Uskup Emeritus Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD, Tutup Usia

Mgr. Kherubim Pareira pernah memimpin Keuskupan Weetebula selama 22 tahun dan menggembalakan Keuskupan Maumere selama 10 tahun.

Katolikana.com, Sikka — Awan kelabu malam ini tampaknya tengah menggelayuti langit Keuskupan Maumere. Sebabnya, Uskup Emeritus Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD, tutup usia pada Selasa (8/10/2024). Mgr. Kherubim Pareira telah menghembuskan nafasnya yang terakhir di RSUD TC Hillers, Maumere, Kabupaten Sikka, pada pukul 16.45 WITA. Ia berpulang di usia 83 tahun.

Berdasarkan informasi yang beredar Mgr. Kherubim Pareira berada dalam keadaan tidak sadarkan diri sejak hari ini pukul 12.00 WITA. Setelah mendapat tindakan medis di UGD, Uskup Emeritus segera dipindahkan ke ICU. Ia ditangani langsung oleh dokter ahli penyakit dalam dan jantung.

Direktur RSUD TC Hillers Maumere Dokter Clara Francis menyebutkan kondisi kesadaran Uskup Emeritus terus-menerus menurun hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Sekretaris Keuskupan Maumere, Romo Donie Migo, menjelaskan jenazah Uskup Emeritus akan disemayamkan di Lepo Bispu pada malam ini. Besok Rabu (9/10/2024), pukul 10.00 WITA, jenazah bakal diarak untuk menuju Gereja Katedral Santo Yosep, Maumere, untuk disemayamkan di sana. Lantas pada pukul 18.00 WITA akan dilaksanakan misa requiem dengan dipimpin Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung.

Misa requiem akan kembali dilaksanakan pada Kamis (10/10/2024) pada pukul 18.00 WITA. Misa pada hari Kamis akan dipimpin Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD. Sementara itu, pemakaman akan dilakukan pada Jumat (11/10/2024) dengan didahului oleh misa pemakaman yang dipersembahkan oleh Uskup Maumere Mgr Edwaldus Martinus Sedu.

Mendiang Mgr. Kherubim Pareira rencananya bakal dimakamkan pada Jumat siang di komplek pemakaman imam-imam Keuskupan Maumere, Komunitas Abdon Longinus.

 

Sempat Ingin Mundur

Panggilan imamat Mgr. Kherubim Pareira diawali sejak ia masuk ke seminari sejak tahun 1954. Selama tiga tahun, ia menjalani pendidikan di SMP Seminari Menengah San Dominggo, Hokeng. Setelah tamat dari jenjang SMP di tahun 1957, ia melanjutkan pendidikan di SMA Seminari Menengah Santo Yohanes Berchmans, Mataloko, hingga lulus di tahun 1961.

Selepas SMA, sejak tahun 1961 sampai 1963, Mgr, Kherubim Pareira muda menjalani masa novisiat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Santo Paulus, Ledalero. Lantas pada 20 Agustus 1963, ia akhirnya mengucapkan Kaul Pertama di STFK Santo Paulus, Ledalero.

Setelah itu, ia mulai menjalani studi Filsafat di STFK Santo Paulus, Ledalero, hingga tahun 1965. Ia lalu menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Menengah Pius XII, Kisol, sejak tahun 1965 hingga 1967.

Mgr. Kherubim Pareira akhirnya menerima tahbisan imamatnya pada 22 Agustus 1971 dari tangan Uskup Agung Ende saat itu, Mgr. Donatus Djagom, SVD. Setelahnya, ia mengucapkan Kaul Kekal sebagai seorang biarawan dari Kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD) pada tanggal 8 Desember 1970 di STFK Santo Paulus, Ledalero.

Uniknya, setelah ditahbiskan menjadi diakon, Mgr. Kherubim Pareira sebenarnya pernah gamang melanjutkan panggilan imamatnya dan mengajukan pengunduran diri. Akan tetapi, pada akhirnya ia memutuskan tetap bertahan dalam panggilan setelah mendapatkan dorongan dari pembinanya.

Mgr. Kherubim Pareira sudah menjadi uskup sejak 1985. Mulanya, ia ditahbiskan sebagai Uskup Weetebula pada 21 Desember 1985. Selama 22 tahun masa kepemimpinannya di Keuskupan Weetebula, ia punya peran besar dalam pengembangan Gereja Katolik di Pulau Sumba dan pulau-pulau sekitarnya, yang wilayah gerejawi keuskupan tersebut.

Kemudian, pada 19 Januari 2008, ia ditunjuk untuk menjadi Uskup Maumere. Ia menggantikan Mgr. Vincentius Sensi Potokota yang diangkat menjadi Uskup Agung Ende. Mgr. Kherubim Pareira pun resmi menduduki takhta Uskup Maumere pada 25 April 2008.

Sebagai uskup, ia ikut berperan sebagai penahbis utama dalam beberapa momen tahbisan uskup lainnya. Antara lain, penahbisan Mgr. Hubertus Leteng sebagai Uskup Ruteng dan Mgr. Edmund Woga sebagai Uskup Weetebula.

Sepuluh tahun mengemban tugas sebagai gembala di Keuskupan Maumere, ia kemudian mengajukan permohonan purna tugas karena usia lanjut. Mgr. Kherubim Pareira pun meletakkan jabatannya pada 14 Juli 2018. Ia lantas menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Keuskupan Maumere kepada Mgr. Ewaldus Martinus Sedu.

Setelah enam tahun menikmati masa pensiunnya sebagai Uskup Emeritas, kini ia telah beroleh kesempatan untuk menikmati istirahat kekal dalam damai abadi.

Requiescat in pacem, Mgr. Kherubim Pareira. Selamat berjumpa dengan Bapa di surga. (*)

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Comments (0)
Add Comment