Katolikana.com, Paniai — Pengurus (pimpinan) Gereja Katolik Paroki Salib Suci Madi, Dekenat Paniai, Keuskupan Timika menerima puluhan umat pengungsi dari Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah pada Jumat (14/6/2024) akibat ketegangan antara pihak aparat TNI dan TPNPB.
Pastor Paroki Salib Suci Madi Herman Betu, Pr mengatakan telah menerima umat yang mengungsi karena sedang terjadi konflik yang jumlahnya belum bisa dipastikan.
“Ini hari pertama umat mengungsi ke lokasi gereja kami, maka jumlah pengungsi belum terdata dengan pasti, berapa jumlah yang datang,” katanya kepada kontributor Katolikana.com, pada Jumat (14/6/2024).
“Kami sebagai pelayan umat, siap melayani para pengungsi yang datang. Umat yang terkena dampak ini wilayah pelayanan kami di empat stasi, yaitu Stasi Timida, Stasi Papato, Stasi Bibida, dan Stasi Ugidimi,” kata Herman Betu, Pr.
Ia menjelaskan bahwa pihak gereja mengharapkan situasi ini cepat berlalu, cepat normal seperti sebelum-sebelumnya, dan umat pengungsi yang datang bisa kembali ke rumahnya masing-masing.
Pastor Herman Betu, Pr juga berharap kedua belah pihak baik aparat TNI dan Polri dan pihak TPNPB tidak mengorbankan warga sipil. “Kontak tembak jangan menyasar kemana-mana hingga mengorbankan orang yang tidak bersalah. Bila perlu kedua bela pihak berdamai untuk kembali ke masing-masing markasnya, agar tidak meninggalkan kesan traumatik bagi warga yang saat ini sedang mengungsi dari rumah mereka,” katanya.
Atas peristiwa konflik yang terjadi di wilayah Paniai, Dewan Paroki Salib Suci Madi menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas sejumlah peristiwa yang terus terjadi belakangan ini, yang mengakibatkan umat di wilayah Paroki Madi harus mengungsi ke berbagai tempat yang aman, di antaranya mengungsi ke gereja.
Kristianus Agapa, Ketua Dewan Paroki Salib Suci Madi menyampaikan bahwa sebagai pimpinan gereja tidak dalam posisi memihak ke kelompok tertentu. Sebaliknya, pengurus gereja berusaha memberikan ketenangan kepada umat yang mengungsi.
“Soal apapun yang terjadi, kita tetap pada posisi tidak memihak kepada kelompok siapapun. Dalam situasi ini kita berusaha memberikan ketenangan pada umat kita, walaupun mereka bukan Katolik di wilayah paroki kita ini,” kata Kristianus Agapa di Pastoran Paroki Madi pada Jumat (14/5/2024).
“Kami Pastor dan Dewan Paroki berharap semoga umat kita ini keluar dari tekanan batin mereka, karena mereka murni warga sipil dan umat kami. Mereka pun bukan di pihak aparat keamanan baik TNI dan POLRI juga bukan di pihak TPNPB,” lanjut Kristianus Agapa.
Ia mengatakan bahwa gereja berharap masalah ini cepat diselesaikan oleh pihak-pihak yang berwenang sehingga tekanan batin segera diatasi supaya masyarakat kembali berkebun, beternak dan tinggal tenang di rumahnya sendiri.
Selanjutnya, Kristianus Agapa dan para pimpinan Gereja Katolik di Pastoran Paroki Madi Gereja Katolik Salib Suci, mengungkapkan bahwa demi kemanusiaan, gereja menjadi pihak yang hadir sebagai pembawa damai bagi yang bertikai.
“Kita pimpinan gereja sebagai pihak yang netral. Kita menjadi penengah yang baik. Umat kita terkena dampak itu, yang kita berusaha sampai pada keluarga korban. Gereja hadir sebagai pembawa damai antara pihak-pihak yang bertikai,” katanya.
Para Pengungsi
Para pengungsi yang tertampung di Paroki Madi sebanyak puluhan orang dari umat Stasi Bibida. Mereka datang mengungsi karena situasi telah mengancam keselamatannya. Saat dijumpai di lokasi Gereja Salib Suci, Paroki Madi, mereka mengakut takut. “Kami takut, sehingga keluar dari tempat tinggal,” kata salah seorang pengungsi.
Meski demikian, mereka menuturkan, ada warga yang masih tetap tinggal di rumah dalam situasi yang tegang. Sementara itu, warga yang memutuskan keluar kampung dan mengungsi karena merasa trauma terhadap situasi konflik.
Tampak, para umat dari Stasi Ugidimi berkumpul di Pasir Putih di Bibida. “Semoga kita harap tidak terjebak dalam kontak tembak, bisa aman-aman baik ternak kami, rumah kami yang ditinggalkan,” kata salah satu warga, yang berharap agar situasi segera mungkin damai dan tenang.
Editor: Basilius Triharyanto
Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.