Katolikana.com, Chile — Dua gereja di Chile menjadi korban sebuah aksi protes yang berakhir dengan tindakan anarkis di Santiago, Minggu (18/10/2020) waktu setempat atau Senin WIB
Aksi protes ini yang jumlah pelakunya disebut-sebut oleh pihak keamanan mencapai sekitar 25 ribu orang itu berlangsung sepekan menjelang digelarnya referendum di Chile.
Dua gereja itu yang menjadi korban pembakaran dalam aksi tersebut terletak dekat Plaza Italia, Santiago, Chile. Gereja pertama yang dibakar adalah Gereja San Fransisco de Borjo, yang bangunannya terbakar.
Aksi protes yang berujung anarkis ini juga menyebabkan gereja kecil “The Church Asucion” terbakar dan hancur hingga menara gereja ambruk. Gereja ini dikenal sebagai gereja para seniman setempat, yang berusia lebih dari satu setengah abad.
Sebagaimana dilansir Reuters, aksi protes yang berawal pada Minggu pagi (18/10/20) atau Senin WIB awalnya berlangsung dengan damai. Namun, jumlah orang yang berkumpul dalam demonstrasi di pusat-pusat kota di seluruh Chile terus bertambah besar hingga malam hari.
Demonstrasi yang digelar untuk memperingati setahun aksi protes pada 18 Oktober 2019 itu menuntut pembantalan konstitusi yang dibuat pada masa rezim dikator. Aksi ini digelar menjelang referendum untuk menyepakati kontitusi negara Chile yang akan digelar pada 25 Oktober mendatang.
Gereja San Fransisco de Borja dibangun pada 8 Januari 1872 pada masa kepresidenan Federico Errazuriz Zanartu dan Keuskupan Agung Rafael Valentin Valdivieso. Arsitektur bangunan gereja bergaya neo-gotik ini terinspirasi oleh Sainte Chapelle di Paris. Diresmikan pada 1876 dengan nama Hati Kudus Yesus dan digunakan sebagai kapel rumah sakit kini gereja ini digunakan bagi pelayanan religius polisi Chile.
Jurnalis dan editor. Separuh perjalanan hidupnya menjadi penulis. Menghidupkan kata, menghidupkan kemanusiaan.