Katolikana.com—Mahasiswa Fakultas Kewirausahaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang terdiri dari Stony Wicaksono, Reyner Hendrata, Ferdinan Ricky, dan Wijayanti Utami memproduksi jajanan berbahan dasar teri.
“Kami memakai ikan teri karena mengandung banyak protein dan kalsium yang bermanfaat untuk menambah asupan protein dan pertumbuhan tulang,” ujar Wijayanti Utami pada Katolikana, Selasa (28/09/2021).
Menurut Utami, produk yang dibuat berangkat dari permasalahan masyarakat atau adanya keluhan konsumen.
Ketika mereka melakukan riset, permasalahan yang paling banyak dibahas adalah stunting atau kekerdilan pada anak.
“Penyebab stunting salah satunya adalah kekurangan protein dan kalsium. Kandungan itu, salah satunya terdapat pada ikan, khususnya ikan teri,” ujar Utami.
Target awal mereka adalah ibu hamil. Namun, karena perizinan yang sulit, mereka mengubah anak-anak sebagai target pasar.
“Ibu hamil itu lebih rentan, dan kekuatan atau kelemahan mereka itu juga berbeda. Jadi, tidak sembarang bisa kami klaim,” jelasnya.
Proses produksi hingga proses pemasaran didampingi oleh Dr.Diyah Tulipa, MM sebagai dosen pembimbing dan Jonathan Trixie sebagai mentor. Hingga kini produk PROS Cube masih dalam proses perizinan SIUP.
“Bentuk konsep produk kami itu one bite, supaya tetap higienis dan praktis untuk dibawa ke mana-mana. Selain itu, kami sengaja memakai alumunium foil sebagai pembungkus agar produk kedap udara, sehingga kualitas produk tetap terjaga,” tuturnya.
Sebelumnya, Utami dan kawan-kawan memikirkan ikan yang mengandung protein dan kalsium tinggi, namun harganya terjangkau. Ikan kembung menjadi opsi pertama. Ternyata, proses pengolahan ikan kembung jauh lebih sulit. Akhirnya mereka memilih menggunakan ikan teri sebagai bahan dasar.
Setelah dianalisis, ikan teri ternyata memiliki kandungan protein dan kalsium jauh lebih tinggi.
“Dalam proses pembuatan produk, kami dibantu oleh mahasiswa Fakultas Teknik Pangan untuk analisis bahan baku masing-masing,” imbuhnya.
Dalam proses pembuatan produk, pengolahan ikan memakan waktu paling lama, karena adanya proses pengukusan, pengeringan, dan penumbukan hingga halus.
“Untuk menjaga kualitas ikan, biasanya lima menit sekali kami cek agar tidak sampai gosong,” tegasnya.
Arti Nama Produk
Menurut Utami, PROS Cube berasal dari kata PRO, yaitu protein, dan S adalah bentuk jamak dalam Bahasa Inggris.
“Intinya, produk ini memiliki banyak kandungan protein. Komposisinya terdiri dari Isolated Soy Protein (ISP), bubuk ikan teri, dan gandum,” jelas Utami.
Mereka merasa bangga karena bisa menyelesaikan produk yang telah dibuat, meski pun masih menggunakan alat-alat tradisional yang membutuhkan tenaga manusia, sehingga kurang efisien.
“Tantangannya, kami harus bisa menyamakan tekstur cube produknya, supaya tetap renyah dan tidak ngeprol, mengusahakan ikan masih fresh,” tambahnya.
Selama satu tahun berproses dan terus melakukan uji coba produk, akhirnya mereka berhasil memasuki proses pemasaran.
“Kami menawarkan ke keluarga, teman-teman sekelas, dosen. Lalu, kami memberanikan diri memasarkan di marketplace dan mempromosikan lewat media sosial,” pungkasnya.**
Pribadi yang terus belajar dan berusaha menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri. Mahasiswa asal Pandaan, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.