Laporan Khusus: Gereja dalam Prahara 1965

Katolikana.com — Gerakan 30 September 1965 membawa bangsa Indonesia dalam sejarah yang gelap karena operasi penumpasan militer terhadap anggota dan simpatisan Parta Komunis Indonesia memakan banyak korban.

Sudah 55 tahun sejarah peristiwa 1965 berlalu. Periode sejarah bangsa yang rumit dan misteri ini mulai terungkap melalui berbagai kesaksian dan penelitian.

Belajar sejarah bangsa ini, terutama periode kelam 1965, laporan perdana ini bisa dikatakan sebagai titik awal untuk menyelami ‘Gereja Katolik’ pada peristiwa 1965 dan sesudah. Tujuannya, mengerti dan mendapatkan gambaran utuh Gereja Katolik dalam periode kelam sejarah bangsa ini. Terutama kepada generasi muda Kristiani agar tahu dan peduli pada sejarah bangsanya, termasuk sejarah Gerejanya.

Tahun ini, 55 tahun sesudah tragedi 1965 terjadi, sejarah itu dibaca kembali dalam situasi pandemi Covid-19, muncul pertanyaan, bagaimana Gereja, terutama Gereja Katolik berada dalam situasi kemelut 1965? Apakah institusi Gereja Katolik juga terlibat dalam kekerasan itu, karena dikenal berseberangan dengan PKI dan kencang menyuarakan anti-komunis saat itu?

Dari pertanyaan refleksi itu, Katolikana mengayunkan langkah kecil, menelisik apa yang dihadapi Gereja Katolik sesudah meletusnya Gerakan 30 September 1965. Ada temuan menarik, sebagai awal perjalanan laporan khusus bertajuk “Gereja dalam Prahara 1965.”

 

Baca : Peristiwa G30S 1965: Para Uskup di Italia, Pastor Dilarang Terlibat

Baca : Pasca G30S 1965: Uskup Darmojuwono Larang Para Pemuda Katolik Ikut Aksi Penumpasan

 

Kedua fakta itu, menjadi cermin, untuk memahami konteks Gereja Katolik dalam sejarah 1965. Pandangan sejarawan Dr. Baskara T. Wardaya, SJ – Kepala PUSDEMA (Pusat Dokumentasi dan Hak-Hak Asasi Manusia), Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, memberikan gambaran posisi institusi Gereja (Katolik) di tengah prahara yang terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali. Daerah lain yang juga penting disebut adalah Aceh, Nusa Tenggara Timur; Flores dan Kupang.

Baca : Pasca G30S 1965, Sejarawan Baskara T. Wardaya, SJ: “Gereja Katolik Tak Terlibat”

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Laporan ini juga akan diperbaruhi.

Salam Katolikana.

***

 

Jurnalis dan editor. Separuh perjalanan hidupnya menjadi penulis. Menghidupkan kata, menghidupkan kemanusiaan.

Gereja Dalam PraharaGereja KatolikSejarah 1965
Comments (0)
Add Comment