Katolikana.com—Rumah Atsiri Indonesia merupakan bekas pabrik penyulingan dan pembuatan minyak sereh (citronella) yang kini dialihfungsikan menjadi wisata edukasi.
Rumah Atsiri Indonesia terletak di Jalan Watusambang, Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Selain bekas pabrik penyulingan, Rumah Atsiri Indonesia juga menjadi saksi bisu permasalahan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Bulgaria.
Pemandu wisata Rumah Atsiri Indonesia Fallah (20) mengungkapkan saat itu ketika proses penyulingan pabrik citronella muncul permasalahan terkait pekerja atau SDM.
“Saat itu ada konflik sehingga orang Bulgaria yang bekerja di sini ditangkap dan dikembalikan ke negara asalnya untuk menghindari konflik,” ujar Fallah.
Sejarah
Rumah Atsiri Indonesia dibangun tahun 1963-1967. Pabrik penyulingan minyak atsiri ini rencananya akan menjadi pabrik penyulingan minyak sereh terbesar di Asia. ‘Pabrik Sereh’ ini menjadi saksi bisu kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Bulgaria.
Desa Plumbon dipilih sebagai lokasi tapak karena potensi alamnya yang sesuai dengan penanaman bahan minyak atsiri; seperti serai.
Selain itu, sumber air yang sangat penting untuk proses penyulingan juga tersedia dalam jumlah besar dari sungai terdekat.
Pabrik tersebut melalui serangkaian pertukaran kepemilikan. Tahun 2015, PT. Rumah Atsiri Indonesia memutuskan untuk secara resmi mengambilalih dan menghidupkan kembali menjadi kompleks edu-rekreasi yang mencakup fasilitas MICE, penelitian dan pengembangan, rumah produksi, dan pasar minyak atsiri.
“Saat ini kompleks pabrik dikelola oleh perusahaan swasta yaitu PT. Rumah Atsiri Indonesia. Dahulu, ketika masih beroperasi, bekas pabriknya dikelola oleh pemerintahan Indonesia bekerjasama dengan Bulgaria,” ujar Fallah.
Pengelola Rumah Atsiri Indonesia percaya komplek dan desa di sekitar pabrik adalah pengingat akan kekayaan dan potensi Indonesia untuk memainkan peran penting dalam ekonomi global.
Pihak pengelola merasa bertanggung jawab untuk melestarikan dan menghidupkan kembali pengetahuan, keterampilan, dan inovasi terkait minyak atsiri di Indonesia, melalui pendidikan-rekreasi, penelitian, pengembangan, produksi, pelatihan dan penyediaan pasar di Rumah Atsiri Indonesia.
Fasilitas
Rumah Atsiri Indonesia memiliki beragam fasilitas bagi pengunjung untuk dapat menikmati liburan sambil mendapatkan ilmu pengetahuan baru.
Banyak hal bisa dilihat dan dilakukan termasuk tur, tamasya, lokakarya, menikmati kuliner, atau paket tur area Rumah Atsiri.
Paket fasilitas yang tersedia di Rumah Atsiri Indonesia:
- Tur Sehari Penuh (8 Jam): Full day tour yang mencakup layanan penjemputan dari titik penjemputan di Kota Solo. Paket ini termasuk: transportasi (dari dan ke Kota Solo), tur taman dengan pemandu, melihat proses pembuatan minyak esensial, makan siang, tur museum dengan pemandu, workshop, makanan ringan, dan suvenir
- Tur Setengah Hari (4 Jam): Tur setengah hari akan mencakup kegiatan berikut: tur taman dengan pemandu, melihat proses pembuatan minyak esensial, makan siang, tur museum dengan pemandu, makanan ringan.
- Tamasya Sekolah & Kegiatan Edukasi
- Outbond, Temu Perusahaan & Rapat
- Restoran dengan konsep eco-friendly
Selain menyediakan berbagai pilihan aktivitas dan ruangan yang dapat disewa, Rumah Atsiri Indonesia memiliki lahan taman yang dipenuhi berbagai macam bunga dan spot foto menarik.
“Kesan pertama datang ke lokasi ini pasti bagus dari pelayanannya. Juga ada beberapa anak magang. Mereka memberikan kesempatan bagi anak magang untuk berkomunikasi langsung dengan para pengunjung,” ujar Ikhsan (28).
Rumah Atsiri Indonesia menyediakan panduan bagi pengunjung yang datang. Rumah Atsiri Indonesia juga memiliki konsep arsitektur unik sehingga menarik bagi wisatawan.
Menurut Wanda (28), pengunjung dijelaskan mengenai proses atau alur sehingga tidak bingung.
“Walau tempatnya terpencil, orang-orang dari jauh pun tertarik untuk datang ke sini. Konsepnya bagus dan mengedukasi. Bahkan sendok dan sedotan yang digunakan di restoran juga ramah lingkungan,” ujar Wanda.
Jam Operasional dan Tiket
Rumah Atsiri Indonesia dibuka setiap hari pukul 10.00- 17.00 WIB. Pengunjung diminta membeli voucher prabayar senilai Rp50.000 di pintu masuk.
Voucher tersebut dapat digunakan untuk melakukan pembelian di area, termasuk membeli minyak esensial, makan, mengunjungi museum, menghadiri lokakarya, dan sebagainya.
Jika nominalnya kurang, pengunjung diperkenankan menambah pembayaran menggunakan uang tunai atau menggunakan dompet digital.
Kontributor: Devina Meliani (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.