Katolikana.com—Hari kedua kegiatan IYD III Palembang, Selasa (27/6/2023) sebanyak 1.500 peserta dibagi menjadi dua kelompok besar.
Kelompok pertama berdinamika bersama dan kelompok kedua melakukan kegiatan outing ke beberapa tempat seperti:
- Wihara Dharmakirti Kamboja
- STT Sriwijaya Air Batu Banyuasin
- Gereja Santo Yoseph
- Gereja HKBP
- Gereja GBIP
- Katedral Santa Maria
- Gereja Maria Ratu Rosario
- Gereja St Paulus Plaju
- Via Crucis
- Wismalat Podomoro
- RR Giri Nugraha Km 7
- RS Myria
- Panti Werda
- Seminari St Paulus
- Yayasan Xaverius
- UKMC
- Gereja Tugumulyo OKI
- Pura Dese di Tugumulyo OKI
- Pondok Pesantren.
Tujuan outing ini agar orang muda Katolik lebih mengenal keberagaman di Indonesia, khususnya di Palembang yang dikenal sebagai wilayah zero konflik meski umat Kristiani tergolong minoritas.
STT Sriwijaya
Empat kelompok terdiri dari 126 peserta dari berbagai Keuskupan melaksanakan outing ke Sekolah Tinggi Teologi (STT) Sriwijaya di Desa Air Batu Banyuasin Sumatera Selatan, sekitar 20 km dari kota Palembang.
STT Sriwijaya adalah sekolah calon pendeta atau pemimpin ibadat bagi umat Kristen Protestan.
Pdt. Dr. Nancy F. L. Tobing, M.Th menjelaskan STT Sriwijaya didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan tinggi serta memenuhi kebutuhan masyarakat Kristen dan gereja di Indonesia.
STT ini merupakan kerjasama dari Gereja Kristen Injili di Indonesia (GEKISIA) dan Presbyterian Church of Korea (PCK) yang mendirikan Yayasan Mitra Sriwijaya (YMS).
STT Sriwijaya didirikan pada tahun 2005. STT ini memiliki program studi Sarjana Teologi dan Sarjana Pendidikan Agama. STT Sriwijaya diketuai oleh Pdt. Dr. Agus Kriswanto, M.Th.
Wakil peserta IYD melakukan penanaman pohon sebagai simbol persaudaraan dan penghijaun bumi di kompleks STT Sriwijaya. Lalu dilakukan praktik pembuatan batako dan wingko mini.
Paroki Santo Yoseph
Sore harinya, peserta IYD mengunjungi Gereja terbesar di Palembang yaitu Paroki Santo Yoseph di Jalan Sudirman tepatnya di depan RS Charitas Hospital.
Rombongan diterima oleh pengurus DPP dan Romo Surawan. Setelah makan malam dilanjutkan penjelasan mengenai sejarah, visi, misi dan tanya jawab dengan peserta. Acara diakhiri tour ke lingkungan gereja, doa litani Hati Kudus dan tak lupa foto bersama.
Pendamping orang muda Katolik dari Keuskupan Makasar Nobertus Tri Saptadi mengungkapkan dia memperoleh banyak pengalaman, budaya Palembang, pelatihan-pelatihan dan komunikasi dengan banyak kaum muda.
Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang