Kiprah Guru dalam Membentuk Karakter Siswa di Era Digital

Guru bertanggung jawab untuk menyampaikan pemahaman mendalam tentang penggunaan teknologi secara bijaksana.
Johan Wahyudi S.Pd

Oleh Johan Wahyudi, S.Pd, guru agama Katolik di SDN 6 Emang Bemban, Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi

Katolikana.com—Di tengah pesatnya perkembangan era digital, peran seorang guru dalam membentuk karakter peserta didik menjadi semakin penting.

Meskipun teknologi memberikan akses tak terbatas pada informasi, nilai-nilai moral dan etika tetap harus ditanamkan oleh guru agar siswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab dan beretika dalam penggunaan teknologi.

Dalam konteks ini, peran guru menjadi sangat inspiratif dalam membimbing peserta didik menghadapi tantangan moral dan sosial di era digital.

Guru memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pemahaman mendalam tentang penggunaan teknologi secara bijaksana.

Dengan memperkenalkan konsep-konsep seperti cyberethics dan digital citizenship, guru dapat membantu siswa memahami dampak dari tindakan online mereka terhadap diri sendiri dan orang lain.

Melalui pendekatan ini, guru dapat membentuk karakter peserta didik agar mampu menggunakan teknologi dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab moral mereka.

Selain itu, guru juga berperan sebagai teladan dalam penggunaan teknologi.

Dengan menunjukkan sikap yang bertanggung jawab dan etis dalam penggunaan media sosial dan teknologi lainnya, guru dapat menginspirasi peserta didik untuk mengikuti jejak yang sama, menciptakan lingkungan belajar yang positif di mana nilai-nilai moral dan etika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, guru juga memiliki peran dalam membimbing peserta didik mengatasi dampak negatif dari teknologi, seperti cyberbullying dan kecanduan media sosial.

Dengan memberikan dukungan dan pemahaman kepada siswa, guru dapat membantu mereka membangun ketahanan mental dan emosional dalam menghadapi tekanan-tekanan yang muncul akibat penggunaan teknologi.

Dengan demikian, peran guru dalam membentuk karakter peserta didik di era digital sangatlah inspiratif.

Melalui pendekatan menyeluruh, guru dapat membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan etika dalam penggunaan teknologi, serta menginspirasi mereka untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan beretika dalam dunia digital.

Oleh karena itu, seorang guru tidak hanya menjadi seorang pendidik, tetapi juga seorang pembimbing dan teladan bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan-tantangan di era digital saat ini.

Proyek Kolaboratif

Sebagai seorang guru agama Katolik di SDN 6 Emang Bemban, Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi, saya menghadapi berbagai tantangan dalam membentuk karakter peserta didik di era digital.

Salah satu pengalaman yang saya alami adalah ketika saya melibatkan siswa dalam proyek kolaboratif menggunakan teknologi.

Saya memilih untuk menggunakan platform pembelajaran online yang memungkinkan peserta didik bekerja sama secara daring.

Saya memberikan tugas kepada mereka untuk membuat presentasi tentang informasi sosial yang relevan dengan kehidupan mereka. Siswa diminta untuk melakukan riset, menganalisis data, dan menyampaikan hasilnya dalam bentuk presentasi yang menarik.

Selama proses ini, saya berfokus pada pengembangan karakter siswa seperti kerjasama, komunikasi, dan kreativitas.

Saya memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana mereka harus bekerja sama dalam tim, berbagi inspirasi, dan mendengarkan pendapat anggota tim lainnya.

Saya juga mendorong mereka untuk berkomunikasi secara efektif melalui platform daring, baik dalam diskusi kelompok maupun saat menyampaikan presentasi.

Selain itu, saya memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa setelah mereka menyelesaikan tugas.

Saya menyoroti kekuatan mereka dalam bekerja sebagai tim, memberikan apresiasi atas usaha mereka, dan memberikan saran untuk perbaikan di masa depan.

Hal ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri dan motivasi siswa dalam mengembangkan karakter mereka.

Melalui pengalaman ini, saya melihat perkembangan positif dalam karakter siswa. Mereka menjadi lebih terampil dalam bekerja dalam tim, lebih terbuka terhadap pendapat orang lain, dan lebih kreatif dalam memberikan ide-ide mereka.

Selain itu, mereka juga belajar untuk menghargai keragaman dan memahami informasi sosial yang ada di sekitar mereka.

Pengalaman ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi dan memberikan bimbingan yang tepat, kita dapat membentuk karakter siswa di era digital dengan cara yang efektif. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

era digitalguruPendidikan karakter
Comments (0)
Add Comment