Katolikana.com—Kératif Film School adalah organisasi independen yang fokus pada pemerataan pendidikan film di Indonesia.
Gerakan ini diprakarsai oleh sutradara dan produser film Stefanus Cancan yang merasa prihatin dengan kesenjangan akses pendidikan film di daerah asalnya, Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan di Jogja, tempat dia merintis karir.
Dalam dunia film, akses pendidikan dan informasi bisa menjadi hal berharga. Namun, banyak orang terhalang oleh kesenjangan akses di berbagai wilayah di Indonesia.
Dari kekhawatiran itu, Stefanus Cancan bergerak bersama empat orang rekan mendirikan Kératif Film School.
Kératif Film School berkontribusi dalam memperbaiki pemerataan pendidikan film dengan menyediakan wadah bagi orang muda yang ingin belajar film.
Mereka dapat mengakses ilmu dan informasi terbaru serta berkenalan dengan rekan seprofesi dan para profesional yang dapat membimbing mereka.
Sebagai organisasi independen, Kératif Film School memiliki misi besar untuk menghapus kesenjangan akses pendidikan film di Indonesia.
Menurut Head of Kératif Film School Bernadeta Liony, visi utama dari lembaga ini adalah membuka akses belajar film ke seluruh daerah di Indonesia.
“Kami berusaha menghubungkan tiap komunitas atau individu di berbagai daerah agar mereka dapat terhubung satu sama lain, bercerita, dan berbagi pengalaman masing-masing,” ujar Liony kepada Katolikana, Jumat (21/4/2023).
Liony menjelaskan Kératif Film School ingin menjadi wadah bagi teman-teman yang ingin belajar dan mengembangkan diri di industri film.
Mereka mengadakan berbagai program pelatihan, workshop, dan kegiatan lain untuk memperkuat skill dan wawasan peserta.
Mereka juga mengadakan acara diskusi dengan profesional di industri film untuk memberikan pandangan dan pengalaman yang bermanfaat.
Kératif Film School menggunakan Youtube sebagai wadah untuk memberikan edukasi film kepada masyarakat yang tertarik untuk belajar tentang film.
Mereka juga menggunakan aplikasi discord untuk menjalin komunikasi antara kerabat (sebutan untuk orang yang mengikuti Keratif) di seluruh Indonesia.
Kératif Film School mendapatkan penghargaan best academic channel pada 2021 yang diberikan oleh Youtube, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Kok-Bisa?.
Ada sejumlah tantangan dihadapi dalam perbaikan pemerataan pendidikan film. Seperti, akses kemampuan ekonomi dan kesenjangan akses secara geografis.
Misalnya, bagaimana cara membuat program-program mereka dapat diakses oleh teman-teman dari Sabang sampai Merauke? Bagaimana mereka dapat memastikan bahwa program-program tersebut tidak memberatkan teman-teman yang ingin belajar film?
Tak hanya itu, Kératif Film School juga memiliki tantangan dalam mengelola sumber daya manusia. Dengan tim inti lima orang, mereka harus memenuhi berbagai kebutuhan anggota komunitas mereka yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Liony, mereka berusaha untuk mengatasi tantangan ini dengan bekerja sama dengan komunitas-komunitas lain yang memiliki concern yang sama.
Dengan kolaborasi ini, Kératif Film School berharap dapat memperluas jangkauan program-program mereka sehingga dapat membantu lebih banyak teman-teman di seluruh Indonesia.
Visi Kératif Film School ke depan adalah membuka akses belajar film ke seluruh daerah di Indonesia dan menghubungkan tiap komunitas atau individu di berbagai daerah agar mereka dapat terhubung satu sama lain, bercerita, dan berbagi pengalaman masing-masing.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, Kératif Film School berusaha untuk terus memberikan kontribusi dalam memperbaiki pemerataan pendidikan film di Indonesia.
Kératif Film School kini sedang mengembangkan program baru dengan harapan dapat memberikan dampak yang lebih bermanfaat dan tepat sasaran bagi teman-teman yang ingin belajar film.
Bagi Sobat Katolikana yang tertarik memasuki dunia film Liony berpesan, selain memperluas wawasan dan mengasah keterampilan, kunci sukses di industri ini adalah dengan membangun jejaring dan relasi yang baik dengan semua orang.
“Cara kerja di industri film sifatnya kolaboratif, butuh banyak peran orang untuk membuat satu film. Karena itu, ikutlah dalam forum diskusi atau acara komunitas dan bangunlah relasi yang baik dengan semua orang,” pungkasnya. (*)
Kontributor: Eunike Lois Stefania, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.
Bagaimana Kératif Film School berencana memperluas jangkauan program-program mereka untuk membantu lebih banyak teman-teman di seluruh Indonesia?