Akun Twitter Raib, Kardinal Myanmar Maung Bo Klarifikasi

Akun twitter @CardinalMaungBo dihapus atas permintaan Kardinal Charles Maung Bo sendiri, bukan karena tekanan junta militer.

Katolikana.com – Uskup Agung Yangon, Kardinal Charles Maung Bo, akhirnya angkat bicara mengenai akun Twitter-nya yang mendadak raib. Ia menjelaskan dirinya sendiri yang mengajukan penghapusan akun @CardinalMaungBo kepada Twitter. Ia mengatakan orang kerap menyalahpahami akun tersebut sebagai akun pribadinya. Padahal, Kardinal Maung Bo sama sekali tidak mempunyai akun media sosial personal.

Hal ini diungkapkan Kardinal Maung Bo melalui keterangan tertulis kepada LiCAS.news pada 12 Maret 2021. “Saya tidak pernah menggunakan Twitter,” tulisnya. Kardinal Maung Bo menambahkan, “Seseorang, mungkin tanpa iktikad baik, memakai foto dan nama saya, serta mengutip beberapa pernyataan saya.” Meskipun demikian, ia mengakui siapapun yang membuat akun tersebut, orang tersebut “mengutip beberapa poin yang bagus”.

Akun @CardinalMaungBo terhapus/Foto: katolikana

Klarifikasi ini sekaligus menepis rumor liar yang menyebutkan akun @CardinalMaungBo lenyap dari Twitter karena tekanan junta militer. Kecurigaan yang masuk akal sebab dalam rangkaian aksi demonstrasi menentang kudeta militer di Myanmar, akun ini menjadi salah satu sumber informasi warganet untuk memantau perkembangan situasi.

Media pun kerap merujuk akun @CardinalMaungBo saat mengabarkan informasi terkini di Myanmar. Termasuk foto suster yang berlutut di depan polisi dan viral di dunia maya juga bersumber dari akun ini.

Sosok Kardinal Maung Bo sendiri bukan baru-baru ini saja terkenal. Ia mulai menjadi perhatian dunia sejak dirinya terpilih menjadi kardinal pertama sepanjang sejarah Myanmar. Ia dipilih oleh Paus Fransiskus pada 2015. Suaranya kini semakin berpengaruh ketika ia menjabat sebagai Presiden Federasi Konferensi Waligereja Asia.

Sang monsinyur kian menjadi sorotan ketika Myanmar dilanda kudeta sebab ia memilih vokal. Melalui mimbar gereja, berulang kali ia bersuara menyikapi perebutan kekuasaan yang berdarah di negerinya. “Darah orang tak berdosa tidak boleh tertumpah di tanah ini,” serunya dalam salah satu khotbahnya di awal bulan ini.

Namun setelah kejadian ini, Kardinal Maung Bo tampaknya mempertimbangkan untuk membuat akun Twitter-nya sendiri. “Saya berterima kasih kepada orang tersebut (pembuat akun @CardinalMaungBo), tetapi mungkin saya sebaiknya mengelola akun saya sendiri,” tambahnya.

Adapun informasi terbaru mengenai situasi Myanmar dapat terus dipantau melalui media sosial Twitter dengan menggunakan tagar #WhatsHappeningInMyanmar.

Sumber: Licas.News 

Editor: Basilius Triharyanto

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

junta militer MyanmarKardinal Maung BoKardinal MyanmarPilihan Editor
Comments (0)
Add Comment