Katolikana.com, Dogiyai — Dekenat Kamuu, Mapia dan Piyaiye (KAMAPI), Keuskupan Timika menggelar KAMAPI Youth Day ke-4 yang dipusatkan di Paroki Santo Petrus Mauwa, Dogiyai, Papua Tengah, pada 24-29 Juni 2024, diikuti oleh seribuan Orang Muda Katolik (OMK).
Pastor Paroki St. Petrus Mauwa, Benyamin Sugintanggu Magay, Pr mengatakan kegiatan KYD ini diselengarakan setahun sekali secara bergilir dan menjadi salah-satu agenda Komisi Kepemudaan Dekenat KAMAPI, Keuskupan Timika yang bertujuan untuk membina iman bagi kaum muda katolik.
Dari pantauan Katolikana.com pada 24 Juni 2024, bahwa panitia KYD, OMK dan umat se-Paroki Mauwa bersiap-siap di sepanjang jalan dan seputaran halaman gereja, menjemput dan menerima para peserta KYD yang datang dari berbagai paroki yang ada di Dekenat KAMAPI.
Ketika diwawancarai oleh kontributor Katolikana.com di Kompleks Gereja St. Petrus Mauwa, Benyamin Magay, Pr, yang dikenal dengan Pastor Beny, pada Senin (24/6/2024) menyampaikan selamat datang seluruh peserta KYD dari kelompok kategorial Orang Muda Katolik (OMK) dari 11 Paroki di Dekenat KAMAPI. Kegiatan KYD berlangsung selama satu minggu, mulai 24-29 Juni 2024.
Pastor Benyamin Magay juga menjelaskan tema yang diangkat oleh Panitia dan Tim Pastoral KYD adalah orang mudah yang berkarakter, berpendidikan dan berbudaya. Menurutnya, tema itu akan dibagikan kepada peserta agar orang-orang muda berjuang untuk pendidikan yang baik, baik itu pendidikan formal dan non formal.
Ia menjelaskan, meski ada anak-anak muda yang tidak sekolah, namun mereka bisa hidup, belajar tentang hal-hal yang ada dalam kehidupan ini supaya mereka bisa menghidupkan dirinya dan masa depannya.
“Anak-anak yang sedang sekolah, kita mengajarkan pentingnya berpendidikan supaya mereka memperjuangkan masa depannya, tapi yang lebih penting adalah pendidikan formal dan non formal harus dilandaskan pada iman yang kuat,” kata Pastor Beny.
“Saya berharap kegiatan temu OMK yang luar biasa dengan cara begini, mereka saling mengenal satu sama lain. Dua wilayah yang berbeda dan karakter juga berbeda, tipe menanggapi sesuatu pun berbeda, di situlah kita menyatukan mereka dalam satu iman,” kata Pastor Beny.
“Ini menjadi kekayaan bersama dalam satu iman dalam Gereja Katolik itu sendiri,” lanjutnya.
Ia juga mengapresi para umat, yaitu para orang tua dari 11 paroki yang telah mendukung anak-anaknya untuku mengikuti kegian KYD ke-4 ini. Bukti dukungan tersebut melalui sarana-sarana, uang, dan mereka mengantarkan para peserta sehingga bisa hadir dalam kegiatan KYD di Dogiyai.
“Meskipun Paroki St. Petrus Mauwa paling sedikit wilayahnya, 1 stasi dan empat komunitas basis (KOMBAS), kami mempersiapkan peserta 700 orang yang akan hadir dari 11 Paroki. Bahkan, tak terduga peserta yang akan hadir 1000 orang,” kata Pastor Beny, dengan bangga.
Untuk konsumsi selama satu minggu bagi peserta, Pastor Benyamin Sugintanggu Magay, Pr mengutip perumpamaan dalam injil bahwa Yesus pernah memberi makan lima roti dan dua ikan kepada lima ribu orang. “Ini saya lambangkan bahwa kami lima wilayah, satu stasi dan empat KOMBAS (lima roti) mau membagikan kepada yang lain. Kami manusia tidak sampai itu, tetapi kami percaya itu.”
Membentuk Karakter OMK Berbudaya dan Beriman
Kegiatan Kamapi Youth Day ini akan diisi berbagai kegiatan, diantaranya pelatihan adat budaya. Misalnya, pelatihan membuat pagar secara adat, membuat bedeng, membuat api secara adat. Lalu membuat jerat, dekorasi-dekorasi, dan menganyam noken.
“Ini kami sengaja angkat supaya orang muda Mee itu, walaupun dia orang yang mampu bersaing dengan dunia teknologi, tetapi jangan melupakan kehidupan adatnya. Maka hal- hal ini penting juga diisi,” kata Pastor Beny.
Selain pelatihan adat budaya, selama seminggu, peserta juga akan mengikuti perlombaan, rekoleksi spiritual. Hal ini agar orang muda punya karakter budaya dan iman yang kuat. Diharapkan, melalui kegiatan itu, Orang muda Katolik bisa membedakan mana yang baik dan buruk di masa depannya.
Ketua Panitia KAMAPI YOUTH DAY yang ke- 4 Saverius Adii, kepada Katolikana.com, menyampaikan orang-orang muda Katolik banyak terlibat dalam kegiatan ini. “Kita melihat ke belakang ini orang-orang muda melakukan aktivitas lebih banyak di luar lingkungan gereja. Oleh karena itu, kegiatan ini untuk melatih iman yang kokoh sejak mereka masih muda,” katanya, pada Senin (24/6/2024).
Menurut Saverius Adii kedepan keterlibatan anak mudah lebih banyak lagi. Harapan kami Panitia berpesan kepada Tim Pastoral (TIMPAS), Dekan Dekenat KAMAPI dan Keuskupan Timika, kegiatan Kepemudaan ini dilakukan lebih banyak, bila perlu dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, supaya orang muda ini bisa mandiri dan aktualisasi mereka bisa berkembang
“Kami, panitia, berterima kasih kepada seluruh umat dari satu stasi dan empat komunitas basis (KOMBAS) yang telah mempercayakan kami sebagai panitia KYD,” kata Adii, kepada Katolikana.com, di halaman Kompleks Gereja St.Petrus Mauwa pada Senin (24/6/2024).
Menurutnya, ada sebelas paroki di Dekenat KAMAPI yang hadir mengikuti KYD ke-4 ini, antara lain, Paroki St. Maria Imaculata Moanemani, Paroki Bunda Maria Menerima Kabar Gambira Bomomani, Paroki Kristus Terang Dunia Puweta, Paroki St. Maria Ratu Rosari Idakebo, Paroki Yohanes Pemandi Ugapuga, Paroki St. Yosep Deneiode, Paroki Hati Kudus Yesus Kristus Abouyaga, Paroki Keluarga Kudus Apouwo, Paroki Kristus Penebus Timepa, Paroki St. Yohanes Pemandi Modibo dan Paroki St. Petrus Mauwa.
Editor: Basilius Triharyanto
Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.
Sukses dalam Tuhan 🥰🫰