Oleh Yulius Evan Christian
Katolikana.com — Kesehatan bukan hanya soal tubuh yang bebas dari penyakit, melainkan juga pikiran yang damai dan jiwa yang tenang. Dalam terang iman, tubuh dan pikiran adalah karunia yang tak terpisahkan, dan merawat keduanya menjadi bentuk penghormatan kepada Sang Pencipta.
Rasul Paulus mengingatkan dalam 1 Korintus 6:19–20 bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Ini bukan sekadar nasihat moral, melainkan ajakan untuk menyadari bahwa tubuh bukan milik kita sendiri, melainkan milik Allah. Maka merawat tubuh adalah tindakan spiritual.
Namun, tubuh yang sehat akan sia-sia tanpa pikiran yang tenang. Dalam Filipi 4:7, kita diyakinkan bahwa damai sejahtera Allah akan memelihara hati dan pikiran kita. Kombinasi keduanya—tubuh yang kuat dan pikiran yang damai—membuka jalan bagi kehidupan yang lebih utuh, lebih sadar, dan lebih mampu melayani sesama.
- Menjaga Tubuh Sebagai Bait Allah
Tubuh adalah anugerah, dan menjaga kesehatan tubuh adalah wujud syukur atas anugerah itu. Beberapa langkah sederhana dapat membantu kita merawat tubuh sebagai bait Allah:
- Olahraga Teratur
Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki 15–30 menit setiap pagi bisa menjadi cara untuk menjaga kebugaran. Waktu ini bisa dimaknai secara rohani sebagai kesempatan untuk berdoa dan bersyukur. - Makan dengan Bijak
Apa yang kita konsumsi sangat memengaruhi kualitas hidup. Makan secukupnya, bergizi, dan seimbang adalah tindakan yang tidak hanya sehat, tetapi juga bijak secara spiritual. Amsal 23:20–21 mengingatkan kita untuk hidup tidak berlebihan, termasuk dalam soal makan dan minum. - Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup adalah bagian dari perawatan tubuh yang sering diabaikan. Dengan istirahat yang layak, tubuh memulihkan diri dan siap digunakan untuk pekerjaan baik, termasuk pelayanan kepada Tuhan. - Menjauhi Kebiasaan Buruk
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol berlebihan, atau pola hidup pasif, bukan hanya merugikan tubuh, tetapi juga bertentangan dengan semangat menjaga kesucian bait Allah dalam diri kita.
- Pikiran yang Tenang di Tengah Dunia yang Sibuk
Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, menjaga ketenangan pikiran menjadi sebuah tantangan tersendiri. Namun, iman menawarkan solusi yang mendalam.
- Doa dan Penyerahan Diri
Doa adalah nafas iman yang menenangkan jiwa. Dengan berdoa, kita menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan dan memberi ruang bagi damai sejahtera-Nya untuk mengalir dalam hidup. - Sikap Bersyukur
Amsal 17:22 menyatakan bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur. Bersyukur dalam segala hal membantu kita melihat terang Tuhan, bahkan dalam situasi yang gelap. Mencatat hal-hal kecil yang disyukuri setiap hari bisa melatih pikiran untuk tetap positif. - Membatasi Beban Pikiran
Informasi berlebih dari media sosial, berita negatif, dan kesibukan yang tak terkendali bisa menguras energi mental. Batasi konsumsi hal-hal ini, dan ganti dengan aktivitas rohani seperti membaca Kitab Suci atau mendengarkan lagu rohani. - Membangun Relasi Positif
Dalam Kolose 3:13, kita diajak untuk saling mengampuni dan hidup dalam kasih. Kehidupan sosial yang sehat memperkuat ketahanan mental dan menjadi tempat bertumbuh dalam iman bersama.
- Keseimbangan: Kunci Menuju Kehidupan yang Bermakna
Tubuh yang kuat dan pikiran yang damai bukan tujuan akhir, tetapi sarana untuk mengasihi Tuhan dan melayani sesama dengan segenap diri.
Markus 12:30 menegaskan bahwa kita dipanggil untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan. Semua aspek itu—tubuh dan pikiran—harus berjalan seimbang agar kita dapat mencintai dan melayani secara utuh.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Menjaga kesehatan tubuh dan pikiran bukanlah perubahan drastis dalam semalam. Ia dimulai dari langkah-langkah kecil namun konsisten:
- Mulailah olahraga ringan sambil berdoa.
- Perhatikan asupan makanan sehari-hari.
- Jadikan doa dan syukur sebagai bagian hidup harian.
- Jauhi kebiasaan yang merusak tubuh dan jiwa.
1 Korintus 10:31 mengingatkan, “Jika kamu makan atau minum, atau jika kamu melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Maka menjaga tubuh dan pikiran bukan hanya urusan pribadi, tapi juga panggilan spiritual.
Pertanyaan Refleksi:
- Apa satu langkah kecil yang bisa Anda ambil hari ini untuk menjaga tubuh dan pikiran Anda?
- Di bagian mana dalam hidup Anda saat ini Anda perlu lebih berserah kepada Tuhan untuk memperoleh damai sejahtera-Nya?
Penulis : Yulius Evan Christian, Dosen Farmasi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.