Katolikana.com, Nabire — Uskup Agats Mgr. Aloysius Murwito, OFM, hari Minggu (11/10/2020) kemarin menahbiskan dua orang Diakon menjadi imam di Gereja Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire. Bersamaan dengan itu, delapan orang Frater juga ditahbiskan menjadi Diakon.
Dua Diakon yang ditahbiskan menjadi Imam, yakni:
- Diakon Benyamin Magai, Pr
- Diakon Nikolaus Wakei, Pr.
Dua calon Imam ini sebelumnya ditahbiskan menjadi Diakon bersama lima Imam baru pada 5 Oktober 2019 lalu di Gereja Katolik Katedral Tiga Raja Keuskupan Timika.
Delapan Frater yang ditahbiskan menjadi Diakon, masing-masing:
- Frater Silfester Dogomo
- Frater Silfester Bobii
- Frater Yoseph Bunai
- Frater Yeskiel Belau
- Frater Fransiskus Sondegau
- Frater Paulus Leopati Yerwuan
- Frater Vincentius Budi Nahiba
- Frater Febronius Angelo.
Protokol Covid-19
Mengingat bahwa Kabupaten Nabire berada dalam zona merah ancaman Virus Covid-19, maka pesta tahbisan yang dimeriahkan dengan nyanyian dan tarian adat itu diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Ketua panitia pentahbisan Stevanus Sirken mengatakan, dalam setiap pertemuan panitia sampai kepada hari berlangsungnya pentahbisan selalu dan selalu tak henti-hentinya menggaungkan pentingnya aturan protokol kesehatan.
“Umat dan tamu undangan yang hadir di perayaan ini wajib mengikuti protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta memakai handsanitizer untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran penularan Virus Covid-19,” ujar Stevanus.
Umat Kugapa Menyambut Gembira
Diakon Benyamin Magai, Pr lahir dan besar di Kampung Kugapa, putra Mama Emiliana Zonggonau. Kugapa adalah nama asli kampung Bibida. Suku Mee menyebutnya Kugowapa.
“Pastor Herman Tilemans, MSc pernah singgah dan bermalam di kampung ini sebelum menuju ke Iyaitaka untuk mengadakan misa pertama di Paniai, pada tahun 1938. Sampai hari ini orang-orang tua di Kugapa masih ingat baik di mana bekas rumah Pastor Misael Kamarer—orang Mee menyebutnya Pagopugaida. Tahun 1942 Gereja membuka sekolah Sekolah YPPK Enagotadi di Kampung Kugapa. Guru Pertama adalah Ignatius Meterai,” tulis John Gobai di laman Facebooknya.
“Sekolah ini telah melahirkan banyak orang hebat. Sebut saja, Drs. Deky Zonggonau, Wim Zonggonau, Maksimus Zonggonau, Drs. Aloysius Gobai, Drs. Ruben Gobai. Dalam bidang pastoral, daerah ini juga telah melahirkan sejumlah pastor awam, antara lain Markus Luois Zonggonau, Damian Zonggonau dan Lukas Alexander Magai,” tambah John Gobai.
Sukacita atas tahbisan tersebut tidak hanya dirasakan oleh dua kelompok suku besar yaitu dari Pastor Benyamin dan Pastor Niko saja, namun juga dari kelompok lain di luar suku tersebut, di antaranya dari masyarakat Flobamora dan juga dari masyarakat Kei.
Dalam homilinya Uskup Allo memberi pesan kepada dua imam dan delapan diakon tertahbis juga kepada umat yang hadir kiranya menjadi pendengar yang baik.
“Segalanya disaring sebelum bertindak. Dan juga kiranya menjadi pemersatu bagi banyak orang,” ucap Uskup Allo. (*)
Kontributor Katolikana.com di Nabire, Papua Tengah. Gemar sepedaan dan bermusik. Alumnus FEB Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Bisa disapa via Instagram @reinaldorahawarin