Katolikana.com—Atila Soares da Costa Filho, seorang desainer asal Brasil merekonstruksi wajah Bunda Maria ketika berusia 25 tahun menggunakan teknologi forensik canggih dengan menggabungkan data dari Kain Kafan dengan kecerdasan buatan.
Dilansir dari Aleteia edisi Italia, Soares menggunakan titik awal dan dasar utama rekonstruksi dari wajah Kristus yang dibuat oleh ahli ilustrasi dan animasi 3D Ray Dowing dan berdasarkan Kain Kafan Suci.
Atila Soares da Costa Filho memiliki gelar dalam Desain Industri dan ahli dalam Sejarah, Filsafat, Gereja Abad Pertengahan, Sejarah Seni, Antropologi dan Sosiologi serta penulis berbagai buku dan kontributor majalah terkenal seperti Focus dan Humanitas.
Ia juga anggota komite ilmiah Yayasan Gioconda (Zurich), Yayasan Leonardo da Vinci (Milan) dan proyek L’Invisibile nell’Arte (Roma).
Wajah Kristus Sebagai Dasar
Soares mengambil wajah Kristus sebagai dasar dengan pemahaman berdasarkan Kitab Suci: bahwa Kristus adalah Tuhan, ia menjadi daging, melalui penyatuan hipostatik (sifat ilahi dan sifat manusia), dan satu-satunya partisipasi “biologis” terjadi di pihak Maria.
Juga menurut Kitab Suci, Santo Yosef adalah ayah angkat Yesus, dan karena itu tidak ada partisipasi biologis dalam dirinya.
Berdasarkan data iman ini, Soares sampai pada kesimpulan bahwa Yesus akan menerima 50% DNA Maria dan 50% Roh Kudus, melalui pembuahan yang sempurna.
Oleh karena itu, satu-satunya data genetik manusia berasal dari Perawan Maria dan garis keturunan kerajaannya sebagai keturunan Daud.
Analisis spekulatif ini membawanya pada kesimpulan bahwa Kristus menyerupai Bunda-Nya, dan gambaran “nyata” terdekat yang kita miliki tentang Putra tercetak pada Kain Kafan Suci, jadi kita harus “menerjemahkan” sifat-sifat itu ke dalam versi perempuan.
Animasi digital
Langkah selanjutnya adalah memanfaatkan teknologi baru untuk dapat memberikan “kehidupan” pada wajah Maria menggunakan animasi digital.
Hasilnya sangat mengejutkan Soares, karena wajah ini sangat jauh dari gambaran Bunda Maria versi renaisans atau barok.
Kesimpulan dari eksperimen ini telah disetujui oleh ahli sindonologi Barrie M. Schwortz, fotografer resmi dari Proyek Penelitian bersejarah tentang Kain Kafan Suci Turin (1978-1981).
Barrie merupakan pendiri shroud.com, sumber informasi terbesar dan terpenting tentang Kafan Suci yang pernah dibuat—dan yang sekarang, atas undangan, juga menyertakan studi ini sebagai referensi.
Soares juga membagikan artikel di mana dia menjelaskan proyeknya dalam versi Italia dengan terjemahan oleh Valeria Vincenti, tersedia di sini. **
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.