BKSN di Gereja Santo Yoseph Palembang, Ajak Umat Refleksi 100 Tahun Prefektur Apostolik Bengkulu

100 tahun Gereja Katolik di Sumatera Selatan diawali dari daerah Pasemah, Tanjungsakti, Ulu Manna Ilir, Bengkulu.

0 241

Katolikana.com—Paroki Santo Yoseph Palembang menggelar kegiatan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Minggu (17/9/2023) di Gedung Serbaguna Santo Louis, Jalan Sukabangun I Palembang.

Kegiatan BKSN dengan tema ‘Bertumbuh bersama semakin beriman di Bulan Kitab Suci Nasional dan berbuah bersama, semakin sehati sejiwa sebagai umat Allah’ ini diikuti umat Paroki St Yoseph Palembang di wilayah 8, 11 dan 13.

Peserta antusias memperhatikan pemateri yang menyajikan sejarah 100 tahun Gereja Katolik di Sumsel. Foto: Daris Awalistyo

Acara diisi dengan aneka lomba liturgi dan refleksi untuk bersyukur atas 100 Tahun Prefektur Apostolik Bengkulu sebagai cikal bakal Keuskupan Agung Palembang.


HY Sunu Endrayanto memberikan refleksi perjalanan melintasi gelombang Gereja Katolik di Sumsel. Foto: Daris Awalistyo

Kegiatan diawali misa kudus yang dipimpin oleh Romo Silvester Joko Susanto, dilanjutkan aneka lomba BKSN untuk anak-anak dan kegiatan refleksi dengan narasumber Romo Agustinus Riyanto SCJ dan Herman Sunu Endrayanto.

Romo Silvester Joko Susanto dalam sambutannya mengatakan 100 tahun Gereja Katolik di Sumatera Selatan diawali dari daerah Pasemah, Tanjungsakti, Ulu Manna Ilir, Bengkulu.

“Kita patut bersyukur karena Gereja sudah bisa mengakar, walaupun akarnya juga belum begitu kuat karena misi di Sumsel ini belum mengena pada saudari-saudari kita,” ujar Romo Silvester Joko.

Menurut Romo Silvester Joko, visi gereja Keuskupan Agung Palembang menyatakan bahwa kita sebagai saudara menjadi terang dan garam untuk sementara dan menjadi sarana keselamatan bagi yang lain.

“Harapannya nanti rasa syukur itu menjadi semakin bertumbuh tinggal berbuah dan buah-buah itu nanti bisa menumbuhkan panggilan untuk menuju masa depan,” tandasnya.

Herman Yosep Sunu Endrayanto, penulis buku riwayat Keuskupan Agung Palembang berjudul Melintasi Gelombang, Gereja Katolik di Sumatera Selatan: Krisis dan Pemulihan 1942-1952 menjelaskan sejarah Keuskupan Agung Palembang sejak pertama kali berdiri, melihat napak tilas, usaha dan pengorbanan para pendahulu untuk menghadirkan Gereja di Palembang dan sekitarnya.

Romo Agustinus Riyanto, SCJ membawa umat untuk menyadari kehadirannya hingga saat ini bagi Gereja sambil menatap ke depan, apa yang bisa dilakukan agar semakin beriman, bertumbuh, sehati sejiwa sehingga menjadi garam, terang bagi dunia dan sesama.

“Bukan hanya sekedar refleksi saja namun supaya  ada semangat agar kedepannya terwujud nyata  generasi muda Keuskupan Agung Palembang ke depan ada yang menjadi pastor, biarawan-biarawati dan sungguh bertumbuh dan ke depan menghasilkan buah iman yang berlimpah,” kata Romo Agustinus Riyanto, SCJ. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.