Bukan Hanya Gudeg dan Bakpia, Ini 4 Kuliner Khas Yogyakarta yang Legendaris

Sate Klathak menggunakan tusuk sate berbahan dasar besi.

Katolikana.comMakanan dan minuman khas sering dijadikan sebagai oleh-oleh bagi mereka yang berkunjung ke suatu daerah. Kehadiran kuliner khas daerah mampu menjadi salah satu daya tarik pariwisata.

Yogyakarta merupakan kota yang kaya akan kuliner lokal. Namun, kebanyakan wisatawan hanya mengenal gudeg dan bakpia saja.

Berikut empat kuliner khas Yogyakarta yang bisa menjadi pilihan Anda.

1. Jadah Tempe

Jadah Tempe. Foto: Merdeka.com

Jadah tempe bisa ditemukan di beberapa daerah di Yogyakarta. Kuliner ini merupakan makanan yang menggabungkan tempe atau tahu bacem dengan olahan beras ketan.

Jadah tempe menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Yogyakarta karena memiliki tekstur dan cita rasa unik. Tekstur kasar dari tempe dan tahu bacem yang manis, dipadukan dengan tekstur kenyal dari jadah yang gurih mampu menimbulkan cita rasa manis gurih yang membuat ketagihan.

Jika Anda hendak menjadikan jadah tempe sebagai oleh-oleh, Anda harus memberikan perhatian ekstra dalam proses penyimpanan jadah tempe.

Karena menggunakan bahan makanan yang mudah bau dan kurang awet, ketidaksesuaian suhu bisa menyebabkan jadah tempe menjadi lebih cepat basi.

“Aku merekomendasi jadah tempe buat mereka yang baru pertama kali ke Yogyakarta. Cocok banget buat dibawa oleh-oleh. Apalagi rasanya beda dari yang lainnya,” ujar Veronica Exa, pecinta kuliner serta warga lokal kota Yogyakarta.

2. Tengkleng Gajah

Tengkleng Gajah. Foto: IDN Times

Salah satu hal yang sering kali menjadi alasan utama seseorang pergi ke kota Yogyakarta adalah mencoba makanan ‘tidak biasa’. Tengkleng Gajah merupakan salah satu rekomendasi yang tepat.

Selain mempunyai cita rasa yang unik, Tengkleng Gajah menawarkan porsi yang cukup besar. Tengkleng Gajah merupakan restoran di Yogyakarta yang menyediakan berbagai macam olahan kambing.

Dalam proses pembuatan, agar bumbu meresap secara sempurna pada daging olahan, dibutuhkan waktu sekitar empat jam. Meski butuh waktu relatif lama untuk menunggu pesanan datang, restoran ini tetap ramai pengunjung.

“Tengkleng Gajah bisa jadi pilihan kalau mau nyobain makanan yang hanya ada di Yogyakarta. Porsi dan rasa makanan bisa dibilang enak dan cukup terjangkau,” ujar Immanuella Nusaca, warga lokal kota Yogyakarta.

3. Sate Klathak

Sate Klathak. Foto: IDN Times

Sate merupakan makanan yang dikenal dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Berbeda dengan sate lain yang disajikan dengan bumbu kacang halus, Sate Klathak disajikan dengan garam, merica, dan bawang dilengkapi dengan kuah.

Hal yang tak kalah menarik dari Sate Klathak adalah tusuk sate yang digunakan. Sate Klathak tidak menggunakan tusuk sate kayu. Untuk memunculkan sensasi baru, Sate Klathak menggunakan tusuk sate berbahan dasar besi.

Jika Anda ingin merasakan sensasi baru makan sate, Sate Klathak bisa jadi pilihan.

Kekurangannya, Sate Klathak sulit dijadikan oleh-oleh karena Sate Klathak kurang cocok untuk disimpan dalam jangka waktu lama.

“Makanan yang tidak bisa aku lupa itu Sate Klathak. Mungkin karena cara penyajiannya berbeda. Dari bumbu, mirip seperti Sate Taichan. Tetapi, ada sensasi yang beda waktu makan sate klathak,” ungkap Veronica Exa.

4. Wedang Uwuh

Wedang Uwuh. Foto: Faktualnews

Wedang Uwuh tak kalah menarik dan mudah untuk dijumpai di sejumlah restoran di Yogyakarta.

Wedang Uwuh adalah jenis minuman tradisional yang dibuat dari berbagai jenis rempah-rempah. Jenis minuman ini dipercaya mampu menyegarkan dan menyehatkan tubuh yang letih.

Wedang Uwuh dikenal oleh masyarakat sejak zaman kerajaan Mataram. Saat itu, raja-raja sangat menyukai dan secara rutin  mengonsumsi Wedang Uwuh.

Wedang uwuh yang merupakan minuman tradisional. Ada beberapa variasi rasa yang cocok untuk dinikmati ketika cuaca dingin. Orang tua dan anak muda secara rutin mengonsumsi minuman ini.

Agar praktis dan mudah dalam proses pembuatannya, Wedang Uwuh dikemas dalam bentuk sachet.

“Wedang uwuh ini enak banget buat hangatin badan, misalnya habis hujan atau tidak enak badan,” kata Immanuela Nusaca.

Infografis: Kuliner Jogja

Kontributor: Gabriella Nusaca, Fristian Setiawan, Natania Valentine, dan Yosafat Bayu

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

KulinerYogyakarta
Comments (0)
Add Comment