OMK Santo Yoseph Palembang Kemas Jalan Salib dalam Bentuk Tablo

Tantangan berat, mulai dari dicambuk sampai disalib

Katolikana.com—Jumat Agung adalah hari besar bagi umat Kristiani dan merupakan hari Jumat sebelum minggu Paskah, Hari peringatan penyaliban Yesus Kristus dan wafatnya di Golgota.

Perayaan Jumat Agung di Gereja Santo Yoseph Jalan Jendral Sudirman 128 Palembang, Jumat (7/4/2023), diawali Tablo Jalan Salib oleh Orang Muda Katolik  mulai pukul 09.00 WIB.

Pertunjukan tablo dikemas dalam bentuk teater yang menceritakan perjalanan Yesus menuju peristiwa penyaliban.

Tablo Jalan Salib dibagi ke dalam 14 perhentian, mulai dari Yesus dijatuhi hukuman mati dan diadili hingga pemakaman Yesus. Tiap perhentian memiliki pesan dan amanat tersendiri.

Pastor Gereja Santo Yoseph Palembang Yohanes Agung Pr mengatakan tablo atau jalan salib ini diperankankan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yoseph Palembang yang dikoordinatori oleh Dwi Wantoro.

Tablo mengisahkan perjalanan hidup Yesus Kristus saat diadili dan dihukum mati hingga disiksa oleh prajurit Romawi.

Yesus wafat di kayu salib yang sebelumnya dipikul-Nya. Persembahan tablo ini diharapkan dapat menggugah iman umat kepada Tuhan Yesus Kristus.

“Ini menjadi kesempatan bagi umat Kristiani untuk merenungkan penderitaan Yesus Kristus untuk menebus dosa kita manusia,” ujar Pastor Yohanes Agung Pr.

Galih, pemeran Yesus, sedang memanggul salib. Foto: Istimewa

Pemeran Yesus

Galih, pemain dalam Tablo yang berperan sebagai Yesus menuturkan dirinya harus menjalani latihan sebulan lamanya untuk belajar memerankan sosok Yesus.

“Tantangan berat, mulai dari dicambuk sampai disalib, tantangannya luar biasa,” ujar Galih. Dia mengaku senang diberikan kesempatan memerankan sosok Yesus.

“Hal ini membuat umat yang menyaksikan kisah bagaimana Yesus menebus dan menyelamatkan manusia. Meski sejatinya tak bersalah, Yesus rela menjalani sengsara hingga di kayu salib,” sambungnya.

Menebus Dosa

Pastor Yohanes Agung berharap tablo ini membuat umat kristiani sadar bahwa pengorbanan Yesus disalibkan bukan hanya sekadar Jalan Salib, melainkan untuk menebus dosa kita manusia.

“Begitu besarnya pengorbanan Yesus, maka umat ke depan makin teguh dan sadar serta dapat mengikuti teladan keselamatan Yesus Kristus. Yesus rela mempertaruhkan nyawa demi menebus dosa-dosa manusia,” ujar Pastor Yohanes Agung.

“Jika dirunut pada sejarah dahulu di zaman Yesus, hukuman salib merupakan hukuman bagi penjahat yang besar. Yesus sejatinya tidak memiliki kesalahan, namun Yesus mau menebus dosa-dosa manusia,” jelasnya.

Setelah tablo jalan salib, umat melanjutkan ibadah Jumat Agung penghormatan salib pada pukul 15.00 WIB dan 18.00 WIB.

“Acara ibadah Jumat Agung terdiri dari ibadat sabda, penghormatan salib, dan penerimaan komuni kudus,” terang Pastor Joko Susanto.

Solidaritas

Pastor Silvester Joko Susanto mengharapkan umat Katolik makin tumbuh solidaritas dalam diri umat.

“Ini diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat. Termasuk, teladan Yesus Kristus ini harapannya dapat menjadi acuan umat juga,” jelasnya. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Jumat AgungKeuskupan Agung PalembangTablo
Comments (0)
Add Comment