Katolikana.com—Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengisi siaran khusus hari jadi satu tahun Radio Katolikana, Senin (12/4/2021) hingga Selasa (20/4/2021) pukul 06.00-16.00 WIB.
Siaran khusus disiarkan secara langsung di radio.katolikana.com dan aplikasi Android Radio Katolikana. Siaran ini melibatkan 46 mahasiswa.
Momen siaran ini menjadi pengalaman pertama bagi sejumlah mahasiswa, salah satunya Nicholas Feby Kurniawan. Nicho merasa sangat antusias ketika mengetahui ia mendapatkan kesempatan untuk siaran di Radio Katolikana.
Hal yang sama dirasakan oleh Maria Fransiska Ayu Diva Yulita. Ayu merasa senang sekaligus khawatir karena ini merupakan pengalaman pertama baginya.
Persiapan Siaran
Sebelum siaran mereka menyiapkan beberapa hal, misalnya menentukan tema, menulis naskah, menyusun dan mempersiapkan lagu, dan membuat poster promosi.
Ayu mempersiapkan siarannya dengan menghubungi temannya seorang penyiar agar dirinya memiliki pengetahuan bagaimana cara melakukan siaran yang baik.
Demi kelancaran siaran, Ayu rela mengeluarkan biaya untuk membeli perangkat yang dapat mendukung kelancaran siaran radio.
Maria Friday Letisia M. B. Jenala juga melakukan persiapan menjelang siaran, terutama sarana untuk melakukan siaran radio.
Ida berusaha menyiapkan materi yang bermanfaat bagi pendengar dengan mencari sumber yang kredibel.
Tak lupa ia berdoa kepada Tuhan demi kelancaran siaran. “Kita pasti tidak lepas dari doa. Kita percaya agar semua itu bisa berjalan lancar,” kata Ida.
Nicho mengaku bahwa dirinya tidak sepenuhnya mempersiapkan naskah, namun hanya menuliskan poin-poin penting saja.
“Bikin talk sheet tapi cuma intinya aja, kebanyakan spontanitas,” ujar Nicho.
Untuk mengurangi risiko kesalahan teknis berupa gangguan sinyal, Nicho menghubungi temannya yang memiliki sinyal baik.
Ayu, Ida dan Nicho melakukan latihan demi kelancaran siaran radio. Terlebih lagi, aplikasi yang digunakan untuk siaran belum familiar sehingga perlu latihan agar tidak kebingungan saat siaran radio berlangsung.
Ada Kendala, Ada Solusi
Kendala teknis saat siaran memang sulit diprediksi. Ida mengakui saat siaran radio, koneksi Internet merupakan masalah terbesar.
Saat siaran berlangsung, Ida sempat mengalami koneksi buruk yang mengakibatkan ia terlambat melakukan siaran selama 30 menit. Menurutnya, hal tersebut merupakan hal yang cukup fatal, namun ia berusaha untuk tidak panik dan tetap tenang.
Untungnya, teman sekelas siap membantu jika terjadi gangguan saat siaran berlangsung.
“Kalau ada kendala ada yang siap membantu atau take over,” ujar Ida.
Ida mengaku dirinya hanya bisa berserah kepada Tuhan. Yang terpenting ia berusaha memberikan yang terbaik dan menyerahkan semua hasilnya kepada Tuhan.
Ida berusaha menjalaninya dengan baik dan mengangkat dirinya agar dapat melakukan siaran dengan percaya diri.
Ayu juga menyatakan dirinya sangat khawatir akan adanya kendala teknis saat siaran. Sementara Nicho merasa kesalahan teknis bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Ayu menjalani ‘ritual khusus’ sebelum siaran untuk mengontrol dirinya agar tetap tenang selama siaran radio.
Biasanya ia sebut sebagai hari tenang. Ia akan beristirahat dengan cukup, berusaha meninggalkan hal-hal negatif yang membuat panik, tetap berpikiran positif, dan mengatur diri.
Untuk menjaga dirinya agar tetap tenang Nicho membutuhkan air minum selama siaran radio. “Satu gelas itu menemani aku selama siaran,” kata Nicho.
Ayu dan Nicho sepakat kendala yang dialami janganlah menjadi beban selama siaran. “Mengikhlaskan dan melupakan kejadian yang sudah berlalu,” sebut Ayu.
Pengalaman Berharga
Bagi Ayu dan Nicho, proses pra siaran hingga saat siaran menjadi pengalaman berharga dan berkesan. Mereka mendapatkan insight baru dan belajar banyak hal dari pengalaman siaran.
Bagi Ida, siaran ini merupakan pengalaman baru baginya. Adanya kendala membuatnya belajar untuk sabar dan tetap tenang.
Kendala tersebut mengajarkan Ida untuk dapat menyelesaikan masalah, karena menurutnya semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya.
Ida merasa senang karena ia dapat berbagi hal-hal yang ia pikirkan dengan pendengar. Ida berharap apa yang ia bagikan saat siaran bermanfaat bagi pendengar.
Ayu juga merasa senang dan bangga atas capaiannya. Ia merasa kerja kerasnya membuahkan hasil karena ia mendapatkan apresiasi dari orang-orang terdekat. Meski terdapat beberapa kendala, namun Ayu dapat mengatasinya dengan baik.
Menurut Nicho, pengalaman siaran di Radio Katolikana tidak bisa didapatkan secara cuma-cuma. Maka ia berusaha melakukan yang terbaik agar hasilnya tak mengecewakan. Nicho mengapresiasi dirinya karena berhasil melakukan siaran dengan baik.
Nicho, Ida dan Ayu merasa beruntung bisa berpartisipasi di acara hari jadi satu tahun Radio Katolikana.
Mereka berpesan jangan pernah takut untuk mencoba dan melakukan hal baru karena kita tidak akan pernah tahu hasilnya jika tidak memulai untuk mencobanya.[]
Kontributor: Grace Paramitha, Priscillia Aurelia Xena Tanama, Mardyaning Christ Cahyarani, Britney Pincky Claudia (Universitas Atma Jaya Yogyakarta).
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.