Uskup Dituduh Lecehkan Putra Altar, Ini Pernyataan Sikapnya!

DiMarzio adalah uskup Amerika Serikat kedua yang diselidiki berdasarkan norma-norma Vos Estis.

Katolikana.com, Amerika Serikat — Uskup Brooklyn, Nicholas DiMarzio menyatakan ia menyambut baik adanya penyelidikan atas tuduhan pelecehan seksual pada tahun 1970-an yang dilontarkan oleh Mark Matzek (56).

Juru bicara Keuskupan Brooklyn, Amerika Serikat, sepert dirilis dari catholicherald.co.uk 19 Januari 2020, mengatakan Uskup DiMarzio tidak melakukan kesalahan dan tidak bermaksud untuk menyingkir selama penyelidikan yang diperintahkan oleh Vatikan atas tuduhan tersebut.

Uskup DiMarzio dituduh melakukan pelecehan terhadap putra altar saat menjadi iman tahun 1970an./Sumber: Catholicherald.co.uk

 

Dituduh Lecehkan Putra Altar

Aksi pelecehan, menurut tuduhan itu, dilakukannya dari tahun 1970-an saat ia menjadi imam di Keuskupan Agung Newark, New Jersey, Amerika Serikat.

“Uskup Nicholas DiMarzio dengan tegas membantah tuduhan terhadapnya. Dia akan dengan gigih membela diri terhadap klaim palsu ini dan yakin kebenaran akan menang,” kata juru bicara dalam pernyataan itu.

Kardinal Timothy Dolan/Sumber: Catholicherald.co.uk

 

Pada 18 Januari 2020, Keuskupan Agung New York mengonfirmasi bahwa Kardinal Timothy Dolan telah diminta oleh Kongregasi untuk Ajaran Iman untuk melakukan penyelidikan terhadap tuduhan yang dilontarkan oleh Mark Matzek (56).

Matzek menuduh bahwa DiMarzio dan pastor lain, yang sekarang sudah meninggal, berulang kali melecehkannya ketika ia menjadi putra-putri altar di Gereja Katolik St. Nicholas di Keuskupan Newark pada tahun 1970-an.

Meskipun pengacara Mitchell Garabedian mengirim surat ke Keuskupan Agung Newark pada November 2019 dan mengatakan bahwa dia sedang mempersiapkan gugatan atas nama Matzek dan meminta 20 juta US Dolar, seorang juru bicara keuskupan Brooklyn mengatakan bahwa tidak ada gugatan yang telah diajukan.

 

Vos Estis Lux Mundi
Penyelidikan terhadap kasus ini sedang dilakukan di bawah norma-norma Vos estis lux mundi, motu proprio yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada Mei 2019, yang menyediakan mekanisme baru untuk menangani tuduhan terhadap para uskup.

“Karena penyelidikan Gereja adalah penyelidikan Vos estis lux mundi, itu tidak mengharuskan Uskup DiMarzio mundur selama penyelidikan pendahuluan. Karena itu statusnya tidak berubah,” kata juru bicara dari Keuskupan Brooklyn dalam surat pernyataan itu.

Keuskupan Brooklyn juga mencatat dalam dua bulan sejak tuduhan itu dipublikasikan, DiMarzio terus menerima pesan dukungan dari umat Katolik di dalam dan di luar keuskupan.

“Ada dukungan yang luar biasa bagi Uskup DiMarzio, dari sini di Keuskupan Brooklyn dan dari orang-orang yang telah dia layani selama 50 tahun pelayanannya, termasuk umat paroki pada masanya sebagai pastor paroki di Gereja St. Nicholas di Jersey City,” katanya.

Keuskupan Brooklyn juga menggarisbawahi reputasi DiMarzio. Ia diakui telah aktif memerangi pelecehan seksual di Gereja.

Bahkan, kata juru bicara tersebut dalam surat pernyataan itu, sebelum mandat Piagam 2002 untuk Perlindungan Anak-anak dan Remaja, Uskup DiMarzio membuat protokol atau peraturan untuk memastikan bahwa anak-anak dilindungi dan bahwa para korban menerima perawatan yang mereka butuhkan. Saat itu, DiMarzio masih menjadi uskup di Keuskupan Camden dari 1999-2003.

Pernyataan itu juga mencatat bahwa kebijakan DiMarzio untuk Keuskupan Brooklyn yang dikeluarkan pada 2003, melampaui persyaratan Piagam Dallas yang disetujui oleh para uskup AS, termasuk hotline independen untuk melaporkan adanya penyalahgunaan, dan keluhan ini otomatis dikirim ke jaksa wilayah.

“Rekornya dalam memerangi pelecehan seksual makin jelas dalam pemilihan Paus Fransiskus baru-baru ini untuk melakukan penyelidikan terhadap Keuskupan Buffalo,” kata juru bicara dalam pernyataan itu, merujuk pada Kunjungan Apostolik keuskupan yang dilakukan oleh DiMarzio pada bulan Oktober dan November 2019.

 

Uskup Kedua
DiMarzio adalah uskup Amerika Serikat kedua yang diselidiki berdasarkan norma-norma Vos estis sejak diumumkan oleh Paus Fransiskus pada Mei 2019.

Pada bulan September 2019, Vatikan memerintahkan Uskup Agung St. Paul-Minneapolis, Bernard Hebda melakukan penyelidikan dengan menggunakan undang-undang baru itu kepada Uskup Crookston, Michael Hoeppner.

Ia dituduh telah mengetahui dan menyimpan informasi terkait pastor yang kejam dalam pelayanan. Laporan atas penyelidikan itu dikirim Hebda ke Roma pada awal November.

Sementara Keuskupan Agung New York belum merilis terkait penyelidikan DiMarzio. Keuskupan Brooklyn mengatakan bahwa uskup DiMarzio menantikan penyelidikan atas dugaan yang dibuat terhadapnya, dan ia meminta agar nama baiknya dibersihkan dan dipulihkan.

Wartawan Katolikana.com

Comments (0)
Add Comment