Tanjung Morawa, Katolikana.com – Uskup Agung Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, meresmikan Paroki Santo Ignatius Loyola Medan Tanjung Morawa dalam perayaan Inaugurasi sekaligus melantik Dewan Pastoral Paroki (DPP) masa bakti 2025-2026 pada Minggu (16/2/2025).
Sebelum peresmian, Misa Kudus dipimpin langsung oleh Uskup Agung Medan di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Petrus Tanjung Morawa, Jalan Sultan Serdang, Gang Rotan, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
Sekitar 2.500 umat hadir dalam perayaan penuh sukacita ini, termasuk para Pastor Paroki beserta DPP dari tiga paroki asal, perwakilan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, biarawan-biarawati, serta tokoh masyarakat.
Pemekaran Paroki Baru
Pemekaran Paroki Santo Ignatius Loyola didasarkan pada pertumbuhan pesat umat Katolik di wilayah tersebut. Keuskupan Agung Medan memandang perlu membentuk paroki baru guna meningkatkan pelayanan pastoral serta merespons perkembangan umat yang semakin signifikan.
Pastor Paroki Santo Ignatius Loyola, RD. Parulian Susanto Sihombing, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya peresmian paroki yang berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme umat.
“Acara ini menjadi bukti nyata betapa umat sangat mendukung pemekaran paroki baru ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat, pengurus Stasi, para Pastor Paroki dan Pastor Rekan dari ketiga paroki asal, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini,” ujar Pastor Parulian.
Sekretaris DPRD Kabupaten Deli Serdang, Drs. Binsar TH Sitanggang, M.SP., yang turut hadir dalam acara ini menegaskan pentingnya semangat kebersamaan dalam peresmian paroki baru ini.
“Meski stasi-stasi yang bergabung berasal dari tiga paroki berbeda, kita tetap berada dalam satu kesatuan, seperti Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama namun tetap bersatu dalam NKRI. Begitu juga dalam Gereja Katolik, kita harus tetap bersatu dan membangun paroki baru ini bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang, Paian Purba, SH., menyatakan kesiapannya untuk mendukung perkembangan Paroki Santo Ignatius Loyola, termasuk kolaborasi antara gereja dan pemerintah untuk memajukan Deli Serdang ke depannya.
Kekayaan Gereja, Umat Allah
Dalam sambutannya, Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, mengingatkan bahwa umat Allah adalah kekayaan terbesar dalam Gereja.
“Lihatlah potensi umat di paroki ini. Hampir seluruh stasi menampilkan paduan suara yang luar biasa. Seluruh Orang Muda Katolik (OMK) juga aktif dan kreatif dalam acara ini. Jumlah umat yang hadir mencapai 2.500 orang, dan masih banyak yang belum bisa hadir. Ini adalah kekayaan yang luar biasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Uskup Agung menegaskan bahwa meskipun paroki baru ini terbentuk, umat tetap berada dalam kesatuan Gereja Katolik yang universal.
“Tidak ada yang perlu bersedih karena pemekaran ini. Kita tetap satu Gereja Katolik, yang Kudus, Apostolik, dan Universal. Meskipun umat berpindah dari paroki asal ke paroki baru, kita tetap bagian dari satu kesatuan Gereja,” tegasnya.
Mgr. Kornelius juga menyampaikan apresiasi kepada tiga paroki asal yang telah memberikan kontribusi besar bagi pemekaran paroki ini, yakni:
- Paroki Santo Yosep Delitua (8 stasi)
- Paroki Santo Paulus Pasar Merah (1 stasi)
- Paroki Santa Agatha Batang Kuis (1 stasi)
“Stasi-stasi yang bergabung dalam paroki baru ini merupakan wilayah potensial, baik dalam jumlah umat maupun dari segi ekonomi dan sumber daya manusia. Saya yakin, dengan potensi ini, Paroki Santo Ignatius Loyola akan berkembang menjadi paroki yang kokoh dalam iman, harapan, dan kasih,” tuturnya.
Komitmen Membangun Paroki Baru
Ketua Panitia Inaugurasi, Kaman Lumban Gaol, menjelaskan bahwa Paroki Santo Ignatius Loyola menghimpun 10 stasi dengan total 1.734 kepala keluarga atau sekitar 6.000 jiwa.
Saat ini, sekretariat dan pastoran sementara berada di Stasi Martoba, sembari menunggu penentuan lokasi permanen untuk pusat administrasi paroki.
Pemekaran ini mencakup 10 stasi, yaitu:
- Dari Paroki Santa Agatha Batang Kuis: Stasi Santo Petrus Tanjung Morawa
- Dari Paroki Santo Paulus Pasar Merah: Stasi Santo Diego Martoba
- Dari Paroki Santo Yosep Delitua:
- Stasi Santa Maria Tanjung Morawa
- Stasi Santa Maria Assumpta Undian
- Stasi Santo Paulus Ujung Serdang
- Stasi Salib Suci Bandar Setia Pasar 1
- Stasi Santa Maria Imaculata Bandar Setia Pasar 3
- Stasi Para Malaikat Bangun Rejo
- Stasi Santa Theresia Sigara-gara
- Stasi Santo Antonius Bangun Mulia
Kontribusi Tiga Paroki Asal untuk Paroki Baru
Paroki Santo Ignatius Loyola tidak hanya terbentuk dari pemekaran administratif, tetapi juga dari semangat kontribusi dan gotong-royong umat dari tiga paroki asal.
Pemekaran ini melibatkan tiga tarekat berbeda dalam pelayanan pastoral:
- Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv) – menggembalakan 8 stasi dari Paroki Santo Yosep Delitua
- Ordo Karmel (O.Carm) – menggembalakan Stasi Santo Diego Martoba
- Imam Diosesan (Projo) – menggembalakan Stasi Santo Petrus Tanjung Morawa
Uskup Agung mengajak seluruh umat untuk bergandengan tangan dalam membangun paroki ini.
“Kita semua kaya dalam potensi umat. Sekarang saatnya kita bersama-sama membangun iman yang semakin kuat, harapan yang semakin besar, dan kasih yang semakin nyata. Mari kita bergotong-royong menjadikan Paroki Santo Ignatius Loyola sebagai pusat iman yang berkembang dalam kasih Kristus,” ajaknya.
Dengan semangat kebersamaan, inaugurasi Paroki Santo Ignatius Loyola Medan Tanjung Morawa menjadi tonggak sejarah baru bagi umat Katolik di wilayah ini, menandai awal perjalanan panjang dalam pelayanan pastoral yang lebih luas dan mendalam. (*)
Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.