Komunitas Relawan Grigak ‘Nyekar’ ke Makam Rama Mangun

Aktor Ojing Johanes Rahardjo mengenal kata-kata mutiara ‘memanusiakan manusia’ dari Rama Mangun.

Katolikana.com—Pemeran tokoh Rama Mangun dalam film dokudrama Sang Manyar: Nyanyian Pinggir Kali Ojing Johanes Rahardjo mengaku rutin mengunjungi makam Rama Mangun untuk ‘berbahasa kalbu’ dengan Rama Mangun sejak 2009.

Ojing mengunjungi makam Rama Mangun ini untuk minta restu. Ojing biasanya mengajak ngobrol Rama Mangun di makam tersebut.

‘Rama, saya mohon ijin memerankan panjengenan’. Edan ora?” ujar Ojing di hadapan anggota Komunitas Relawan Grigak yang berkumpul di sebuah gazebo yang terletak di timur makam Rama Mangun, Kamis (10/2/2022).

Anggota Komunitas Relawan Grigak sedang menyalakan lilin-lilin di Makam Rama Mangun, Kentungan, Yogyakarta. Foto: Istimewa

Hari itu Komunitas Relawan Grigak menggelar acara novena Eco Camp Mangun Karsa dan nyekar di makam Rama Mangun.

Komunitas ini terdiri dari kaum muda dari berbagai universitas di Jawa Tengah dan berasal dari pulau-pulau di Indonesia.

Setelah nyekar, Komunitas Relawan Grigak melanjutkan sharing dengan Ojing Johanes Rahardjo untuk mengenal lebih dekat sosok pribadi Rama Mangun dan berdiskusi tentang proyek produksi film dokumenter Rama Mangun dan Komunitas Relawan Grigak.

Ojing mengaku mengenal kata-kata mutiara ‘memanusiakan manusia’ dari Rama Mangun.

Ia meriset tentang Rama Mangun sejak 1994 dari karya-karya sastra seperti Burung-Burung Manyar, Roro Mendut, dan Romo Rahardi.

Ia juga mempelajari karya arsitektur Rama Mangun di Gereja Maria Assumpta Klaten, Gua Maria Sendangsono Kulon Progo, Rumah Dinamika Edukasi Dasar Gang Kuwera.

“Karya kemanusiaan yang paling terkenal di Kali Code,” ujar Ojing.

Ojing Johanes Rahardjo. Foto: Sintesanews

Tahap Pembuatan Film

Menurut Ojing ada tiga tahap dalam produksi film, yakni pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

Aspek penting dalam pra produksi adalah ide yang dirangkai ke dalam konsep film, kemudian dikreasikan dalam naskah film.

Selain konsep, aspek penunjang dalam pra produksi film adalah anggaran sehingga dapat ditemukan pemetaan kebutuhan, termasuk filmmaker (pembuat film) dan warga Padukuhan Karang.

“Dalam pembuatan film, ada tiga tahap yang harus dilewati yaitu, pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Teman-teman harus punya ide atau konsep, atau cerita terlebih dahulu. Konsep itu dituangkan ke dalam naskah biar runtut atau proposal untuk bisa dapatkan anggaran dalam produksi film,” papar Ojing.

Dalam tahap produksi film, dilakukan pengambilan gambar, audio-visual, desain latar, tata rias, dan lain sebagainya, sebelum sampai pada tahap pasca produksi film seperti editing gambar, audio-visual, efek, dan lain-lain.

Ojing yang aktif dalam film komedi lakon serial ‘Jedink-Ling Ling’ produksi Jedink Production itu menegaskan bahwa produksi film mensyaratkan konsep sebelum proses syuting dan editing.

“Teman-teman Relawan Grigak harus mematangkan konsep dulu, lalu membuat proposal untuk dipresentasikan ke APTIK atau Eco Camp Mangun Karsa, untuk mengapatkan biaya produksi. Kalau untuk urusan filmmaker biar saya yang atur,” kata Ojing.

Aktor lulusan Akademi Seni Drama dan Film (Asdrafi) Yogyakarta ini menambahkan produksi film Rama Mangun harus memberikan efek besar bagi masyarakat Indonesia.

“Terkait rencana untuk membuat film Rama Mangun di Grigak, menurut saya jangan tanggung-tanggung. Film tentang Rama Mangun harus punya efek besar bagi masyarakat Indonesia, bahkan level internasional,” tambah Ojing.**

Kontributor: Kornelis Mauk, Relawan Komunitas Grigak, Yogyakarta, dan anggota Katolikana Muda.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

OjingRomo Mangun
Comments (0)
Add Comment