Katolikana.com—Ketua Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia Keuskupan Tanjung Selor (PERDHAKI KTS) dr. Rudolf Phillip Bokong, Sp.O.G., mengatakan bahwa sementara ini karya PERDHAKI KTS lebih banyak bergerak di lingkup kegiatan bakti sosial, pemeriksaan kesehatan, dan pengobatan gratis.
Hal ini disampaikan oleh dr. Rudolf Phillip Bokong, Sp.O.G., pada pembukaan Rapat Kerja Daerah PERDHAKI Keuskupan Tanjung Selor di Rantau Panjang Summer Camp, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, Kamis hingga Jumat (29-30/6/2023). Kegiatan diikuti oleh 12 orang perwakilan dan pengurus PERDHAKI dari tiap dekenat di KTS.
‘Nebeng’ Jadwal Uskup
“Kegiatan PERDHAKI KTS belum sebesar kelompok PERDHAKI di tempat lain. Inilah realita dan kemampuan kita saat ini. Namun, inilah bentuk pemberian diri kita sebagai tenaga kesehatan Katolik yang berkarya di Keuskupan Tanjung Selor,” ujar dr. Rudolf.
Kendati demikian, dr. Rudolf berharap agar kita jangan berkecil hati. “Walau selama ini kita bisa dibilang cuma ‘nebeng’ dengan jadwal pelayanan Bapa Uskup dan Misi Pastoral Keuskupan Tanjung Selor, kita mampu memberi diri dalam pelayanan yang mengedukasi umat tentang kesehatan dan hidup sehat, khususnya bagi umat di pedalaman yang mungkin kurang mendapat fasilitas kesehatan yang memadai,” tambahnya.
Selanjutnya, dr. Rudolf berharap agar dengan adanya pertemuan ini, badan pengurus mampu menghasilkan program-program layanan kesehatan yang mampu bersinergi dan sejalan dengan misi Pastoral KTS.
“Selain berjalan dengan program kerja yang ada, perlu juga adanya kesepahaman tentang misi dan karya PERDHAKI KTS. Hal ini kita butuhkan berkaitan dengan upaya menjaring tenaga kesehatan di Keuskupan agar mau dan sukarela bergabung dan memberi diri dalam pelayanan kesehatan di Keuskupan Tanjung Selor ini,” pungkasnya.
Tiga Pilar
Moderator PERDHAKI KTS RP Agustinus Maming, MSC mengatakan perhatian Bapa Uskup KTS Mgr. Dr. Paulinus Yan Olla, MSF, terhadap pelayanan kesehatan, tidak bisa diabaikan.
RP Agustinus memaparkan bahwa misi pelayanaan Gereja Katolik Keuskupan Tanjung Selor berpijak pada tiga pilar yaitu misi pastoral, pendidikan, dan kesehatan.
“Gereja hendaknya hadir sebagai karya yang menyembuhkan, baik secara rohani pun jasmani. Gereja hadir dan melayani bukan hanya dalam lingkup internal Gereja Katolik, namun juga harus berdaya guna di dalam masyarakat,” ujar RP Agustinus.
“Karya PERDHAKI diharapkan mampu menerjemahkan Gereja Katolik yang universal, hadir dan melayani dalam konsep pelayanan dan penghargaan akan martabat manusia secara lebih luas, sebagai hasil karya cipta dan cinta Allah,” tambah RP Agustinus.
Setelah membuka kegiatan Rapat Pleno PERDHAKI KTS, RP Agustinus kemudian memberikan pembekalan rohani terkait organisasi dan karya tenaga kesehatan dalam pandangan Gereja Katolik.
Romo Agus mengatakan bahwa hidup dan kehidupan adalah anugerah dari Allah. Peran tenaga kesehatan Katolik adalah menjaga dan memelihara kehidupan dengan upaya-upaya penyembuhan dan edukasi kesehatan baik bagi umat maupun masyarakat luas.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan evaluasi berkaitan dengan kendala-kendala dan rencana PERDHAKI KTS ke depan.
Selanjutnya, masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi. Hasil ini dijadikan sebagai acuan untuk menghasilkan keputusan, bahan rekomendasi, dan program kerja PERDHAKI KTS satu tahun ke depan.
Jalin Kerja Sama
PERDHAKI KTS mengupayakan usaha-usaha untuk menjalin kerja sama dengan unit-unit kesehatan dan yayasan kesehatan Katolik, swasta non Katolik, juga badan pemerintah seperti Palang Merah Indonesia di wilayah KTS.
PERDHAKI KTS juga melakukan perbaikan administratif, seperti pencatatan stock-opname logistik dan obat-obatan yang diterima dari donatur, gudang penyimpanan, dan hal administratif lain.
Pertemuan ini merupakan bagian dari program kerja rutin PERDHAKI KTS dan menjadi media diskusi dan evaluasi sebagai menjadi acuan dalam penyusunan program kerja dan karya sosial PERDHAKI KTS ke depan.
Rapat pleno juga membahas rencana pleno tahun 2024 berkaitan dengan rekomendasi panitia, peserta, waktu, dan tempat.
Acara ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RP Agustinus Maming, MSC, makan siang, dan foto bersama. (*)
Komsos Keuskupan Tanjung Selor