Katolikana.com, Irak — Paus Fransiskus baru saja memulai kunjungan bersejarahnya di Irak. Rombongan Sri Paus bertolak dari Roma menggunakan maskapai Alitalia. Mereka tiba di Baghdad pada Jumat (5/3) pukul 14.00 waktu setempat. Terdapat pula 75 orang wartawan yang ikut serta dalam rombongan kepausan.
Kedatangan Sri Paus mendapat banyak sorotan sebab ini adalah lawatan pertama Paus Fransiskus di masa pandemi. Selain itu, ini merupakan kunjungan kepausan pertama ke tanah kuno yang dilintasi Sungai Eufrat dan Sungai Tigris tersebut. Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI sempat berencana mengunjungi Irak di masa kepausan mereka. Namun, rencana itu mesti dibatalkan karena krisis keamanan melanda Irak pasca Saddam Hussein digulingkan dari kursi kepresidenan.
“Ini adalah perjalanan simbolis dan (perjalanan) ini adalah kewajiban (yang harus dilaksanakan) terhadap tanah yang telah menghasilkan begitu banyak martir selama bertahun-tahun,” demikian komentar Paus Fransiskus seperti dikutip dari Al Jazeera.
Setiba di Baghdad, Sri Paus disambut dengan hamparan karpet merah dan paduan suara. Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi turut menyambut kedatangan Sri Paus di Bandara Internasional Baghdad.
Bandara juga dipenuhi oleh ribuan umat Kristen dan umat Islam yang ingin menyaksikan langsung sosok Sri Paus dari dekat. Selain di bandara, masyarakat Irak juga ramai berjajar di sepanjang jalan yang akan dilalui Sri Paus dengan melambai-lambaikan bendera Irak dan Vatikan.
Dari bandara Sri Paus melanjutkan perjalanannya menuju Istana Presiden untuk menjumpai Presiden Barham Salih beserta para pejabat tinggi Irak. Setelahnya, Paus Fransiskus langsung mengunjungi Gereja Sayidat al-Najat (Gereja Bunda Juruselamat Kita). Katedral bagi umat Katolik Syria ini adalah korban serangan ISIS sedekade silam. Pada 2010, ISIS menghancurkan gereja ini dan menewaskan 2 pastor serta 44 umat yang tengah mengikuti misa mingguan.
Di Gereja Sayidat al-Najat, Sri Paus akan bertemu dengan para pastor dan uskup setempat. Perjumpaan personal ini tentu menjadi suntikan moral yang berharga bagi para pastor dan uskup yang bertahan di Irak demi mendampingi umat dan mengalami langsung kekejian ISIS. Dalam lingkup lebih luas, Paus Fransiskus memang tampak memaksudkan kunjungannya ke Irak untuk melawan teror dan kampanye kebencian antaragama yang sempat digaungkan oleh ISIS.
Untuk itulah, Sri Paus sendiri dengan rendah hati menyatakan statusnya “hanyalah” sebagai peziarah. Dalam cuplikan video yang dilansir Vatikan, Sri Paus berkata, “Saya datang sebagai peziarah yang bertobat, untuk memohonkan pengampunan dari Tuhan dan rekonsiliasi setelah perang dan terorisme selama bertahun-tahun.”
Sumber: Al Jazeera | Vatican.va
Editor: Basilius Triharyanto
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha