Catra Jendra: Selama Anda Masih Muda, Jangan Takut Bikin Karya

Catra Jendra merilis karya pertamanya berjudul ‘Bukit Paralayang’.

Katolikana.comCatra Jendra adalah mahasiswa baru di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Catra berkarya karena tidak ingin mubazir sebagai anggota keluarga.

Di samping itu Catra juga tidak ingin menyia-nyiakan berkat yang telah diberikan oleh Tuhan.

“Aku hanyalah diriku setelah tadi dan sebelum nanti,“ kata Catra. Catra sering mengungkapkan perasaannya lewat lagu. Beberapa karya Catra masih berada di file nya.

Produktif di Tengah Pandemi

Catra merilis karya pertamanya yaitu Bukit Paralayang, pada Jumat (3/9/2021).  Lagu ini merupakan lagu ciptaan Catra pertama yang rilis di berbagai platform musik digital.

Lagu ini menceritakan tentang hakikat cinta yang tersirat dalam kerinduan pasangan jarak jauh (LDR).

Catra menjelaskan makna lagu dari pandangan spiritual tasawuf dan kaum Sufi. Menurut pandangan spiritual Tasawuf, istilah itu adalah mahabbah.

“Jadi cinta mahabbah merupakan keinginan kuat untuk bertemu dengan kekasih yang sangat dirindukan,” ujar Catra.

Dalam pandangan kaum Sufi, kekasih yang dimaksud itu Tuhan.

“Makna tersebut, tersurat dalam liriknya yang ‘mencintaimu ku kehilangan diriku, hakikatku justru tersingkap sendiri, dan segalanya terasa sempurna’. Itu sama halnya ketika kamu menuju Tuhan, maka kamu kehilangan dirimu,” jelas Catra.

Catra mendapatkan kesempatan memproduksi lagu tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Lagu ini dinyanyikan bersama Ayu yang memiliki fasilitas rekaman.

”Aku sedikit kesulitan karena aku ini gagap teknologi. Aku perlu bantuan teman-teman untuk memahami langkah-langkahnya,” ujar Catra.

Aransemen lagu dibantu oleh teman Catra. Dengan bantuan teman-temannya, Catra dapat merilis lagu “Bukit Paralayang”.

Catra Jendra telah merilis musik video lagu “Bukit Paralayang”. Catra tak mengalami kesulitan saat menggarap video ini.

Ia dibantu oleh kerabatnya yang bergelut di bidang pembuatan video.

Musik video menceritakan dua wanita yang mencintai satu pria.

Catra belum terlalu memahami cerita pada video ini karena naskah yang dibuatnya tidak dipakai oleh sutradara.

“Videonya ini intinya menceritakan tentang mahabbah, tentang cinta,” kata Catra.

“Because I let reality flow naturally,” jelas Catra. Catra memiliki banyak lagu yang masih berada di catatannya.

Hobi Catra dalam bermain tangga nada memberikan ia banyak ide pada tulisan dan melodi.

Pandemi tak menjadi halangan dari Catra untuk lebih berkreasi. Pandemi menjadi salah satu kesempatan baginya untuk fokus ke karya musik.

“Perjuangan tidak bisa tidak,” jelas Catra.

Catra Jendra telah memikirkan perilisan lagu baru. Salah satu karyanya telah selesai dan tinggal rekaman.

“Kemungkinan aku akan merilis mini album,” jelas Catra. Catra ingin mengeluarkan segala draft ciptaannya kepada pendengar. Tahun 2022 ia berencana mengeluarkan mini album.

Jangan Takut Berkarya

Menurut Catra banyak orang muda yang mempunyai bakat, karya, dan kecenderungan tertentu.

“Selama Anda masih muda masih semangat, jangan takut buat bikin karya dan patah semangat,” pesannya kepada Sobat Katolikana.

Potensi tersebut kadang gagal untuk direalisasikan karena banyak faktor yang menghalangi. “Mereka ibarat tanaman yang subur di tanah yang banyak serabutnya,” terang Catra.

Untuk dapat masuk ke dunia musik, Catra berpesan agar Sobat Katolikana jangan takut memulai, selalu berbuat baik, dan ingat selalu moral.

“Pentingnya melek teknologi untuk dapat merilis lagu. Abad 21 ini orang muda harus tahu betul akan pendistribusian musik di digital platform,” tandasnya.

Kontributor: Shania RF Situmorang, Gladiyo, Putri Lomo, Yulicia, Maria Da Costa, I Ketut Agus Arta Diva  (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Catra Jendra
Comments (0)
Add Comment