45 Tahun, YKKS Mengangkat dan Merangkul Kaum Terpinggirkan

Wakil Walikota Semarang Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu didapuk panitia untuk memberikan sambutan dan memotong tumpeng ulang tahun.

Katolikana.com—Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS) merayakan hari ulang tahun ke-45, pada Kamis (8/9/2022).

Lembaga yang memiliki fokus terhadap isu perlindungan anak tersebut merayakan puncak HUT di Aula Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

HUT ke-45 YKKS mengangkat tema Levantes et Amplexus Marginem, artinya mengangkat dan merangkul mereka yang terpinggirkan.

Ketua Panitia HUT ke-45 YKKS Paulus Mujiran menyatakan melalui tema tersebut YKKS ingin menegaskan visi dan komitmen keberpihakan mereka terhadap masyarakat.

“Kami ingin menunjukkan kepada pemerintah, donor, dan stakeholder terkait bahwa YKKS mempunyai komitmen besar pada isu perlindungan anak, perubahan iklim, kesetaraan gender dan peningkatan kesejahteraan keluarga,” ujar Paulus.

Paulus berharap ulang tahun ini makin menegaskan kembali visi YKKS dalam pelayanan kepada sesama.

Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS) merayakan HUT ke-45 pada Kamis (8/9/2022) di Aula Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Foto: Istimewa

Perayaan Sederhana

Perayaan ulang tahun yayasan yang berdiri sejak 8 September 1977 ini terbilang unik karena diadakan di aula kecamatan.

“Kami baru saja bergerak memulai pendampingan di empat kelurahan di Semarang Utara, jadi kami harus dekat dengan mereka. Kami tidak ingin terkesan berjarak dari masyarakat yang kami dampingi,” terang Ketua Pengurus YKKS Yovensius Suparwadi.

“Kami meminta izin kepada Camat Semarang Utara agar bisa mengadakan acara ulang tahun di sini,” lanjutnya.

Menjelang usia separuh abad, kiprah lembaga yang berbasis di Semarang ini sudah dikenal oleh publik.

Tak heran, puluhan tamu undangan dari lembaga mitra YKKS datang dalam acara ini. Wakil Walikota Semarang Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu yang terlihat hadir spontan didapuk panitia untuk memberikan sambutan dan memotong tumpeng ulang tahun.

Hevearita lantas memberikan potongan pertama tumpeng kepada Ketua Pembina YKKS, J.C. Tukiman Tarunosayoga.

Usai pemotongan tumpeng, adik-adik dari PAUD Tunas Jaya tampil menyajikan tarian “Guruku Tersayang”. Suguhan tarian dari empat penari cilik ini sontak membuat heboh tamu undangan yang berebut untuk mengabadikan penampilan mereka.

Tak pelak, kehebohan ini justru semakin memeriahkan suasana perayaan ulang tahun YKKS.

Adik-adik dari PAUD Tunas Jaya tampil menyajikan tarian “Guruku Tersayang”. Foto: Istimewa

Berawal dari Unit Kerja Perlindungan Anak

Cikal bakal YKKS bermula sebagai salah satu unit kerja Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) milik Keuskupan Agung Semarang.

Saat itu YSS menjalin kerjasama dengan Christian Children Fund (CCF) dan menaruh perhatian utama terhadap isu perlindungan anak.

Meski masih menjadi bagian dari YSS, unit kerja tersebut memiliki pengurus yang diketuai oleh Br. Servatius Tjondrohartanto, FIC.

Seiring berjalannya waktu, tahun 2004, unit kerja ini memiliki badan hukum tersendiri yang terpisah dari YSS dengan nama YKKS.

Sejak itu, secara resmi YKKS tidak lagi menjadi bagian dari Keuskupan Agung Semarang dan bisa bergerak leluasa melebarkan sayap untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Nama “Soegijapranata” diputuskan tetap dipertahankan dalam nama yayasan baru tersebut.

Pengurus YKKS berharap dapat terus menggali nilai-nilai kehidupan sosial dan semangat pelayanan terhadap sesama yang diteladankan oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, semasa hidupnya.**

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Keuskupan Agung SemarangYKKS
Comments (0)
Add Comment