Misa Requiem untuk Paus Fransiskus di Gereja Santo Paulus Kleco Solo

Warisan Kesederhanaan dan Kepedulian

Solo, Katolikana.com—Lebih dari 600 umat Paroki Santo Paulus Kleco, Solo, mengikuti Misa Requiem untuk mendoakan arwah Paus Fransiskus yang wafat pada Senin (21/4/2025).

Perayaan Ekaristi yang berlangsung khidmat pada Rabu (23/4/2025) pukul 18.00 WIB, dipimpin oleh empat imam MSF: Romo Aloysius Kriswinarto, Romo Yoseph Aris Triyanto, Romo Bernardinus Haryasmara, dan Romo Yulius Edyanto.

Dalam pembukaan Misa, Romo Aloysius Kriswinarto MSF mengajak umat tidak hanya mendoakan Paus Fransiskus dalam perayaan Ekaristi, tetapi juga melanjutkan doa Novena dan Rosario yang telah dimulai sejak hari wafat Paus.

Ia kemudian membacakan riwayat hidup dan karya penggembalaan Paus yang dikenal karena kesederhanaannya dan keberpihakan kepada kaum miskin.

Riwayat Hidup Singkat Paus Fransiskus

Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina. Ia adalah anak sulung dari lima bersaudara, putra pasangan Mario Bergoglio—seorang imigran Italia yang bekerja di perkeretaapian—dan Regina Sivori.

Setelah lulus sebagai teknisi kimia, ia memilih jalan hidup imamat dan masuk novisiat Serikat Yesus pada 11 Maret 1958.

Ia ditahbiskan menjadi imam pada 13 Desember 1969 dan mengikrarkan kaul kekal sebagai Yesuit pada 22 April 1973. Di tahun yang sama, ia diangkat sebagai Provinsial Serikat Yesus di Argentina.

Kemudian pada 1992 diangkat sebagai Uskup Tituler Auca dan Uskup Pembantu Buenos Aires, dan menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada 1997. Gelar Kardinal ia terima dari Paus Yohanes Paulus II pada 21 Februari 2001.

Pada 13 Maret 2013, Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik, dan menjadi Paus pertama dari Amerika Latin serta dari Ordo Serikat Yesus.

Perayaan Ekaristi yang berlangsung khidmat diikuti 600-an umat Paroki Kleco. Foto: Istimewa

Teladan Hidup dan Kepedulian Paus Fransiskus

Dalam homili Misa, Romo Yoseph Aris Triyanto MSF mengajak umat merenungkan kehadiran Yesus yang hidup—Jesus viventem—yang senantiasa menyertai peziarahan iman Gereja, seraya menegaskan bahwa Paus Fransiskus menjadi contoh nyata dari kehadiran Kristus yang penuh kasih dan pengharapan.

Romo Aris menyampaikan bahwa Paus Fransiskus dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin, pengungsi, korban perang, dan mereka yang terpinggirkan. “Kesederhanaan hidup dan kepekaannya terhadap penderitaan sesama adalah ciri utama penggembalaannya,” ujar Romo Aris.

Ia menyinggung Angel Unawares, sebuah patung karya seniman Kanada Timothy P. Schmalz yang diresmikan oleh Paus Fransiskus pada Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-105, September 2019 di Lapangan Santo Petrus.

Patung ini menggambarkan 144 sosok dalam perahu, mewakili para migran dan pengungsi dari berbagai latar belakang, dengan sepasang sayap malaikat tersembunyi di tengahnya—melambangkan kehadiran sakral dalam penderitaan manusia.

“Patung ini menjadi simbol dari semangat pelayanan Paus Fransiskus—bahwa Gereja adalah bahtera harapan dan rumah bagi mereka yang tersingkir,” jelas Romo Aris.

Paus Fransiskus sesaat setelah meresmikan Patung Angels Unawares di lapangan Santo Petrus. Foto: Vatican Media

Warisan Senyum dan Sukacita

Mengakhiri homilinya, Romo Aris mengajak umat untuk melanjutkan warisan hidup Paus Fransiskus, terutama melalui sukacita dalam pelayanan.

“Paus Fransiskus selalu menyapa umat dengan senyuman, di mana pun dan kapan pun. Sukacita yang tulus itu adalah pancaran iman yang hidup. Kita dipanggil untuk menghadirkan sukacita yang sama kepada sesama, khususnya bagi mereka yang papa dan terpinggirkan.”

Misa Requiem ini bukan sekadar penghormatan terakhir bagi seorang pemimpin Gereja, tetapi juga menjadi ajakan bagi seluruh umat untuk meneladani semangat hidup Paus Fransiskus: hidup sederhana, berbelarasa, dan hadir bagi yang paling kecil.

Dalam sukacita Injil, umat Kleco mewarisi bukan hanya kenangan, tetapi juga semangat perutusan. (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta

Paroki KlecoPaus FransiskusRequiem
Comments (0)
Add Comment