Katolikana.com, Depok — Jaringan Kristiani Indonesia atau JKI lahir dari keprihatinan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh gereja-gereja di Indonesia. Dari persoalan pendirian atau pembangungan rumah ibadah, kebebasan beribadah, hingga masalah kesejahteraan umat Kristiani.
Atas dasar situasi tersebut, pada jelang akhir Desember 2019, sejumlah tokoh dari berbagai Ormas Kristiani berhimpun di kota Depok, Jawa Barat, dan kemudian menyepakati membentuk wadah organisasi bernama Jaringan Kristiani Indonesia (JKI). Sejumlah Ormas Kristiani itu adalah Vox Point Indonesia Kota Depok, Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), dan juga tokoh pendeta.
Pada April 2020, Jaringan Kristiani Indonesia resmi didirikan. Organisasi yang berlingkup nasional ini saat ini memiliki sekitar 100 anggota. Berikut susunan kepengurusan JKI, yaitu Ketua Umum : dr. Sortaman Saragih, Sekretaris Umum : Harry Abe, Bendahara Umum : Pdt. Hendra MH Manalu, Mth.
Menurut Ketua Umum Sortaman Saragih, JKI dibangun sebagai organisasi yang bisa menjembatani hubungan antar Ormas Kristiani, yang selama ini dianggap belum terjalin dengan kuat. “Jaringan Kristiani Indonesia dibentuk untuk menyamakan derap langkah antar Ormas Kristiani,” kata Sortaman Saragih pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Organisasi JKI ini dibentuk untuk menghubungkan organisasi-organisasi, baik Katolik maupun Kristen di Indonesia. “Kami menghubungkan organisasi-organisasi itu, dari tingkat nasional dan daerah. Kami duduk bersama untuk saling memperkuat,” kata Sortaman.
Sortaman menjelaskan, saat ini sudah ada pengurus daerah yang terbentuk. Ada empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur.
Misi JKI adalah mengangkat peran serta Umat Kristiani di dalam bernegara. “Organisasi ini memandang penting peran orang-orang Kristiani dalam membangun negara ini,” kata Sortaman.
Lalu JKI mempunyai visi, pertama, menghadirkan kesejahteraan bagi warga negara Indonesia. “Kami berupaya mengusahakan kesejahteraan di kota-kota setempat. Maka, ini didukung oleh pengurus-pengurus JKI yang nanti akan tersebar di berbagai kota,” kata Sortaman, dengan tegas.
Kedua, membangun kolaborasi antar ormas-ormas dan kelompok Umat Kristiani. “Kami bekerja untuk menjembatani kerja sama antar Ormas Kristiani, seperti Vox Point Indonesia, MUKI, Badan Kerjasama Antar Gereja,” kata Sortaman.
Langkah nyata JKI ini dimulai dari kota Depok, Jawa Barat. Dalam konteks Pilkada Depok pada 2020, JKI mempertemukan para orman-ormas Kristiani untuk mendiskusikan kandidat pemimpin-pemimpin yang punya kapabilitas memimpin kota yang bisa membawa kesejahteraan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19, JKI melakukan kegiatan bakti sosial dengan pembagian sembako yang dilakukan di komunitas-komunitas gereja, seperti di Gereja Santo Herkulanus dan Santo Paulus, keduanya berada di wilayah Depok, Jawa Barat.
Terkait Hari Kemerdekaan RI ke-75, JKI merefleksikan bahwa Indonesia sudah saatnya benar-benar merdeka dari sisi agama, yaitu kerukunan warga negara Indonesia, dan bisa menghargai antar penganut agama.
“Semua komponen negara harus menjaga keutuhan negara, menjaga toleransi antar umat beragama, dan kebebasan beribada,” kata Sortaman (E01)
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.
Selamat pagi, min.
Pdt. Hendra MH. Manalu, MTh. melayani di gereja ap y, min?
Terima kasih atas informasinya.