Katolikana.com—Sejak perayaan hari Minggu Palma (28/3/2021) kemarin beredar pesan di sejumlah grup WhatsApp berbunyi:
“Lagu pembuka pada Misa Minggu Palma di Vatikan menggunakan Lagu Yerusalem berbahasa Indonesia dan Prosesi para Kardinal dan Konselebran Utama Bapa Paus Fransiskus mengganti “Daun Palma” dgn Untaian/anyaman “Janur kuning”/penjoran – Daun Nyiur sebagai tanda untuk mendoakan Peristiwa Kathedral Makasar Sulsel Indonesia.
Versi lain berbunyi: “Hari Minggu Palma di Vatican memakai lagu pembukaan bahasa Indonesia dan palemnya memakai janur, untuk ikut prihatin dg gereja di Indonesia yang terkena bom. Semoga bom itu menjadi bom yang terakhir.”
Lalu ada komentar-komentar tentang tayangan itu, misalnya: “Luarbiasanya kepekaan Sie Liturgi Penggembalaan Dunia.” 👍😭
Berita Hoaks
Terhadap informasi itu, Romo Markus Solo SVD staf Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID), sebuah lembaga resmi di Vatikan, langsung mengklarifikasi berita yang beredar.
Berikut pernyataan Romo Markus Solo SVD dalam videonya:
“Selamat pagi bapak-ibu, saudara-saudara sekalian. Ingin menjelaskan bahwa berita yang beredar melalui video bahwa Lagu Pembukaan dari Misa Minggu Palma di Vatikan bersama Paus dalam Bahasa Indonesia, itu hoaks atau penipuan.
Baru saja saya klarifikasi dengan kantor liturgi Vatikan dan dikatakan bahwa lagu Pembukaan pada waktu itu dalam Bahasa Latin, itu tradisi yang sangat panjang.
Juga penggunaan penggunaan janur kuning merupakan satu tradisi panjang di Vatikan. Saya sendiri aktif melayani liturgi Paus selama bertahun-tahun dan tahu baik bahwa itu merupakan tradisi yang tidak akan pernah diubah.
Selain menggunakan janur kuning juga menggunakan daun-daun pohon Zaitun. Jadi janganlah mudah percaya. Terima kasih. Marilah kita memasuki Pekan Suci dengan tenang.”
Cek Fakta
Cek fakta yang dilakukan Katolikana menemukan bahwa:
Video tersebut merupakan hasil suntingan/editan. Pembuat video mengubah lagu asli berbahasa Latin dengan lagu berjudul Yerusalem yang berbahasa Indonesia.
Kategori: Konten yang Dimanipulasi
Sumber: Youtube
Narasi
Akun Youtube Suara Katekis mengunggah video berjudul “Terharu Melihat Suasana Perarakan Minggu Palma Dipimpin Oleh Paus Fransiskus di Vatikan” pada hari Senin 29 Maret 2021.
Video ini seolah memperlihatkan Misa Minggu Palma di Vatikan diiringi dengan lagu Yerusalem yang berbahasa Indonesia.
Deskripsi video hanya menjelaskan latar belakang peristiwa Minggu Palma, namun tidak menyinggung tentang Janur kuning dan peristiwa bom di Gereja Katedral Makassar.
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran Katolikana diketahui video tersebut merupakan hasil suntingan/editan. Lagu asli yang berbahasa Latin diganti dengan lagu Yerusalem berbahasa Indonesia.
Video ini memang menampilkan Paus Fransiskus, Uskup, dan Kardinal memegang janur berwarna kuning yang disebut Parmureli.
Penggunaan janur kuning atau Parmureli sudah dimulai tahun 1586 sejak jaman Paus Sixtus V dan diperbarui pada 5 April 2009.
Parmureli yang digunakan dalam Misa Minggu Palma di Vatikan berasal dari Kawasan Bordighera dan Sanremo, yang terletak di pesisir pantai Provinsi Imperia.
Ketika itu, terdapat Parmureli yang tingginya 1,5 meter dan jumlahnya lebih dari 150 parmureli disiapkan untuk para Kardinal dan Uskup, sementara Parmureli beukuran tiga meter diberikan kepada Bapa Suci Benediktus XVI.
Kesimpulannya: Parmureli atau janur kuning yang dipakai saat perarakan Paus Fransiskus saat Misa Minggu Palma bukan berasal dari Indonesia, dan tidak dikaitkan dengan peristiwa terror bom di Katedral Makasar.
Referensi:
Video Manipulasi
Video Perayaan Minggu Palma Asli
Video Lagu Asli
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.