Paus ke Umat Muslim Bologna: Semua Orang Harus Bebas Memilih dan Menjalankan Keyakinannya

Umat Kristiani, Yahudi, dan Muslim, menyembah Tuhan Yang Esa, meskipun dengan cara yang berbeda.

Katolikana.com, Vatikan — ” Dunia, khususnya pada momen-momen saat ini, membutuhkan orang-orang beriman yang konsisten dan berkomitmen kuat untuk membangun dan memelihara perdamaian sosial dan dunia.”

Pernyataan ini disampaikan Paus Fransiskus ketika menjamu perwakilan umat Islam dari Bologna menjelang Audiensi Umum pada Rabu pagi (26/6). Paus juga mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah “menjadi pencipta perdamaian.”

Bologna terletak di Italia Utara dan berjarak sekitar 380 km di utara Vatikan. Meskipun umat Islam merupakan agama minoritas di Italia, akan tetapi konsentrasi umat Muslim terbesar di negara tersebut ada di kawasan Italia Utara. Sekitar 60% umat Muslim Italia tinggal di kawasan itu.

Bapa Suci mengatakan kesaksian umat Islam Bologna tentang persaudaraan adalah suatu hal yang “berharga” dan “sangat diperlukan”. Paus pun menambahkan kalau kesaksian semacam itu harus diwujudkan dalam rasa hormat, dialog, dan keterbukaan.

 

Kita Semua Menyembah Satu Tuhan

Paus Fransiskus kemudian menekankan tentang persaudaraan antara ketiga agama Abrahamik yang sama-sama menyembah satu Tuhan.

“Yesus mengajari kita untuk menyambut satu sama lain sebagai saudara,” ujar Paus Fransiskus. Beliau menambahkan, “Hal ini berlaku pertama-tama dan terutama bagi kita, umat Kristiani, Yahudi, dan Muslim, yang menyembah Tuhan Yang Esa dan yang mengakui Abraham sebagai bapa dalam iman, meskipun dengan cara yang berbeda.”

“Kami yang telah dianugerahi karunia ‘afiliasi keagamaan’ ini,” kata Bapa Suci, “dipanggil untuk terbuka dan menyambut mereka yang berbeda, karena mereka seperti kita semua, adalah satu keluarga sebagai sesama umat manusia.”

“Dialog yang tulus dan penuh hormat antara umat Kristiani dan umat Islam merupakan kewajiban bagi kita yang ingin menaati kehendak Tuhan,” tegas Paus Fransiskus.

 

Mendakwahkan, Bukan Memaksakan

Selanjutnya, Paus menggarisbawahi tentang pentingnya kebebasan bagi setiap manusia dalam memeluk agama dan menjalankan keyakinannya itu.

Paus juga mendukung hak berdakwah dari  agama-agama, tetapi menentang segala bentuk pemaksaan dan pengelabuan masyarakat untuk memeluk suatu agama tertentu.

“Hak yang paling utama adalah kebebasan hati nurani dan beragama, yang berarti bahwa setiap manusia harus sepenuhnya bebas dalam memilih agamanya,” kata Paus.

“Setiap orang beriman harus merasa bebas untuk mendakwahkan—tapi jangan pernah memaksakan!—agama mereka sendiri kepada orang lain. Baik kepada yang beriman ataupun yang tidak beriman,” pesan Paus.

Paus Fransiskus bersama perwakilan umat Muslim dari Bologna. (Sumber: Vatican Media)

 

Oleh karena itu, Paus Fransiskus mengecualikan dan menolak segala bentuk dakwah, bantuan finansial, yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat.

Selain itu, beliau juga menyebutkan, “Perkawinan antara orang yang berbeda agama semestinya tidak boleh menjadi kesempatan untuk membuat pasangan berpindah agama ke agamanya sendiri.”

 

Saling Menghormati dalam Persahabatan

Sembari menyebut perwakilan umat Muslim Bologna sebagai “sahabat terkasih”, Bapa Suci menyampaikan harapannya agar umat Muslim, di mana pun mereka berada, dapat menjaga hubungan baik dengan Gereja Katolik, di semua tingkatan, “dalam rasa saling menghormati dan persahabatan”.

Tidak lupa, Paus juga menyerukan seluruh umat beriman untuk memupuk perdamaian bersama, dan meminta mereka semua untuk mendoakannya.

 

Sumber: Vatican News

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

IslamKristen-IslamPaus Fransiskus
Comments (0)
Add Comment