Katolikana.com—Connet Grup (CG) merupakan komunitas atau keluarga rohani di Gereja Mawar Sharon Yogyakarta untuk memuridkan setiap anggota keluarga yang bergabung di dalamnya.
Memuridkan dan memupuk iman kerohanian butuh bimbingan yang dilakukan oleh seorang pemimpin (leader).
Lidya Putri menjadi pemimpin dan mendampingi CG Youth 09 sejak 2022. Dia mengalami pemulihan semasa hidupnya dekat dengan Tuhan.
“Saya mendaftarkan diri menjadi leader karena saya ingin orang lain juga merasakan apa yang saya rasakan di dalam Tuhan sehingga mereka juga bisa merasakan kasih Tuhan melalui saya,” ujar Lidya Putri yang menempuh studi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Tentu tantangan yang dihadapi tak mudah. Lidya harus membimbing dengan penuh kesabaran dan memahami karakter setiap anggota CG. Dia juga harus siap pasang badan menjadi konselor untuk menampung setiap pergumulan hidup.
Lidya pernah ingin menyerah karena merasa tidak dapat menghandle semua anggota. Dia merasa capek, jenuh dan merasa gagal menjadi leader.
Pergumulan yang dia rasakan akhirnya didengar oleh Tuhan melalui renungan yang dibaca.
Dia menyadari anak-anak CG membutuhkan dirinya untuk selalu ingat Tuhan. Ada keluarga yang harus dirangkul. Akhirnya Lidya makin memantapkan hatinya untuk tetap menjadi leader CG.
Bukan Sekadar Komunitas
Pergumulan yang dialami anak-anak di CG datang silih berganti. Lidya pun tak tingal diam. Justru saat sedang jatuh dan rapuh, Lidya membantu mereka untuk bangkit. Dia menjadi rumah untuk mereka membagikan keluh kesah dan ikut terlibat.
Konseling dibuka kapan pun. Lidya selalu pasang bahu dan meluangkan waktu untuk anak-anaknya.
CG yang berkembang dua tahun ini, menjadi saksi hidup setiap perjalanan Lidya.
CG dilaksanakan setiap Sabtu pukul 10.00 di Kampus UPN Veteran Yogyakarta.
Sesekali diadakan CG Outing sebagai bentuk rasa bersyukur atas kekayaan alam yang sudah Tuhan berikan.
CG Outing mengumpulkan berbagai CG sehingga menjadi lingkup komunitas yang semakin besar.
Anugerah
Menjadi pemimpin tentu sulit. Namun jika dijalani dengan sepenuh hati semua akan terasa mudah.
Lidya belajar membangun komunikasi dengan anak-anak guna memerhatikan kondisi mereka baik-baik saja atau bahkan sebaliknya.
“Saya menerapkan kunci utama menjadi leader yaitu membangun hubungan melalui komunikasi,” ujar Lidya.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir, Lidya diterpa berbagai ujian praktik dan skripsi yang harus diselesaikan.
Ada rasa lelah dan air mata yang membasahi pipi, juga pikiran yang makin lama makin meradang.
Namun bertemu anak-anak dan membagikan kisah tentang kebaikan Tuhan merupakan obat ampuh bagi Lidya.
Harga yang Harus Dibayar
Untuk mengikuti Tuhan harus ada konsekuensi yang dipertaruhkan, misalnya merelakan uang jajan untuk pergi CG dan membagi waktu luang antara kuliah dan CG.
Kesungguhan untuk mengalami pemulihan, tidak ada yang sia-sia.
“Tidak hanya leader yang bayar harga, anak-anak juga. Naik gojek, mencari tumpangan bersama teman, bahkan yang lokasi kos jauh pun rela datang untuk ikut CG,‘’ ujar Lidya.
Tantangan
Leader dalam Connet Group memiliki sejumlah tantangan. Salah satu tantangan terbesar ketika pergumulan yang dialami anak-anak terjadi secara serentak.
Leader harus mengorbankan waktu untuk mendengarkan keluh-kesah yang dialami anak-anak secara bergantian.
Dia harus memberi solusi dan jalan keluar terbaik atau sekadar menjadi pendegar setelah sesi konseling lalu didoakan.
Di balik itu semua Lidya bersyukur karena tempat utama yang mereka cari adalah leader, bukan hal lain yang bisa berdampak buruk atau bercerita pada orang yang akan menjatuhkan mereka.
Motivasi
Berikut kata-kata motivasi yang disampaikan oleh Lidya Putri:
- Tuhan yang memilih kita. Jangan sia-siakan kesempatan yang sudah Tuhan kasih di masa mudamu. Pakai dirimu sebagai pelaku firman untuk menjangkau setiap jiwa. Jangkau setiap orang yang jauh dari Tuhan atau bahkan masih belum mengenal Tuhan.
- Bagi kita yang sudah mengenal Tuhan, mari belajar untuk tidak egois. Ini bukan saatnya memikirkan diri sendiri. Banyak anak muda di luar sana membutuhkan lawatan Tuhan.
- Tidak ada lagi kompromi dalam dosa. Jangan melakukan hal di luar Tuhan bahkan masih terikat dalam dosa. Selalu bawa dalam doa agar mereka pelan-pelan mengenal Tuhan. Kita juga mengalami proses bersama.
Kontributor : Diah Sintia Girsang, mahasiswa Univeristas Atma Jaya Yogyakarta.
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.
❤❤❤
🤍