Katolikana.com, Austria — Pasca serangan teroris yang menewaskan sedikitnya lima orang di Wina bagian tengah, Senin (2/11/2020) malam, Pemimpin Gereja Katolik Austria Kardinal Schoncborn mengingatkan supaya siapa pun selalu berpegang pada solidaritas dan kebersamaan, sebab hal itu adalah nilai yang diperjuangkan oleh Austria.
“Kebencian tidak boleh menjadi jawaban atas kebencian buta, sebab hal ini hanya akan menimbulkan kebencian baru,” ungkap Kardinal Schoncborn seperti dilansir Catholic News Service.
Kardinal Schoncborn meminta masyarakat Austria untuk tidak tertutup melainkan dapat menjunjung solidaritas dan kebersamaan dengan seluruh dunia.
Pernyataan Kardinal Schoncborn didukung oleh Uskup Agung Franz Lackner dari Salzburg yang meminta warga Austria untuk tidak tunduk pada kekerasan, melainkan hidup nyaman dengan penuh kasih dan harapan.
“Perdamaian merupakan kata dasar iman yang diakui oleh semua agama untuk kebaikan yang perlu dipertahankan. Lembaga hukum dan keamanan pun perlu mempertahankannya,” ungkap Uskup Franz Lackner seperti dikutip Catholic News Service.
Lonceng Gereja Berdentang
Lonceng gereja di Wina berdentang tengah hari (3/11/2020) dalam rangka mengenang para korban. Misa untuk mengenang para korban meninggal juga disiarkan pada tanggal yang sama dari Katedral Saint Stephan di Wina.
Komunitas Agama Islam Austria turut terkena dampak dari kemarahan akan serangan tersebut.
Komunitas Rabi Schlomo Hofmeister menyatakan kepada Österreichischer Rundfunk (ORF) bahwa mereka menyaksikan kejadian ketika orang-orang bersenjata tiba-tiba menembak ke arah bar dan restoran di dekat kompleks Sinagoga.
Diketahui pula bahwa pada hari penyerangan, polisi menembak mati seorang pria bersenjata berusia 20 tahun di dekat gereja Saint Rupert dan masih memburu tersangka lain yang ikut serta dalam tindakan penyerangan.
Hati Jangan Ikut Jaga Jarak
Sepanjang wawancara dengan ORF, Kardinal Schonborn terus menekankan bahwa meskipun selama pandemi COVID-19 dianjurkan untuk menjaga jarak, namun itu bukan berarti hati juga harus ikut menjaga jarak.
“Hidup solidaritas harus selalu dijunjung tinggi supaya kehidupan ini menjadi lebih damai,” ujar Kardinal Schonborn seperti dikutip Catholic News Service.
Pelaku Bernama Kujtim Fejzulai
Seperti dilansir CNBC, pada Senin malam (2/11/2020) terjadi serangan berupa aksi tembak di Wina, Austria. Pada saat kejadian, ditemukan lima korban jiwa dan sekitar 15 orang terluka.
Polisi berhasil mengidentifikasi tersangka seorang pemuda bernama Kujtim Fejzulai berkewarganegaraan Austria-Makedonia Utara. Sebelumnya, tersangka pernah melakukan teror dan ditangkap karena mencoba bergabung dengan kelompok ISIS.
Aksi teroris tersebut diduga terjadi karena adanya kebencian akan nilai fundamental yang dianut oleh Austria.
“Serangan kemarin jelas merupakan teror Islam. Serangan itu diakibatkan oleh kebencian terhadap nilai-nilai fundamental kita, cara hidup kita, dan terhadap demokrasi di mana semua orang punya hak dan martabat yang sama,” ungkap Kanselir Austria Sebastian Kurz.
Akibat peristiwa menyeramkan itu, seluruh warga yang menetap di Wina diperintahkan untuk selalu di rumah dan sekolah turut diliburkan. Sekitar 1.000 polisi bertugas di sepanjang kota pada Selasa (3/11/2020) pagi.***
Kontributor: Cornelia Maria Radita, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.