@KatolikG (Katolik Garis Lucu) dan Potret Sukacita Beriman

Akun Instagram Katolik Garis Lucu

Katolikana.com — Ada berbagai cara mengekspresikan kehidupan beragama kita dalam hidup sehari-hari. Di media sosial pun, kita bisa mengekspresikan kehidupan beragama kita dengan berbagai cara. Salah satunya dilakukan oleh sejumlah akun garis lucu berbasis agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, di mana mereka mencoba mengekspresikan keberagamaan mereka dengan cara-cara yang ringan dan penuh humor. Secara tidak langsung akun-akun tersebut mau memberi pesan bahwa beragama itu tak selalu harus dilakukan secara kaku, tetapi juga perlu diwarnai sukacita.

Satu di antaranya adalah akun twitter Katolik Garis Lucu (@KatolikG). Akun ini dibuat sejak April 2019 dan telah memiliki lebih dari 90 ribu pengikut. Meski menyatakan diri “tidak mewakili Gereja Katolik manapun” dalam info profilnya, ragam postingannya yang berisi refleksi dan pengalaman iman justru mengajak kita berefleksi atas cara beriman kita sebagai orang Katolik (saya capture salah satu postingan akun Instagram @katolik_garis_lucu).

Melalui tulisan ini, saya mencoba untuk melihat keberadaan akun-akun garis lucu, terutama akun Katolik Garis Lucu sebagai sebuah refleksi atas cara beriman atau beragama kita.

Salah satu postingan di IG @katolik_garis_lucu

 

Sukacita Iman

Dalam Seruan Apostolik Gaudete et Exsultate, Paus Fransiskus menegaskan salah satu dari ciri iman Kristiani adalah sukacita. “Menjadi orang Kristen adalah ‘sukacita dalam Roh’ (Rom 14:17), sebab cinta kasih seharusnya diikuti sukacita. Karena siapa yang mengasihi selalu menikmati kesatuan dengan yang dikasihi… Maka kasih diikuti sukacita” (GE no. 122).

Paus Fransiskus mengajak kita untuk belajar dari para kudus yang mampu hidup dalam sukacita dan rasa humor. Dan berkat imannya, para kudus tidak lari dari kenyataan hidup dan mampu memancarkan semangat positif dan kaya akan pengharapan bagi sesama.

Iman seharusnya menjadikan seseorang sebagai pribadi yang penuh kasih bagi lingkungan sekitarnya. Pasalnya, antara lain menurut ajaran Gereja, Allah yang kita imani adalah kasih (lih. 1Yoh 4:8). Konsekuensi dari hal itu adalah tugas dan panggilan kita untuk mewujudnyatakan apa yang kita imani.

Maka dari itu semakin mendalam iman seseorang, semakin banyak pula orang lain yang merasa damai berada bersamanya. Semakin mendalam iman seseorang, semakin terlibat pula dirinya dalam masyarakat. Dengan demikian semakin besar pula buah-buah sukacita dan kedamaian yang ia hasilkan. Inilah sukacita iman yang perlu dihidupi dan dihadirkan oleh setiap orang yang mengaku beriman.

 

Sebarkan sukacita iman di media sosial

Akun Twitter Katolik Garis Lucu

Menghadirkan iman yang penuh sukacita inilah yang tampaknya menjadi misi keberadaan Katolik Garis Lucu. Refleksi iman disampaikan dengan ringan dan bahkan sering disertai dengan guyonan. Katolik Garis Lucu berusaha menyampaikan pesan iman melalui media sosial tanpa bermaksud menggurui.

Dengan cara ini, ruang dialog justru terjadi di antara para warganet – yang notabene berasal dari beragam latar belakang. Bahkan ragam postingan yang ada mampu membuka ruang-ruang dialog dengan mereka yang beragama lain. Termasuk pula saling sapa dengan akun-akun garis lucu lainnya. Perlu diketahui bahwa pengikut akun ini tak hanya orang-orang Katolik saja, tetapi juga umat beragama lainnya.

Keberadaan Katolik Garis Lucu dan akun garis lucu lainnya patut diapresiasi. Di tengah ketegangan yang sering terjadi akibat perbedaan agama dan keyakinan, mereka justru menghadirkan oase baru. Hadirnya akun-akun garis lucu mampu mencairkan suasana tegang akibat bermacam akun yang menyebarkan benih-benih kebencian di ruang media sosial. Mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk menciptakan suasana persaudaraan. Dengan cara ini, mereka berhasil menunjukkan cara bagaimana beriman yang sesungguhnya.

Sebagai umat beriman, kita pun punya tugas yang sama untuk mewartakan sukacita iman itu bagi setiap orang yang kita jumpai. Jangan sampai iman kita justru membuat kita terasing dari orang lain. Apalagi dijadikan alasan untuk menjauhi orang lain.

Imam SCJ kelahiran Marga Agung (Lampung). Ditahbiskan sebagai imam di Marga Agung 11 Agustus 2016 oleh Mgr Yohanes Harun Yuwono (Uskup Tanjungkarang). Tahun 2015-2017 berkarya di Komsos Keuskupan Agung Palembang. Dan sejak pertengahan 2017 diutus menjalankan studi lanjut di Yogyakarta.

Comments (3)
Add Comment
  • Linda

    Saya tidak bisa mengapresiasi postingan postingan mereka yang memuat gambar Yesus yang dilecehkan. Kadang orang yang terlalu di puji lupa diri, sehingga melewati batas untuk menghormati keimanan mereka, menghormati pribadi kedua Allah . Mungkin tetap harus ada yang memantau geraan mereka.

    Terus terang, di wall saya ada anaknmuda yang bahkan menyatakan imam saja tidak apa-apa. Apakah pastor akan menegur mereka jika tidak menghormati pribadi Yesus dengan dijadikan bahan gurauan di atas salib? Anak muda kalau tidak diarahkan dengan dasar teologis yang jelas, akan menjadi batu sandungan bagi keimanan mereka sendiri. Salib bagi mereka hanya berarti guyonan murahan. Itu sungguh menyedihkan.

  • Ahmad

    Yahweh & Allah tidak sama. Yahweh: Tuhan Pencipta yg disembah Abraham, Ishaq, Yakub, raja Daud, Irael & Christians, yg membuat sabda-Nya menjadi manusia (Jesus; yohanes 1:14). Yahweh/ the Father & Jesus adalah satu (Yoh 10: 36, 14-17, Kolose 1:15 ). Sedangkan Allah dari kata al (the)- lah (god). God yg mana ? Seen/ Sin/ Sayeen/ Sayin the Arabian moon god 🌙 pre-islamic who married with the sun god (Hubal) gave allah’s 3 daughters al-Lat, al-Uzza & Manat. Semuanya dilambangkan sebagai batu meteorit. Batunya Manat itu di sisi timur Kabah (the Black Stone/ Hajaru’l Aswad) yg dicium oleh haji2 & hajah2 krn Mohamad bilang bisa menghapus dosa. Google it. Baca pula Christian Prince “The Deception of Allah”. Google bukunya. Ada dijual dlm bahasa Indo di Indo.

  • Ahmed

    Yahweh & Allah tidak sama. Yahweh: Tuhan Pencipta yg disembah Abraham, Ishaq, Yakub, raja Daud, Irael & Christians, yg membuat sabda-Nya menjadi manusia (Jesus; yohanes 1:14). Yahweh/ the Father & Jesus adalah satu (Yoh 10: 36, 14-17, Kolose 1:15 ). Sedangkan Allah dari kata al (the)- lah (god). God yg mana ? Seen/ Sin/ Sayeen/ Sayin the Arabian moon god 🌙 pre-islamic who married with the sun god (Hubal) gave allah’s 3 daughters al-Lat, al-Uzza & Manat. Semuanya dilambangkan sebagai batu meteorit. Batunya Manat itu di sisi timur Kabah (the Black Stone/ Hajaru’l Aswad) yg dicium oleh haji2 & hajah2 krn Mohamad bilang bisa menghapus dosa. Google it. Baca pula Christian Prince “The Deception of Allah”. Google bukunya. Ada dijual dlm bahasa Indo di Indo.