Katolikana.com—Objek Wisata Pantai Pasir Kencana di Kota Pekalongan, Jawa Tengah dibangun sejak 2020 dan mulai beroperasi pada awal 2022.
Berada di kawasan yang luas di tepi pantai utara, Pantai Pasir Kencana memiliki sejumlah wahana yaitu Kolam Keceh, Sky Walk, Tower Batik, Perahu Bebek, Skuter dan Panggung Keong sebagai ikon.
Objek Wisata Pantai Pasir Kencana dibuka pada pukul 07.30-21.00 WIB.
Tiket masuk :
- Weekdays: Rp15.000/orang
- Weekend: Rp20.000/orang
- Libur Nasional: Rp25.000/orang.
Dengan membayar tiket masuk di awal, pengunjung dapat menikmati hampir seluruh wahana kecuali skuter yang harus disewa sebesar Rp20.000/15 menit.
Empat Catatan
Menurut sejumlah pengunjung, sedikitnya empat hal yang perlu dikembangkan agar memberikan kenyamanan.
1. Kurang Tempat Berteduh
Wisata Pantai Pasir Kencana membutuhkan infrastruktur baru sebagai tempat berteduh.
Lokasi Objek Wisata Pantai Pasir Kencana berada tepat di tepi Pantai Utara kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Sudarsiningsih, pengunjung yang berasal dari Kesesi mengatakan kunjungannya ke Wisata Pantai Pasir Kencana untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di hari cuti lebaran.
Namun ia menyayangkan minimnya jumlah dan titik tempat berteduh di objek wisata ini.
“Sebenarnya cukup bagus, cuma kurang tempat saung untuk berteduh saja,” ujar Sudarsiningsih kepada Katolikana, Senin (24/4/2023).
Hadim, pengunjung dari Pekalongan juga mengeluhkan hal yang sama.
“Fasilitasnya menurut saya masih kurang. Di sini tempatnya panas, harus ada tenda-tendanya. Buat pemerintah kota Pekalongan, ini masukan ya,” ujar Hadim.
Keterbatasan tempat berteduh mengakibatkan sejumlah pengunjung terpaksa berteduh di tempat seadanya.
Pengunjung memanfaatkan bagian bawah Sky Walk untuk berteduh.
“Saya duduk di sini karena tidak ada lagi tempat adem. Saya lihat banyak yang duduk di sini, ya saya juga ikutan saja,” ujar Naomi, pengunjung dari Brebes.
Hadim yang menunggu anak-anaknya berenang di bawah Sky Walk mengatakan pohon sangat diperlukan untuk tempat berteduh.
“Berteduh di sini karena keadaan darurat. Butuh pohon karena masih kurang buat warga yang menunggu anak seperti saya,” ujar Hadim.
2. Air Kolam Kurang Bersih
Selain keterbatasan infrastruktur untuk berteduh, kebersihan tempat juga dinilai pengunjung kurang.
Salah satunya, Kolam Keceh, kolam renang umum yang dapat digunakan oleh pengunjung ketika memasuki area Objek Wisata Pantai Pasir Kencana.
Hadim menyatakan fasilitas kolam renang di Objek Wisata Pantai Pasir Kencana masih sangat kurang dibandingkan dengan fasilitas kolam renang swasta lainnya.
“Kolam renangnya saya rasa, maaf-maaf, kurang,” ujar Hadim.
Warna air kolam renang di Objek Wisata Pantai Pasir Kencana terlihat keruh dan terdapat banyak daun-daun mengambang.
Beberapa pengunjung lebih memilih bermain air dan berenang di tepi pantai Pasir Kencana dibandingkan bermain di kolam renang.
3. Tempat Ibadah Kurang Nyaman
Mushola di area Objek Wisata Pantai Pasir Kencana cukup luas dan bersih. Namun, kekurangannya adalah penyejuk di dalam Mushola, mengingat kondisi lokasi objek wisata di pantai cukup terik.
Sebagai umat Muslim, Hadim mengatakan perlu adanya pembaharuan tempat ibadah agar dapat digunakan dengan nyaman.
“Mushola, terutama tempat ibadah, kurang ada AC. Ini kan tempatnya panas,” ujar Hadim.
4. Lokasi Peta Tidak Efektif
Sejumlah pengunjung menilai lokasi peta di Objek Wisata Pantai Pasir Kencana dinilai tidak efektif.
Naomi mengatakan dirinya sempat bingung dengan lokasi wisata karena kesulitan menemukan lokasi peta.
“Saya bingung. Waktu masuk saya langsung eksplor sendiri karena tidak menemukan peta atau petunjuk arah. Waktu mau pulang, saya baru tahu ada peta, tapi di pintu saya keluar,” ujar Naomi.
Pengunjung lain, Agus dari Malang mengatakan ia baru pertama kali datang sehingga kurang mengetahui nama tempat wisata.
“Tidak ada denahnya jadi sulit. Mungkin bisa ditambahkan seperti tempat wisata lain,” ujar Agus.
Agus menyayangkan lokasi peta yang kurang jelas dan hanya ada di satu titik. Ia berharap ada papan penunjuk arah di berbagai titik untuk memudahkan wisatawan. (*)
Kontributor: Damaris Fanuelle Kurnia Candra, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.