Pemuda Katolik Paniai Peduli Pengungsi, Desak Para Pihak Akhiri Konflik di Bibida Secara Damai  

Pemuda Katolik Komcab Paniai salurkan uang tunai sekitar 20 juta rupiah dan mendesak para pihak menyelesaikan konflik secara damai.

Katolikana.com, Paniai — Pemuda Katolik (PK) Komisariat (KOMCAB) Paniai peduli korban konflik di Distrik Bibida, Pania, menyerahkan bantuan uang tunai di Gereja Salib Suci Madi pada Selasa (19/6/2024) dan mendesak solusi damai untuk mengakhiri kontak senjata TPNPB dan militer Indonesia.

Ketua Carateker PK Komisariat Cabang Kabupaten Paniai Engelbertus Tekege mengatakan sumbangan berupa makanan sudah cukup banyak yang telah diantarkan dari berbagai komunitas sehingga kita tidak menyumbangkan berupa makanan. Kami antarkan berupa uang yang telah kami kumpulkan dari berbagai daerah pemuda Katolik baik di Papua maupun di luar Papua.

“Kami sumbangkan bantuan ini dari berbagai pengurus daerah dan anggota Pemuda Katolik di Provinsi Papua Tengah dan luar daerah. Ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain selama masyarakat pengungsi masih ada di lokasi Paroki Salib Suci Madi,” kata Engelbertus Takege, saat menyerahkan ke pengurus Paroki Salib Suci Madi di kompleks halaman gereja.

Sumbangan kemanusiaan berupa uang tunai dari Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Paniai  itu terkumpul sebesar Rp 20.150.000,00. Bantuan ini bentuk kepedulian para anggota Pemuda Katolik baik di Paniai, daerah lain di Papua dan luar tanah Papua.

Dalam kesempatan itu, Sekertaris Carateker Pemuda Katolik Komisariat Cabang [KOMCAB] Kabupaten Paniai Yunus Eki Gobai menyampaikan sikap PK KOMCAB Paniai yang mendesak kepada berbagai pihak untuk mencari solusi damai untuk akhiri konflik yang telah terjadi di Distrik Bibida, sebagian Kampung Distrik Paniai Timur, Distrik Duma Dama dan Distrik Dogomo.

“Kami melihat dan mengikuti dari dekat perkembangan  keamanan  di wilayah Kabupaten Paniai dalam situasi tidak kondusif, di mana terjadi kontak senjata antara TNI, POLRI dan TPNPB OPM sejak 14 Juni 2024 sampai hari ini,” kata Yunus Eki Gobai.

Kontak senjata itu telah mengorbankan masyarakat dan mengungsi keluar dari kampung halamannya. Yunus mengatakan bahwa masyarakat pengungsi berasal dari Distrik Bibida sebanyak enam kampung, sebagian dari Distrik  Dogomo, Distrik  Dumadama dan Distrik Paniai Timur.

Baca: Konflik Bersenjata di Paniai: Gereja Salib Suci Paroki Madi Kedatangan Pengungsi dari Distrik Bibida

Kepedulian terhadap rakyat sipil yang sedang mengungsi ini, maka kami Pemuda Katolik Komisariat Cabang [Komcab] Kabupaten Paniai menyerahkan sumbangan kemanusian berupa uang tunai buat saudara dan saudari kami  yang ada di tempat penampungan di Gereja Katolik Paroki Salib Suci Madi.

Melihat situasi pengungsi akibat konflik yang masih terjadi di Distrik Bibida, Paniai, maka Pemuda Katolik Komisariat Cabang [Komcab] Kabupaten Paniai merekomendasikan kepada Pemerintah untuk mengakhiri situasi konflik.

Pertama, Pemerintah Kabupaten Paniai agar berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk menyampaikan saran dan usul kepada pemerintah pusat di Jakarta agar menarik seluruh pasukan organik maupun non organik di Distrik Bibida- Kabupaten Paniai.

Kedua, penarikan militer ini sangat penting dengan melihat kondisi Distrik Bibida, distrik yang menjadi sasaran penyisiran agar berangsur pulih dan aman.

Ketiga, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta seluruh stakeholder harus membuat Fokus Rapat Diskusi (FGD) yang membahas kestabilan keamananan di Paniai.

Keempat, Hasil FGD harus merekomendasikan kepada pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Papua Tengah sebagai bahan pertimbangan dalam penanganan keamanan di Paniai, Papua Tengah.

Pernyataan sikap ini disampaikan pengurus Pemuda Katolik Komcab Paniai setelah menyerahkan bantuan kepada pengungsi. Di akhir pernyataan sikap, mereka menyerukan,  “Damailah Paniai dan damailah tanah Papuaku. Damailah Sesama umat ciptaan manusia.”

Baca: Seratusan Pengungsi Distrik Bibida Berdatangan di Paroki Salib Suci Madi

Editor: Basilius Triharyanto

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.

Konflik TPNPB-TNI PolriPemuda Katolik PaniaiPengungsi PaniaiPilihan Editor
Comments (0)
Add Comment