Katolikana.com, Palembang — Bertepatan dengan peringatan satu abad Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (Prêtres du Sacré-Cœur de Jésus/SCJ) di Indonesia, ordo ini dianugerahi empat imam dan satu diakon baru.
Kelima klerus anyar SCJ tersebut mendapatkan ramhat tahbisan dari tangan Uskup Agung Palembang, Yohanes Harun Yuwono, pada puncak pesta syukur 100 tahun SCJ yang dirayakan pada Rabu, (18/9/2024), di Paroki St. Fransiskus de Sales, Palembang.
Perayaan tahbisan pada momen perayaan seratus tahun SCJ itu mengambil semboyan “Berjalan Bersama Gereja Lokal dengan Hati Terbuka”. Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo terlihat datang dalam puncak perayaan tersebut. Selain Kardinal Suharyo, sejumlah uskup dan uskup agung serta petinggi SCJ juga tampak diantara tamu undangan.
Para uskup yang hadir antara lain, Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap.; Uskup Padang, Mgr. Vitus Rubianto Solichin, SX.; Uskup Emeritus Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ.; dan Uskup Tanjungkarang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.
Ada pula Superior Provinsial Kongregasi SCJ Indonesia, Romo Andreas Suparman SCJ.; Superior Jendral SCJ yang datang dari Roma, Pastor Carlos Luis Suarez Codorniú, SC.; Vikjen Keuskupan Agung Palembang, Romo Yohanes Kristianto, dan puluhan romo konselebran, keluarga tertahbis, serta ratusan umat Katolik dari Keuskupan Agung Palembang.
Para imam baru yang ditahbiskan dalam momen bahagia itu ialah Romo Yohanes Ferry Ariyanto, SCJ, Romo Fransiskus Edi Setiawan SCJ, Romo Paulus Yose Pratama, SCJ, dan Romo Yuvens Kristia Efrata SCJ. Adapun diakon yang ikut ditahbiskan adalah Diakon Cornelius Haruli Widyanraswata SCJ.
Para imam baru ini memilih inspirasi dari Yoh 15:14 sebagai motto mereka, “Kamu Adalah Sahabat”. Mereka percaya bahwa dalam hidup ini semua adalah sahabat-sahabat Yesus dan dibangun oleh Tuhan. Pentahbisan ini pun mereka lihat sebagai momen untuk meluapkan rasa syukur kepada umat Tuhan.
Mgr. Harun dalam homilinya menyampaikan kepada para tertahbis bahwa panggilan hidup untuk menggembalakan umat adalah panggilan untuk menemani mereka ke dalam kekudusan. Uskup Agung juga berharap agar para imam yang ditahbiskan membawa sukacita dengan membagikan hidup kepada umat yang dilayani serta yakin bahwa dalam karya pelayanan yang tulus mereka tidak akan kehilangan apa pun setelah memberikan yang dimiliki.
“Dengan tulus berbuatlah baik, karena perbuatan baik akan mendatangkan keuntungan, bahkan keuntungan berlipat ganda. Serta harus ingat Sang Sabda yang rela tinggal diantara kita dan menjadi manusia untuk mengambil bagian dalam misi Yesus,” pesan Mgr. Harun.
Adapun Romo Andreas Suparman SCJ selaku pemimpin provinsial SCJ mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan komitmen para tertahbis untuk melayani gereja. Tidak ketinggalan, Romo Andreas menekankan perlunya para imam baru untuk bisa melakukan pelayanan kudus dengan hati yang gembira.
“Melalui perjalanan 100 tahun kongregasi SCJ dan para gembala yang diantaranya ditahbiskan hari ini, Allah ingin tetap mewujudkan kasih dan kesetiaan-Nya dengan kehadiran di tengah-tengah umat. Selamat berjuang dan bergabung dengan imam-imam yang lain untuk melayani dengan hati dan sukacita, taat dalam kesepakatan, asas, dan hati nurani,” ucap Romo Andre.
Mengakhiri sambutannya, Romo Andreas juga menyebutkan tempat penugasan para imam yang baru ditahbiskan. Romo Fransiskus Edi Setiawan, SCJ, ditempatkan di lembaga pendidikan Leo Dehon, Jakarta. Lantas, Romo Paulus Yose Pratama, SCJ, akan berkarya sebagai pastor rekan di Paroki Santo Yohanes Rasul Penginjil, Bengkulu.
Sementara itu, Romo Yohanes Ferry Ariyanto, SCJ, diutus menjadi pastor rekan di Paroki Santo Stefanus, Cilandak, Jakarta. Terakhir, Romo Yuvens Kristia Efrata, SCJ, diminta untuk melanjutkan studi dan tinggal di Paroki Santo Barnabas, Pamulang.
Biodata Singkat Para Tertahbis
- Romo Fransiskus Edi Setiawan, SCJ
Nama orang tua: Bapak Simon Tuladi dan Ibu Susana Marsuti
Paroki asal: Kuasi Paroki Santo Yohanes Paulus II, Binakarsa, Keuskupan Agung Palembang
TOPP: SMP-SMA Yos Sudarso, Metro
PenPas dan Diakonat: SMA Santo Antonius Jakarta
Motto tahbisan: “Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku” - Romo Paulus Yose Pratama, SCJ
Nama orang tua: Bapak Yosep Toto Susilo Sapto dan Martha Eka Hendrawati
Paroki asal: Paroki Hati Kudus Yesus, Metro, Keuskupan Tanjungkarang
TOPP: Seminari Menengah Santo Paulus, Palembang
PenPas dan Diakonat: Paroki Santo Antonius Padua, Bidaracina, Keuskupan Agung Jakarta
Motto tahbisan: “Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku” - Romo Yohanes Ferry Ariyanto, SCJ
Nama orang tua: Bapak Yustinus Wandono dan Ibu Anna Yunani
Paroki asal: Unit Pastoral Santo Paulus Jatibaru, Keuskupan Tanjungkarang
TOPP: SMP-SMA Yos Sudarso Metro
PenPas dan Diakonat: Paroki Santo Petrus Palembang, Keuskupan Agung Palembang
Motto tahbisan: “Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku” - Romo Yuvens Kristia Efrata, SCJ
Nama orang tua: Bapak Lucius Sanyoto dan Ibu Modesta Susana
Paroki asal: Paroki Santo Pius X, Gisting, Keuskupan Tanjungkarang
TOPP: Santo Gregorius Agung, Jambi, Keuskupan Agung Palembang
PenPas dan Diakonat: Paroki Santo Barnabas Pamulang, Keuskupan Agung Jakarta
Motto tahbisan: “Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku” (*)
Editor: Ageng Yudhapratama
Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang