PASSpapa: Menyatukan Alumni Seminari Palembang yang Terserak

Bermula dari grup-grup whatsapp, alumni Seminari Santo Paulus Palembang membentuk PASSpapa.

Katolikana.com – Sosial Media menyatukan yang terserak dan terpisah dari belasan hingga puluhan tahun. Alumni Seminari Santo Paulus Palembang dipertemukan melalui sosial media, lalu membentuk komunitas bersama: Paguyuban Alumni Seminari Santo Paulus Palembang atau PASSpapa.

Berawal dari kerinduan bertemu, menyapa, dan ‘kangen-kangenan’ tentang masa-masa di sekolah seminari membentuk komunitas bersama. Kangen-kangenan masa silam, cerita lucu, nakal, dan gembira, atau kadang sedih terceritakan kembali dalam jejaring grup Whatsapp. Dari grup whatsapp ini lalu membuat ‘kopi darat’, obrolan tatap muka, yang tak sebatas ‘kangen-kangenan’ tetapi mencetuskan ide bermanfaat bagi sesama alumni seminari.

Seminari Santo Paulus Palembang didirikan pada 24 April 1947 di Jalan Bangau No.60 Palembang. Seminari ini merupakan pendidikan calon Imam setingkat SMP hingga SMA, yang dikelola oleh Keuskupan Agung Palembang bekerjasama dengan Keuskupan Tanjungkarang, Bandar Lampung.

Pada 13 Oktober 2018 digelar reuni alumni yang berasal dari kelompok-kelompok kecil yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Metro, Pringsewu, Gisting, Kotabumi, Palembang, Jambi, Belitang, dan daerah lain di Sumatera Selatan. Reuni yang diprakarsai oleh T. Purnomo yang tinggal di Tangjung Karang, sekaligus menjadi tuan rumah pertemuan itu, dihadiri oleh sekitar 100 alumni.

Reuni akbar ini mempertemukan dari sejumlah generasi, yang muda dan tua, yang yunior dan senior, dalam suasana yang haru dan rindu. Kerinduan dan suasana haru itu pecah setelah tak bertemu lebih dari 50 tahun. Para alumni saling berbagi cerita, pengalaman, capaian hidup, suka dan duka. Bahkan, semangat bertemu yang luar biasa ini tak meluluhkan alumni yang berada di kursi roda karena sakit, yang mengenakan tongkat, untuk datang.

 

Timoteus Sadikin, Alumni Seminari angkatan 1968 bersama seminaris kelas Sintaksis zaman now. Foto: Timoteus Sadikin/Katolikana.com

 

Para alumni telah menempuh perjalanan panjang, dengan segala pengalaman, resiko yang dialami, dan meniti hidup yang beragam, dari alumni yang menjadi Pastor, yang berkarya profesional, berkarya di gereja stempat, dan sebagian besar banyak yang berkarya di bidang pendidikan; guru dari SD hingga SMA, bahkan menjadi Dosen di sejumlah perguruan tinggi. Dan, ada juga yang dipercaya dalam posisi strategis, seperti pengusaha dan di pemerintahan, sebagai anggota DPR atau DPRD. Inilah karya-karya Seminari Santo Paulus Palembang.

Semangat persaudaraan alumni ini terus berkobar dan tak terbendung. Maka, diselenggarkan kembali pertemuan kedua, mengumpulkan para alumni. Pertemuan kedua ini diadakan di Yogyakarta, diprakarsai Valentinus Darsono, Sarworo Soeprapto, dan Arie pada 15 Desembar 2018 di Griya Nalendra Kaliurang atas dukungan Prof. Dr. Leonardus Djoko Susanto Masli yang juga alumni, Septima 1966.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh 31 alumni termasuk Romo RD Gunadi dan Romo Marwoto yang mengelola Skolastikat SCJ di Yogyakarta. Pertemuan ini melahirkan tekad untuk menyatukan seluruh alumni dan memupuk persaudaraan imani, dengan beragam panggilan berkarya untuk gereja dan negara.

Uskup Keuskupan Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, bersama alumni usai meresmikan terbentuknya PASSpapa. Foto: Timoteus Sadikin/Katolikana.com

 

Pertemuan pada 15 Desember 2018 di Griya Nalendra ini diwakili alumni yang berdomisili di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Semarang, Salatiga, Bandar Lampung, Palembang. Dalam pertemuan itu disepakati menghimpun para alumni seminari dalam suatu wadah atau organisasi. Gagasan itu diapresiasi dengan melahirkan Paguyuban Alumni Seminari Santo Paulus Palembang, atau dikenal PASSpapa.

Sesudah pertemuan itu, persiapan pembentukan paguyuban ini dikoordinasi oleh Valentinus Darsono. Salah satu persiapannya adalah menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PASSpapa.

Sekitar 40 hari kemudian, pada 25 Januari 2019, PASSpapa disahkan, diberkati, dan pengurusnya dilantik oleh Uskup Keuskupan Agung Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, bersamaan dengan Misa Penahbisan 11 Diakon di Seminari Santo Paulus Palembang. Janji bakti pengurus PASSpapa pertama dipimpin oleh Rektor Seminari Romo Sugiarto, SCJ, yang juga Ketua Pembina PASSpapa, disaksikan oleh umat dan para seminaris.

Timoteus Sadikin berkontribusi untuk artikel ini.

 

 

Jurnalis dan editor. Separuh perjalanan hidupnya menjadi penulis. Menghidupkan kata, menghidupkan kemanusiaan.

Mgr. Aloysius SudarsoPASSpapaPilihan EditorSeminari Palembang
Comments (0)
Add Comment