Katolikana.com, Sleman — Perayaan Hari Martinus 2024, peringatan pelindung Lingkungan Santo Martinus, Wilayah Santo Don Bosco Sengkan, Paroki Keluarga Kudus Banteng, Sleman, Yogyakarta, tahun ini digelar dengan nuansa berbeda.
Melibatkan puluhan penyandang disabilitas netra dan tuli dari berbagai komunitas, acara ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian umat terhadap kaum marginal.
Martinus Day 2024 yang digelar di Lab Alam SMA Kolese de Brito, Minggu (10/11/2024), mengajak masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan komunitas disabilitas, seperti tuna netra dan tuli, dalam upaya membangun pemahaman dan empati.
Menurut Olivia Lewi, ketua tim acara Martinus Day 2024, pelibatan teman-teman disabilitas mencerminkan semangat kepedulian Santo Martinus terhadap mereka yang termarginalkan.
“Kami ingin menghadirkan kepedulian yang nyata, salah satunya dengan berkomunikasi langsung dengan teman-teman disabilitas. Melalui perayaan ini, umat diajak memahami cara berinteraksi yang inklusif,” ungkap Olivia.
Acara ini sekaligus menjadi solusi bagi warga yang sering merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, khususnya tuli.
Komunitas Bawayang Yogyakarta
Untuk menjawab tantangan ini, tim acara Martinus Day menghadirkan sesi khusus dari Komunitas Bawayang Yogyakarta — komunitas disabilitas tuli yang juga aktif di bidang kesenian sekaligus salah satu komunitas terbesar di Yogyakarta.
Komunitas ini menampilkan pantomime dan tarian dari teman disabilitas tuli. Tak hanya itu, mereka juga menampilkan produk Kasuli (Kafe Susu Tuli) yaitu susu hasil produksi mereka.
Salah satu penggerak komunitas, Broto Wijayanto, membagikan pengalamannya dalam berinteraksi dengan penyandang tuli.
“Saya pun dulu mengalami kesulitan berkomunikasi. Tapi seiring waktu, saya memahami bahwa kita bisa menggunakan bahasa tubuh yang sederhana. Misalnya, untuk menanyakan apakah sudah makan, kita bisa mempraktikkan gerakan seperti memegang sendok dan memasukkan makanan ke mulut. Itu sudah cukup sebagai isyarat,” jelas Broto.
Pada kesempatan tersebut, Broto juga mengajari warga beberapa ungkapan dasar dalam bahasa isyarat, seperti cara mengatakan “terima kasih” dan “I love you” kepada teman-teman tuli.
Untuk interaksi dengan tuna netra, Broto menyarankan warga untuk tidak ragu mengirim pesan WhatsApp karena, berkat teknologi, penyandang tuna netra dapat membaca pesan melalui aplikasi pembaca layar.
Broto mengapresiasi acara Martinus Day sebagai wadah bagi disabilitas untuk dikenal lebih luas. Menurutnya, kolaborasi ini adalah langkah besar. Selain mereka bisa menunjukkan bakat dan prestasi, warga juga belajar memahami cara berkomunikasi yang ramah bagi mereka.
“Saya sangat senang. Mereka bisa dikenal warga Jogja secara luas. Mereka juga memiliki banyak prestasi, dan perlu diapresiasi,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penyandang disabilitas senang jika disapa dan diperhatikan, dan berharap interaksi semacam ini bisa terus dikembangkan.
Komunitas ADECO dan Cemara Fashion
Selain Komunitas Bawayang, acara ini juga menghadirkan komunitas ADECO dan Cemara Fashion.
Komunitas ADECO menampilkan hasil karya mereka berupa makanan dan sulaman.
Sementara Cemara Fashion, yang berfokus pada produk daur ulang sampah, memamerkan tas, dompet, dan pouch dari bahan bekas, memberikan pesan kepedulian lingkungan kepada pengunjung.
Cemara Fashion dihadirkan untuk meningkatkan kepedulian warga untuk mengelola sampah.
Diiringi misa dan berbagai pertunjukan tari dan nyanyian dari anak-anak, komunitas suster, dan bruder, Martinus Day 2024 menjadi wujud nyata kepedulian dan empati umat Katolik terhadap sesama, terutama mereka yang termarginalkan.
Dengan berbagai kolaborasi ini, warga diharapkan semakin terbuka dan berani menjalin komunikasi dan hubungan yang hangat dengan teman-teman disabilitas. (*)
Kontributor: Olivia Lewi, warga Lingkungan Santo Martinus Wilayah Don Bosco Sengkan, Paroki Keluarga Kudus Banteng, Sleman, Yogyakarta
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.