Katolikana.com – Pulau Bali identik dengan masyarakatnya yang memiliki nilai seni yang tinggi. Hal ini juga diterapkan masyarakat Denpasar dalam membangun Gereja Katedral di mana kamu suasana bisa menemukan suasana dan nuansa yang sangat berbeda dengan gereja-gereja di daerah lain.
Berikut lima hal unik yang bisa kamu temukan saat saat berkunjung ke Gereja Katedral Denpasar, Bali:
1. Patung Malaikat Berbaju Tari Bali
Patung adalah objek yang identik dengan gereja. Berbeda dengan patung di gereja-gereja pada umumnya, Gereja Katedral Denpasar memiliki kekhasan patung yang dipahat sedemikian rupa menghasilkan malaikat dengan baju khas bali.
Patung ini berukuran dua kalinya orang dewasa dan menghiasi seluruh bagian dalam gedung gereja. Terdapat dua patung malaikat penjaga pintu di jalur masuk utama gereja. Biasanya disebut dengan Apit Lawang yang dalam kebudayaan Bali biasanya bertugas menjaga, mengawasi, dan melindungi tamu yang datang.
2. Bangunan Terbuat dari Batu Bata Merah
Bagian luar bangunan dipenuhi batu bata merah sebagai lambang kekhasan Bali. Bentuknya dibuat menyerupai pura yang berundak-undak namun masih menjulang tinggi seperti gaya Gereja di Eropa.
3. Latar Altar dengan Ukiran Bali
Bali memiliki kekhasan seni ukir. Seluruh ornamen pada dinding latar altar dipenuhi ornamen khas gereja seperti burung dan malaikat yang ditampilkan dengan sedikir lekukan khas bali.
4. Hadirnya Kicauan Burung Saat Misa
Konsep gereja yang memiliki ventilasi besar di atas memungkinkan burung gereja masuk ke dalam. Burung-burung ini menghiasi bagian dalam gereja, bertengger di patung-patung yang ada.
Ajaibnya, burung-burung itu sangat jarang meninggalkan kotoran yang akan mengganggu jalannya Misa Kudus.
Suara kicauan burung sangat halus, memberikan atmosfir baru saat misa berjalan membuat manusia merasa menjadi satu dengan Tuhan dan alam.
5. Hiasan Bali Saat Hari Raya
Saat hari raya tiba, umat Katolik Katedral Denpasar biasanya merayakan dengan datang mengenakan baju adat Bali. Baju ini mirip seperti yang umat hindu gunakan saat akan melangsungkan upacara adat.
Persembahan yang akan digunakan juga dihias mirip dengan banten atau sesajen khas Bali yang dibalut dengan daun kelapa kering dan dihias dengan bunga serta dedauanan.
Seragam paduan suara yang digunakan juga berupa baju adat bali, terkadang diiringi alat musik Bali yang memberikan suasana unik saat perayaan hari besar tiba.[]
Kontributor: Prycilia Grace, Priyanka Audrey, dan I Putu Eggy, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.
Menarik
nice info
Sangat tertarik untuk artikel ini
Good job
Bali dengan keberagamannya indah banget ya, kolaborasi antara kultur dan agama ternyata bisa jadi bangunan indah sekaligus bentuk toleransi. ☺️
di bagian bawah altarnya ada reliq ada yang tahu relikui santo siapakah?
pernah ke berlibur ke bali, tanya sopir Gereja terdekat ; dia anter ke Gereja Katedral ini di sana pas ada misa peemberkatan perkawinan, Arsitekturnya sangat bagus
Saya pernah mengikuti misa di gereja katedral ini selama 2 bulan… bangunan nya sangat megah n unik…💝