Jonan: Lebih Dari 80 Ribu Umat Akan Hadiri Misa Suci di GBK

Kunjungan Paus Fransiskus berselang 35 tahun sejak kunjungan kepausan terakhir di Indonesia.

Katolikana.com, Jakarta — Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menggelar konferensi pers jelang kedatangan Paus Fransiskus pada tanggal 3-6 September 2024.

Ketua Panitia, Ignasius Jonan, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua KWI, Mgr. Antonius Bunjamin Subianto, OSC, serta Juru Bicara Panitia, Romo Steven Lalu hadir dalam konferensi pers tersebut.

Romo Steven menyebut kunjungan ini merupakan kunjungan Paus yang ketiga ke Indonesia. Kunjungan Paus yang pertama kalinya adalah kunjungan Paus Paulus VI pada 1970. Kemudian 19 tahun kemudian, Paus Yohanes Paulus II melawat Indonesia pada tahun 1989.

“Dan sekarang sesudah 35 tahun, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia,” sebut Romo Steven.

Ia berujar ini merupakan momen bersejarah dan sangat penting untuk mengikat tali persaudaraan antarumat beragama. 

Sementara Mgr. Anton menyebutkan bahwa kunjungan kepausan ini dapat terlaksana karena kerjasama dengan Nunsius Apostolik (Kedutaan Besar Vatikan) di Indonesia. 

Adapun kepanitiaan melibatkan 56 panitia inti dan 107 relawan inti. Jumlah tersebut belum ditambah dengan panitia dan relawan lainnya. 

 

Pakai Dua Stadion

Sementara itu, misa suci bersama Paus Fransiskus diperkirakan akan dihadiri lebih dari 80 ribu umat dari seluruh Indonesia. Misa suci dilaksanakan di dua stadion yang ada di area Gelora Bung Karno (GBK), yakni Stadion Utama dan Stadion Madya.

“Ada 80 ribu lebih umat akan hadir di Stadion Madya dan Stadion Utama GBK,” sebut Jonan.

Ia mengingatkan umat yang memiliki undangan agar datang lebih awal di lokasi misa. Sebab seluruh pintu masuk akan ditutup 30 menit sebelum Paus Fransiskus datang ke GBK.

Sebelum memimpin misa suci, Paus akan menyempatkan berkeliling di Stadion Madya dan Stadion Utama GBK untuk menyapa umat yang hadir dengan menaiki pope mobile

“Misa suci diagendakan mulai pukul 17.00 WIB. Tapi Bapa Paus diperkirakan sudah tiba sekitar pukul 16.15-16.20 WIB di GBK. Jadi umat diharapkan datang lebih awal,” sebut Jonan.

Mantan Menteri Perhubungan itu menambahkan bahwa kantong parkir bus umat yang datang dari luar kota akan diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu mengganggu masyarakat di hari itu.

Tidak lupa, ia juga menghimbau bagi umat yang tidak mendapat undangan agar tidak nekat datang ke GBK. Umat tetap bisa mengikuti misa dari siaran langsung di paroki masing-masing, menonton dari televisi atau live streaming melalui YouTube.

“Bagi yang walk-in, datang saat itu juga ke GBK tanpa undangan, dipastikan tidak dapat masuk,” tegasnya.

Selanjutnya, Jonan memberi ucapan terima kasih secara khusus kepada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang telah menghimbau perkantoran di Jakarta, khususnya di sekitar area GBK, untuk menerapkan kebijakan WFH pada tanggal 5 September.

Sebab di tanggal tersebut tercatat ada dua agenda besar yang mengambil lokasi di GBK. Selain agenda misa suci bersama Paus Fransiskus, juga ada agenda International Sustainable Forum di JCC yang kabarnya akan dihadiri Presiden Jokowi.

“Saya pikir dengan sudah adanya himbauan untuk WFH, teknis rekayasa lalu lintas akan lebih mudah dilakukan. Tapi terkait rekayasa lalu lintas secara detail seperti apa, nanti akan diberitahukan lebih lanjut mendekati hari-H oleh Polda Metro Jaya,” sebut Jonan. (*)

 

Menyambut lawatan apostolik Paus Fransiskus ke Jakarta pada tanggal 3-6 September 2023, Katolikana.com akan menyajikan serial liputan khusus kunjungan Paus Fransiskus. Serial liputan khusus tersebut bisa diikuti melalui tagar #PauskeIndonesia.

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Kunjungan Paus FransiskusPaus ke Indonesia
Comments (0)
Add Comment