Ratusan Komunitas GUSDURian Siap Ramaikan Temu Nasional di Surabaya

Seribuan penggerak Gusdurian bakal hadir bersama para tokoh agama dan jejaring komunitas lintas iman, dan masyarakat sipil.

Katolikana.com, Surabaya — Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian 2022 siap digelar di kota Surabaya pada  14-16 Oktober 2022. Kegiatan yang dipusatkan di Asrama Haji Sukolilo ini akan dihadiri oleh perwakilan 155 komunitas GUSDURian, jejaring lintas iman, jejaring masyarakat sipil, tokoh-tokoh agama, hingga sahabat dan keluarga Gus Dur.

TUNAS GUSDURian merupakan acara rutin Jaringan GUSDURian yang dihelat saban dua tahun sekali. Kegiatan akbar ini dibuat untuk mempertemukan dan memperkuat jejaring penggerak komunitas GUSDURian yang tersebar di berbagai kota dan beberapa negara.

Kegiatan ini kembali dapat diselenggarakan lagi secara luring setelah penyelenggaraan luring yang terakhir kali berlangsung pada 2018 di Yogyakarta. Pada 2020, kegiatan dwitahunan ini harus dilaksanakan secara daring karena merebaknya pandemi covid-19.

Pada penyelenggaraan TUNAS GUSDURian tahun ini, panitia mengangkat tema utama “Menguatkan Integritas Gerakan, Meneguhkan Spirit Kebangsaan”. Seperti diketahui publik, Jaringan GUSDURian adalah jaringan kultural, bersifat terbuka, dan non-politik praktis.

Jaringan ini terdiri dari para individu dan atau komunitas yang mendukung pemikiran, meneladani karakter, nilai, dan prinsip, serta berupaya untuk meneruskan perjuangan Gus Dur atau K.H Abdurrahman Wahid.

 

Dari Ziarah Gus Dur hingga Panggung Budaya

Selama tiga hari penyelenggaraannya, TUNAS GUSDURian 2022 memiliki beberapa agenda kegiatan. Pada Jumat pagi, kegiatan TUNAS GUSDURian 2022 dimulai dengan ziarah ke makam Gus Dur di Jombang bersama rombongan keluarga dan sebagian perwakilan komunitas GUSDURian.

“Lalu di hari yang sama, acara pembukaan TUNAS GUSDURian akan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., sekaligus menyampaikan sambutan pembukaan. Kemudian penyampaian Orasi Kebangsaan nantinya dilakukan oleh Alissa Wahid,” terang Mukhibullah, ketua panita TUNAS GUSDURian 2022 dalam konferensi pers yang diadakan di bilangan Darmo, Surabaya.

Kemudian pada hari Sabtu terdapat beberapa forum yang digelar dari pagi sampai sore. Setidaknya ada tiga forum besar yang menjadi agenda utama dalam TUNAS GUSDURian, yakni forum isu prioritas, forum tata kelola jaringan, serta forum rekomendasi dan resolusi jaringan.

Berbagai forum ini nantinya diampu oleh para pakar di bidangnya masing-masing. Di antaranya ada nama-nama seperti Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014-2019), Asfinawati (Direktur YLBHI 2016-2021), KH. Husein Muhammad (ulama dan pejuang kesetaraan gender), Lies Marcoes (aktivis feminis), hingga Franz Magnis-Suseno (filsuf cum rohaniwan Katolik).

“Untuk forum-forum ini kami fokus pada beberapa pembahasan seperti isu keadilan & HAM, demokrasi, lingkungan, pendidikan, dan lain-lain. Sedangkan Sabtu malamnya akan ada panggung budaya. Nanti Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid akan membaca puisi,” ungkap pria yang akrab disapa Mukhib tersebut.

“Target kami ada 1.500 peserta GUSDURian yang ikut. Sampai tanggal 12 Oktober, peserta yang telah mengkonfirmasi hadir sudah mencapai 1.000 lebih,” lanjut Mukhib.

Terakhir, Mukhibullah berharap kegiatan ini bisa benar-benar menjadi ruang pertemuan para penggerak GUSDURian dan juga menjadi ruang konsolidasi untuk agenda-agenda prioritas selanjutnya. (*)

 

Katolikana merupakan official media partner TUNAS GUSDURian 2022.

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

GusdurianPilihan EditorTUNAS Gusdurian
Comments (0)
Add Comment