Katolikana.com, Jakarta — Dirjen Bimas Katolik Suparman berkomitmen ditahun 2024 akan menyelesaikan empat program prioritas. Empat program tersebut dijelaskan Dirjen saat membuka Rapat Kerja Nasional Pejabat Bimas Katolik Pusat dan Daerah di Jakarta (26/2).
Empat program prioritas tersebut adalah pertama, percepatan penyelesaian perizinan rumah ibadah Katolik yang bermasalah. Kedua, penyiapan Kitab Suci Braille untuk penyandang disabilitas sensorik netra dan disabilitas rungu wicara melalui bahasa isyarat dan audio book. Ketiga, bantuan fasilitas rumah ibadah untuk daerah 3T yang tersebar di 11 provinsi maupun daerah non 3T yang tersebar di 27 provinsi. Tentang ini Dirjen telah menyiapkan 42 unit sepeda motor jenis trail untuk para penyuluh agama Katolik di daerah pedalaman agar mampu menjangkau umat hingga ke pelosok-pelosok.
“Kita akan siapkan 42 unit sepeda motor trail. Ini bisa dipakai para penyuluh untuk melayani umat hingga ke pelosok,” jelas Dirjen.
Keempat, percepatan perubahan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Katolik Negeri dan percepatan status Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri Ende menjadi Sekolah Menengah Agama Katolik Unggulan.
Agar semua rencana dapat berjalan baik, maka Suparman meminta semua jajarannya agar berkomitmen dan kerja cepat untuk memujudkan target kinerja di Tahun Anggaran 2024.
“Saya minta wujudkan target kinerja di Tahun Anggaran 2024. Realisasi penyerapan anggaran minimal 70% pada bulan Juli 2024 dan 99,08 % pada 31 Desember 2024,” tegas Suparman seraya mengajak semua jajarannya melakukan terobosan.
“Bimas Katolik harus buat terobosan, jika tidak kita akan tertinggal,” ungkap Dirjen di hadapan 382 peserta Rakernas yang hadir.
Rakernas Bimas Katolik 2024 selain menghadirkan pejabat di lingkungan Bimas Katolik, juga menghadirkan mitra seperti, perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia, perwakilan keuskupan se-Indonesia, dan perwakilan Ormas. Bimas Katolk merasa perlu menggandeng para mitra untuk memperkuat layanan Bimas Katolik.
Salah satunya dijelaskan Dirjen terkait alasan mengundang perwakilan keuskupan adalah agar terjadi koordinasi dan sinkronisasi program Bimas Katolik dan keuskupan sehingga umat Katolik dapat terlayani dengan baik.
“Jadi dalam Raker nanti kita akan bahas bersama utusan dari keuskupan. Intinya kita akan mendapat satu persepsi yang sama bagaimana program dan kegiatan Bimas Katolik bisa sinergi dan terkoordinasi baik dengan program dan kegiatan yang dimiliki keuskupan,” ujar Dirjen.
Sumber: Kemenag
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.