Katolikana.com—Acara temu akbar orang muda katolik Indonesian Youth Day (IYD) 2023 di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang menarik perhatian banyak orang.
Dari sisi persiapan, banyak hal harus diperhatikan untuk mendukung acara ini. Misalnya, tempat pelaksanaan dan keterlibatan orang-orang yang tergabung dalam kepanitiaan.
Ada hal cukup menarik dalam kepanitiaan kegiatan IYD 2023, yakni keterlibatan sejumlah orang non-Katolik sebagai panitia. Salah satunya, Elvira Anestya Aru, mahasiswi Universitas Katolik Musi Charitas Palembang yang beragama Islam.
Ia menceritakan awal mula ia berminat untuk bergabung menjadi anggota panitia.
“Saya mengetahui informasi IYD itu saat membaca informasi di mading kampus. Saat itu ada informasi rekrutmen sukarelawan dan panitia IYD 2023. Namun hanya sekadar membaca saja,” ungkap Elvira.
Beberapa hari kemudian, Elvira diajak oleh salah satu teman untuk bergabung dalam kepanitiaan IYD 2023.
Temannya mengatakan rekrutmen itu juga terbuka bagi mereka yang non-Katolik.
“Ketika diajak, saya langsung mengiyakan. Iseng-iseng mendaftarkan diri. Motivasi pun hanya sekadar ingin tahu. Setelah menulis presensi, tibalah giliran saya dipanggil ke ruang wawancara. Banyak pertanyaan yang saya jawab semampunya saja,” kenangnya.
Hari berikutnya, ternyata Elvira mendapat informasi bahwa ia diterima menjadi bagian dari kepanitiaan IYD 2023.
“Berawal dari motivasi coba-coba, saya menemukan hal sangat menarik dan positif. Dari kegiatan ini saya mendapat teman-teman baru, pengalaman yang baru dan bisa berjumpa banyak orang dari berbagai suku dan bahasa dari penjuru tanah air,” ungkapnya.
Dalam kepanitiaan IYD, ia bertugas sebagai pendamping peserta dalam suatu kelompok ketika beraktivitas.
Ia sekaligus menemani peserta dalam kegiatan kunjungan ke Pura Puseh Dese Dharma Sari Lubuk Seberuk di Ogan Komering Ilir (OKI) yang letaknya cukup jauh dari pusat kota Palembang.
Ketika hendak mendaftar untuk mengikuti kegiatan IYD, ia menceriterakan keinginannya kepada orang tua dan keluarganya.
“Alhamdulillah, setelah saya menceritakan secara detail mengenai kegiatan IYD kepada mereka, mereka memberikan respons positif. Selagi kegiatannya positif dan bermanfaat, mereka sangat mendukung,” ungkapnya.
Orang tuanya juga mengingatkan untuk tetap menjalankan ibadah di tengah-tengah kesibukan dalam berkegiatan.
“Di mana, kapan, dan bersama siapa pun, tetap ingat shalat”, tambahnya.
Ia juga berharap setelah kegiatan ini, relasi pertemanan yang sudah terbangun tetap terjalin.
“Semoga peserta IYD mendapat banyak hal yang positif dan bermanfaat bagi mereka,” pungkasnya. (*)
Jurnalis, penyiar Radio Katolikana. Tinggal di Sungai Kerjan, Muara Bungo, Jambi.