Katolikana.com—Paroki Ciputat merayakan HUT Imamat Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr dan Romo Patrick Slamet Widodo, Pr dengan Misa Kudus inkulturasi budaya Batak, pada hari Minggu (21/8/2023).
Umat yang hadir menggunakan pakaian adat Batak Toba dan Batak Karo. Lagu-lagu Batak yang dibawakan diiringi musik gondam, mulai dari perarakan misa hingga penutup.
Saat perarakan misa diiringi tarian khas Batak. Setelah tarian, lalu misdinar dan romo masuk ke Gereja. Para romo dan pelayan liturgi menggunakan ulos sebagai bagian dari adat Batak.
Dalam homili, Romo Patrick menyatakan pengalaman panggilannya sangat menyenangkan. Romo Patrick sangat senang bertemu dan berbincang dengan umat.
Ibu Sri, kakak Romo Patrick turut hadir memberi sambutan. Ibu Sri sangat mendukung Romo Patrick untuk menjadi seorang imam. Meski sempat kurang mendukung, namun kini ibu Sri senang Romo Patrick menjadi imam.
Romo Joy dalam homili memohon agar umat bisa terus mendoakannya. Ia juga meminta doa agar dalam menjalankan tugas perutusan ini bisa berjalan dengan baik.
Romo Joy menyatakan semua perutusan yang dilakukan berdasarkan kehendak Tuhan. Romo Joy bersedia diutus kemana pun dan bisa bekerja sama dengan rekan Romo lain.
Setelah Misa Kudus, umat diundang untuk mengikuti ramah tamah di bagian saung Gereja. Acara dimulai dengan tarian tortor khas Sumatera Utara oleh sejumlah umat.
Berikutnya dilanjutkan dengan acara Mangulosi atau pemberian Ulos. Ulos ini diberikan kepada para Romo, sebagai kenang-kenangan dari umat.
Ulos ini dapat menghangatkan tubuh, dan diharapkan menjadi simbol kehangatan antara umat dan Romo. Ulos adalah kain ikat dan ikatan ini menjadi makna agar terus terikat dalam janji imamat. Diharapkan para Romo terus setia dengan imamat dan terus terikat dengan janji imamat.
Berikutnya acara potong tumpeng oleh Romo Joy dan diberikan kepada Bapak Bipi dari BPH. Lalu, Romo Patrick memberikan tumpeng kepada Bapak Karo dari perwakilan Umat Katolik Batak.
Setelah itu, Romo dan umat berkaraoke. Sejumlah lagu dibawakan, termasuk lagu Batak yang dibawakan oleh para Romo.
Dengan adanya misa inkulturasi ini diharapkan membuat kita tidak lupa dengan budaya bangsa, dan kita bisa terus melestarikan budaya daerah yang kita miliki. (*)
Kontributor: Helena Brilianty, Suka Menulis dan Foto
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.