Menjadi Lansia Bahagia, Ribuan Kakek-Nenek Paroki Delitua Deli Serdang Rayakan Hari Kakek-Nenek Sedunia

Katolikana.com, Deli Serdang – Ribuan orang lanjut usia (Lansia) di Paroki Santo Yosep Delitua merayakan suka cita dan kegembiraan pada hari Kakek-Nenek dan Lansia Se-Dunia di Lapangan Maximilianus Kolbe Delitua, Deli Serdang, Minggu, 28 Juli 2024 lalu.

Ketua Panitia Perayaan, Umar Nolascus Sinaga mengungkapkan, dalam kata sambutannya, merasa bangga, bahagia dan terharu melihat para Orang tua (Lansia) dengan penuh semangat dan sukacita dari tempat jauh (stasi-stasi) dalam rangka merayakan Hari Kakek Nenek dan Lansia untuk pertama kali di Paroki Santo Yosep Delitua.

“Sebanyak 1.243 orang Lansia mendaftar dalam acara ini, disertai pendamping dan pengurus paroki serta stasi, jadi yang hadir kurang lebih 1.600 orang,” ujar Umar Sinaga.

Menurutnya, Pastor Paroki mendukung sepenuhnya kegiatan ini dengan segala macam cara, agar sukses terlaksana melibatkan umat sebanyak-banyaknya berpartisipasi, antara lain memberikan sumbangan, termasuk bahan makanan yang sepenuhnya dari umat se-Paroki Deli Tua.

Selanjutnya Umar Sinaga, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ketua Rayon yang telah mengarahkan Ketua Dewan Stasi dan Ketua Dewan Lingkungan yang mendukung kegiatan ini.

Perayaan ini bertemakan, “Jangan Tinggalkan Aku Dimasa Tuaku (Mzm 71:9)”. Tema ini, kata Umar Sinaga, ditujukan kepada anak-cucu dan Tuhan. Kita percaya Tuhan tidak pernah meninggalkan bapak-ibu di masa tuanya.

Suasana Perayaan Hari Kakek-Nenek di Paroki Delitua, Deli Serdang, yang diikuti ribuan umat pada 28 Juli 2024/ Foto: Parulian/Katolikana.com

Berkaitan dengan tema itu, Umar Sinaga berpendapat, memang (tema) dari Sri Paus untuk seluruh dunia. Ada latar belakangnya, ada orang tua yang ditinggalkan oleh keturunannya. Sri Paus menghimbau dengan tema itu agar usia lanjut orang tua itu jangan pernah ditinggalkan.

“Mudah-mudahan di Paroki Delitua kita antisipasi, jangan pernah ada Keluarga Katolik meninggalkan orang tuanya dan harus lebih banyak mendapat perhatian. Tema ini memang luar biasa. Mari kita hargai orang tua kita apapun itu dan bersyukur orang tua itu panjang umur, tapi tidak mudah mengurus orang tua.” Ujar Umar Sinaga.

Para Ketua Rayon dalam kata sambutannya yang diwakili Ketua Rayon Delitua, Ramli Elias Tarigan menuturkan, walaupun sudah kakek-nenek dan lansia pada hari ini boleh duduk bersama ikut misa dan bersyukur bersama.

“Saya berharap penuh, bapak-ibu untuk hadir pada kegiatan yang sama tahun depan. Sri Paus membuat tema ini, karena memang ada buktinya. Dimana Kakek-Nenek sudah dianggap tidak berguna,” ujar Ramli Elias Tarigan.

“Kita syukuri kakek-nenek dan lansia di Paroki Delitua ini tidak ada yang ditinggalkan oleh anak-cucunya,” ujar Ramli Tarigan.

Umat Lansia Paroki St. Yosep Delitua sedang mendapatkan layanan kesehatan dari Tim Penyuluh Kesehatan. Foto: Parulian/Katolikana.com 

Menjadi Lansia yang Bahagia

Pada perayaan ini ada penyuluhan kesehatan yang dibawakan Lusianna Nainggolan, SKM, MKM, seorang penyuluh kesehatan di tingkat Kecamatan dan Kabupaten Deli Serdang yang membidangi masalah-masalah lanjut usia.

“Pemerintah saat ini sangat memperhatikan kesehatan usia lanjut. Kenapa? Karena, ditemukan banyak usia lanjut yang terlantar bukan saja di Indonesia tetapi di dunia. Untuk itulah, Pemerintah meluncurkan Program Lansia SMART: Sehat, Mandiri, Aktif produktif,” ujar Lusianna.

Bagaimana caranya kita dalam keadaan lanjut usia bisa mengalami SMART dan menjalani masa tua dengan bahagia? Menurut Lusianna, Pemerintah menerbitkan satu program yang disebut CERDIK yang adalah suatu pola gaya hidup sehat yang kita lakukan untuk menjauhkan dari penyakit-penyakit PTM (Penyakit Tidak Menular) yang terdiri dari: radiovaskular, jantung, ginjal yang disertai dengan tanda-tanda seperti, tekanan darah tinggi, asam urat dan kolesterol tinggi.

Dengan melakukan pola gaya hidup CERDIK, kita bisa mendeteksi penyakit-penyakit PTM kemungkinan ada dalam diri kita. Cerdik itu suatu rangkaian 6 langkah sesuai huruf dan kepanjangan yang ada. Dimulai dengan C: Cek kesehatan secara berkala. E: Enyahkan asap rokok. R: Rajin aktifitas fisik (Olahraga) setiap hari minimal 30 menit. D: Diet sehat dan kalori seimbang. I: Istirahat yang cukup, minimal 7-8 jam per hari dan K: Kelola Stress.

“Jangan dipikirkan yang tidak perlu dipikirkan dan jangan dilihat yang tidak perlu dilihat,” pesan Lusianna Nainggolan di akhir penyuluhan kesehatannya kepada para Lansia yang hadir.

Pastor Paroki Delitua bersama tim petugas misa. Foto: Parulian/Katolikana.com

Perayaan hari Kakek-Nenek Se-Dunia ini diawali dengan misa yang dipimpin oleh Pastor Paroki Santo Yosep, RP. Simon Kemit, OFMConv., dan didampingi Diakon Alexius Ivo Tarigan, OFMConv.

Simon Kemit, OFMConv., mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana berbagi bagi antar umat di paroki. “Semua yang berasal dari Umat dan kembali kepada Umat, itu semua menentukan satu – kesatuan, iman, satu harapan, satu kasih dan satu semangat. Dengan ini semua bersukacita, bergembira dan mengalami damai dari Tuhan,” Ucap Pastor Simon Kemit.

Seusai Misa, tampil para Lansia Rayon Talun Kenas membawakan lagu tentang lanjut usia (Lansia), dengan lirik seperti ini:

“Siapa bilang Lansia hanya diangkat, meskipun Tua tetap diperlukan. Banting tulang sudah sejak Remaja, meski hujan dan panas tidak masalah. Siapa bilang Lansia hanya meminta, jangan percaya orang mudah cerita. Mengapa harus malu? Mengapa harus loyo? Rambut putih, kulit keriput tidak masalah. Walau umur tidak bonus, walau lutut harus dibungkus tapi Lansia tetap semangat  di hari tua…”

Editor: Basilius Triharyanto

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Deli SerdangHari Kakek-NenekParoki Delitua
Comments (0)
Add Comment