanya Bregada, masyarakat lokal, khususnya warga kecamatan Danurejan, dapat menyalurkan bakat yang dimiliki serta bangga akan kebudayaan lokal yang menunjukkan keunikan dan keindahan pesona Yogyakarta.

Sebelum bertugas, Bregada Suryatmaja dibekali berbagai pelatihan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupa materi tata lampah, tata gending, tata busana, dan penampilan visual yang menarik serta mencerminkan ciri khas Yogyakarta.

Pelatihan ini membawa Bregada Suryatmaja menjadi salah satu kelompok Bregada Rakyat yang unggul dalam pelestarian budaya serta menjadi juara dua dalam perlombaan Bregada tingkat nasional pada 2022.

Alfonsus dan Ali sepakat menjadi anggota Bregada Suryatmaja menunjukkan rasa bangga yang dimiliki terhadap budaya Yogyakarta.

Dengan menjadi anggota Bregada Suryatmaja, mereka mampu memberikan penampilan terbaik untuk melestarikan budaya Bregada di Yogyakarta.

‘’Seru, jadi pengalaman, dan pasti bangga bisa menjadi bagian dari Bregada Suryatmaja. Melestarikan budaya harus mulai dari kita sendiri. Tidak hanya melestarikan, tapi juga sering diajak foto oleh wisatawan yang berkunjung di Malioboro. Jadi ikut eksis, deh,’’ imbuh Ali bangga. (*)

Kontributor: Josephine Olivia Abdisusilo, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.