Katolikana.com—Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gereja Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk petugas musik liturgi, solis mazmur, paduan suara, lektor, dan bertutur kitab suci di OKU Timur, Lubuk Linggau dan Merangin Bangko, Senin (11/3/2024).
Kegiatan pelatihan di OKU Timur dipusatkan di Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo, Kecamatan Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan.
Tim pengurus LP3KD Sumsel mendampingi pelatihan di OKU Timur, Lala Gozali dan Romo Dito SCJ mendampingi pelatihan di Merangin, Bangko, sementara Widodo dan Lala Gozali mendampingi pelatihan di Lubuk Linggau.
Menurut Lala, kegiatan LP3KD ini merupakan langkah awal guna menuju pelaksanaan Lomba Pesparani Katolik.
“Pesparani adalah pesta iman dalam bentuk ibadah syukur dan puji-pujian kepada Allah. Bukan hanya sekedar ajang kompetisi di mana peserta saling menjatuhkan, melainkan terutama mengandung unsur pembanding mutu menyanyikan lagu-lagu, Mazmur, baca Kitab Suci, penguatan dan pewartaan isi Kitab Suci serta tradisi dan ajaran iman Katolik,” kata Lala.
Dalam kegiatan di OKU Timur dihadiri oleh Ketua Umum LP3KD Sumatera Selatan Hendro Setiawan, Ketua Umum LP3KD Kabupaten OKU Timur Stephanus Ribut Setiadi, Pembimas Harmadi, Romo Deken RD Silvester Joko Susanto, para romo dan tamu undangan lainnya.
Peserta pelatihan berasal dari Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegal Rejo, Paroki Para Rasul Kudus Tegal Sari, Paroki Asumpta Santa Maria Mojosari, Paroki Trinitas Bangunsari, Paroki Para Kristus Raja Tugu Mulyo, Paroki Sang Penebus Batuputih Wilayah Martapura.
Hendro Setiawan mengatakan pembinaan bagi pelayan Gereja merupakan hal yang perlu selalu dilakukan, sehingga ibadah yang dilakukan sungguh-sungguh sebagai perwujudan liturgi yang hidup dalam kesemarakan yang didasari penghayatan nilai-nilai Kristiani dan panggilan kerasulan secara luas, agar ilahi tentang keselamatan dan cinta kasih dikenal dan diterima serta semakin menjangkau semua orang dari segala zaman.
“Kegiatan ini merupakan yang ke sekian kalinya dari lembaga yang menghadirkan negara dalam pembinaan iman umat. Memang waktu singkat ini tidak bisa maksimal, namun penyelenggara ini yakin harus menyesuaikan hari libur yang ada dan ketersediaan biaya,” ungkap Hendro.
Stephanus Ribut Setiadi mengungkapkan kegiatan pelatihan dan pembinaan seperti ini baru pertama kalinya di Kabupaten OKU Timur yang diikuti oleh 242 peserta dari berbagai perwakilan Gereja Katolik se OKU Timur. (*)
Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang