Uskup Labuan Bajo Laksanakan Jalan Salib Bersama Tahanan di Polres Manggarai Barat

Labuan Bajo, Katolikana.com – Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, melaksanakan kunjungan kasih ke Polres Manggarai Barat pada Senin (14/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mgr. Maksi bersama para imam dan panitia Paskah mengadakan ibadat Jalan Salib dan pelayanan pengakuan dosa bagi para tahanan.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata kehadiran Gereja dalam menjangkau komunitas yang rentan dan membutuhkan penguatan rohani.

Mgr. Maksi didampingi oleh sejumlah imam, di antaranya Romo Fransiskus Nala (Sekjen), Romo Martinus W. Willian (Ekonom), Romo Martinus Tolen, Romo Godfridus S. Angkur, Romo Kristo Ramlino, Romo Hermenegildus Sanusi, Sr. Ermelinda Mulia DSY, serta panitia Paskah.

Mereka disambut hangat oleh Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, beserta jajaran Polres dan para tahanan.

Dalam sambutannya, Mgr. Maksi menyampaikan rasa syukur atas sambutan hangat dari Kapolres dan seluruh keluarga besar Polres Manggarai Barat.

Ia menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari pelayanan sosial dan pastoral Gereja kepada sesama yang tengah menjalani masa sulit di balik jeruji.

“Kami merasa bersukacita karena bisa bertemu dan mengunjungi saudara-saudari kami di sini. Semoga kunjungan ini menguatkan kita semua dan menjadi awal dari pelayanan kemasyarakatan yang lebih rutin oleh para imam dan suster,” ujar Mgr. Maksi.

Latihan Rohani

Ibadat Jalan Salib yang dipimpin langsung oleh Uskup Maksimus mengajak para tahanan untuk merenungkan penderitaan Yesus dan menemukan makna kasih, pengorbanan, serta harapan di tengah keterbatasan.

“Jalan Salib adalah latihan rohani untuk melihat kembali hidup, menyadari kesalahan, dan bangkit bersama Kristus. Kita semua dipanggil untuk tetap semangat, sekalipun berada dalam keterbatasan fisik,” pesannya.

Mgr. Maksi juga mengapresiasi sinergi yang baik antara pihak Keuskupan dan Polres dalam berbagai kegiatan pelayanan sosial dan keamanan masyarakat.

Ia berharap kebersamaan ini terus berkembang demi membangun Labuan Bajo sebagai ladang harapan bagi NTT dan Indonesia Timur.

“Saya berterima kasih atas pendekatan sosial yang dijalankan Kapolres Manggarai Barat. Atmosfer kehidupan sosial yang positif ini perlu terus dijaga dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Perhatian dan Kasih

Sementara itu, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Uskup. Ia menyebut kehadiran Mgr. Maksi merupakan bentuk perhatian dan kasih bagi institusi kepolisian dan para tahanan.

“Suatu kehormatan bagi kami karena Uskup bersedia hadir, bahkan masuk ke dalam ruang tahanan yang secara fasilitas belum layak. Namun dengan rendah hati, Uskup hadir untuk berbagi kasih dan penguatan iman. Semoga ini memberi dampak positif bagi moral dan pertobatan para tahanan,” ujar AKBP Christian.

Ia juga berharap ke depan kerja sama antara Kepolisian dan Keuskupan dapat terus ditingkatkan, termasuk dalam hal pembinaan anggota.

“Kami mohon Bapa Uskup tidak segan menegur bila ada anggota kami yang berbuat keliru. Kami siap dibina dan diarahkan demi kebaikan bersama,” tambahnya.

Kunjungan pastoral ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Paskah Keuskupan Labuan Bajo, yang tidak hanya menyoroti aspek liturgis, tetapi juga menghidupi semangat kasih dan solidaritas Kristiani dalam konteks sosial yang konkret.

Mgr. Maksi menegaskan bahwa pelayanan kepada para tahanan akan menjadi program berkelanjutan sebagai bagian dari misi Gereja menjangkau yang terpinggirkan.

Dengan semangat Paskah, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa siapa pun, termasuk mereka yang sedang menjalani hukuman, tetap layak mendapatkan kasih, pengampunan, dan kesempatan untuk memulai hidup yang baru. (*)

Kontributor: Vinsensius Patno, tinggal di Labuan Bajo, Manggarai Barat.