Katolikana.com—Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PALAWA UAJY) mengadakan upacara virtual untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021).
Palawa merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang didirikan di puncak Gunung Merbabu pada 24 April 1976.
Sejak saat itu, Palawa menjadi rumah sekaligus wadah untuk berorganisasi dan memupuk persaudaraan antaranggota.
Upacara Bendera
Peringatan Sumpah Pemuda pada upacara virtual ini mengangkat tema ‘Berjiwa Muda, Satukan Bangsa’.
Upacara virtual yang dipandu oleh Redemtus Marciello dan Brigita Kezia, memberikan kesan berbeda dari biasanya, karena pemutaran video pengibaran bendera, dilakukan oleh tim Palawa di empat titik berbeda.
Sang Merah Putih berkibar gagah di empat lokasi, yaitu:
- Gunung Slamet, Jawa Tengah.
- Goa Jomblang Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Tebing Sontawing, Yogyakarta.
- Sungai Elo Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Upacara bendera secara virtual tersebut berlangsung khidmat, disusul penayangan video Sumpah Pemuda yang diikrarkan oleh anggota Palawa.
Penerus Bangsa
Ketua Panitia Sabinus Ferlindo A Jon dan perwakilan Kantor Kemahasiswaan, Alumni, dan Campus Ministry UAJY Teguh Widodo menekankan hal yang sama, yakni keterlibatan pemuda dalam membangun bangsa dan semangat untuk terus berkarya, apa pun situasi yang dihadapi.
“Kita orang muda memegang peran penting bagi keberlangsungan bangsa ini,” ujar Sabinus.
Berikutnya, ditayangkan video yang memperlihatkan kondisi Indonesia saat ini. Berbagai sumber daya alam yang melimpah diekspor ke luar negri, meninggalkan jejak-jejak kehancuran dan kerusakan alam serta potret kemiskinan. Berbagai konflik bermunculan, dan toleransi yang semakin terkikis.
Video ini mengajak anak muda untuk bekerja sama, bergerak, dan menyebar ke seluruh Indonesia untuk menata dan menanggulangi persoalan yang ada. Cinta pada NKRI, serta meneruskan perjuangan para pemuda terdahulu.
Tetap Bersinergi
Sejumlah pengisi acara yang tak kalah menarik antara lain penampilan Keluarga Besar Mahasiswa Dayak Atma Jaya Yogyakarta (KBMDA).
Kali ini, KBMDA membawakan lagu Bangun Pemudi-Pemuda diiringi perpaduan antara gitar, gendang dan Sape, alat musik tradisional Suku Dayak.
Pesan yang ingin disampaikan adalah kaum muda harus bisa melestarikan budaya yang telah diwariskan.
Komunitas Tari Atma Jaya Yogyakarta menunjukhan beberapa tarian yang merupakan bagian kebudayaan di Indonesia.
Menariknya, tarian ini dilakukan oleh setiap anggota dari rumah masing-masing. Ini menjadi bukti bahwa pandemi tidak mematahkan semangat untuk terus berkreasi.
Acara virtual ini diakhiri dengan penyerahan hadiah dari penyelenggara kepada perwakilan pengisi acara.**
Perempuan yang gemar membekukan kenangan dalam bentuk tulisan dan gambar. Hobi membaca, dan juga pencinta kucing. Mahasiswa asal NTT, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya